Violet 42

140 25 6
                                    

"Ken nemenin mommy dad, kata ken dia mau jagain mommy aja" jawab nial singkat.

"Oke kita berangkat sekarang ya" adamson menggandeng nial meninggalkan ruangannya dan diikuti jimmy di belakang.

Nial, ken, vidy sangat antusias melihat daddy dan mommy Mereka fitting baju pernikahan.
Raut bahagia tercetak jelas di wajah Mereka, dan tentu membuat adamson dan dyvira juga bahagia.

Tak terasa matahari berganti dengan bulan begitu cepat.

"hiks..... Maaf, kamu terluka karena aku. Hiks.....hiks...." seorang anak kecil berusaha 7 tahun menangis dengan gemetar.

"ssstttt, hei...aku gapapa. Ini cuma luka gores, ayo cepat pergi dari sini" jawab gadis yang lebih muda di depannya berusaha menenangkan lelaki Ini.

Sebenarnya gadis Ini merasa perih di luka panjang yang ada di lengan kirinya.
namun dia berusaha kuat agar anak laki-laki di depannya berhenti menangis.

Anak laki-laki tersebut memegang telapak kiri gadis tersebut erat-erat.

"Hei, kamu takut?" goda gadis itu yang dijawab gelengan.

"Nah gitu, lelaki gaboleh takut. Karena kamu suatu hari akan menjadi pelindung bagi keluargamu" lanjut gadis itu.

Anak tersebut mengangguk sambil sesekali mengusap air mata yang sesekali menjadi.

"Saat aku besar, aku akan menjadi pelindungmu" lantang anak laki-laki itu dengan bangga.

Senyum tercetak di wajah pucat gadis ini.

"Mana bisa?
Pelindung itu seperti kamu sebagai kakak, anak, atau suami.
Sedangkan kita bukan kakak adik" jawab gadis itu dengan polos.

"Yasudah aku akan menjadi suamimu, beres kan" dengan bangga anak itu mengucapkannya.

Gadis itu hanya menggeleng bingung harus menjawab apa.

"Terserah kamu deh, yang penting kamu harus berani. Oke.
Oh ya gerald, kenapa orang tadi berusaha menculikmu?" tanya gadis itu.

Gerald hanya menggeleng tanda tak tau.

Saat gadis itu mendengar suara langkah kaki mendekat,  dia segera menarik gerald agar berlari lebih cepat.

"Hei kalian, jangan berfikir bisa kabur dari kita" teriak lelaki berbadan kekar yang mengejar mereka.

"aaa..... Gerald ayo cepat" panik gadis itu.

Brukkk..... Gerald terjatuh tepat beberapa meter sebelum mereka keluar dari gang kecil itu.

Gadis itu segera mendekat gerald dan ingin membawanya berlari.
Namun gerald sudah kehabisan tenaga.

"Aku gabisa lari lagi cantik, kamu cepat pergi dari sini" pinta gerald yang di tolak oleh gadis itu.

Tawa lelaki yang mengejar mereka sangat puas melihat korbannya tak berdaya.

"tolong......tolong......." teriak gadis kecil itu.

"Hei nikmatilah ajal kalian, seharusnya dari awal kalian tak melawan" sinis lelaki tersebut.

"Lepaskan dia, sasaranmu hanya aku kan" teriak gerald yg dijawab Tawa oleh musuh mereka.

"Matilah kalian berdua"

Gadis cilik itu memeluk gerald, berusaha menghalangi peluru agar tak mengenai gerald.

"Dorrrr........ Dorrrr" 2 suara tembakan membuat gerald dan gadis itu menutup mata.

"Anak bunda gapapa kan sayang.... Uhukkkk" lirih suara yang sangat dikenali oleh gadis itu.

Dia pun menoleh dan melihat bundanya berdiri menghalangi peluru agar tak mengenai putri kecilnya.

"bunda.... Gak... Gak.... Bundanya" tangis gadis itu pecah melihat bunda nya tersungkur dengan peluru bersarang di punggungnya.

"Bunda gapapa sayang, ajal putri bunda baik-baik saja." ucap wanita itu.

Dia memberikan boneka yang tadi di peluknya kepada putrinya.

"Ini sayang, boneka yang bunda janjikan" gadis itu meraih boneka itu sambil menggeleng.

"Ga bunda, adek mau bunda gamau boneka" tangisnya semakin pecah.

Gerald melihat lelaki yang mengejarnya tadi tersungkur dengan darah mengalir di sekitarnya.

Gerald segera menoleh mencari siapa yg menolongnya lagi.

"Tuan muda, maaf kami terlambat" ucap salah satu bodyguard keluarga gerald.

"Tolong cepat bantu ibunya ke rumah sakit" perintah gerald yang langsung dituruti oleh pengawalnya.

Dimobil
"Bunda bangunnnn jangan tinggalin adek" tangis gadis itu.

Dia menoleh ke gerald dan bertanya "bunda baik2 saja kan gerald....hiks..."

Gerald mengangguki pertanyaan gadis penyelamatnya itu.

Sesampainya di rumah sakit, wanita tersebut langsung ditangani.
"oh ya cantik, kita obati tanganmu dulu ya" ajak gerald yang ditolak olehnya.

Namun dengan bujuk rayu akhirnya cantik mengikuti gerald agar lukanya di obati.

Dengan memeluk boneka dari bundanya, cantik diobati.

Cantik menoleh ke gerald, dia melihat luka di kening gerald yang lumayan parah pun menemani gerald sampai dia selesai diobati.

"Peluk boneka Ini gerald, pasti kamu Ga ngerasa sakit lagi" ucap cantik memberikan bonekanya ke gerald.

Gerald mengangguk kemudian memeluk boneka dari cantik sangat erat.

Setelah gerald dibius total, cantik pun keluar dari ruangan tersebut menuju ruangan bundanya diberi penanganan.

Waktu berlalu cepat, saat gerald bangun dirinya sudah berada diluar indonesia.
Ya, daddynya langsung membawa gerald Setelah keningnya dijahit. Selain itu, daddynya nya juga menanggung semua biaya cantik dan bundanya.

"mom, kepada gerald disini?
Gerald mau ketemu cantik mom.

Bunda cantik terluka karena gerald." gerald emosi karena dia tak bisa mengucapkan terima kasih kepada cantik dan bundanya.

"sayang, udah.... Kamu jangan gini.
Mereka baik2 aja, daddy udah urus Mereka dengan baik-baik sayang."

"Cantik....." teriak adamson yang terbangun dari mimpi buruknya.

"Mimpi itu lagi.

Aku harus segera memberitau dyvira tentang masa laluku" adamson meraih gelas berisi air di nakas kemudian meminumnya.

Langkahnya perlahan keluar dari kamar menuju meja makan.

Di sana terlihat dyvira dibantu beberapa maid Sedang menyiapkan makan malam.

Adamson berjalan gontai menuju meja makan.

Tatapannya fokus ke dyvira sendu membuat dyvira segera menghentikan kegiatannya.

"kalian lanjutkan menata semuanya ya" perintah dyvira ke maid.

Dengan cepat dirinya duduk di kiri adamson.

"kenapa hemmmm?" tanya dyvira khawatir.

Adamson hanya menggeleng.

"udah beberapa hari kamu seperti Ini. Ayo cerita dong, kita kan udah mau menikah" desak dyvira tak tega melihat adamson seperti terluka.

"Aku mau menceritakan sesuatu ke kamu cantik, sekaligus memberikan barang yang dulu milikmu" adamson sendu.

Dyvira semakin bingun dengan kata-kata adamson.

"Mommy, daddy" teriak vidy yang berlari kearah meja makan diikuti ken dan nial.

Belum sempat adamson menceritakan beban dihatinya, buah hatinya datang.

"Nanti Setelah anak-anak tidur kita bicara di balkon. Oke" bisik dyvira yang diangguki oleh adamson.

Oke, violet up lagi nih.

Siapa yg Ga sabar Mereka berdua menikah?
Mimin angkat tangan iniloh 😙😙😙
Kalian angkat tangan apa gak nih?

VIOLET (Sequel She Is Everything)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang