VIOLET 31

432 22 7
                                    

Hari ini adalah Hari ketujuh dyvira dipaksa untuk tinggal di mansion adhitama.

Namun setiap Hari, dia selalu berusaha selalu kabur.

Tapi Hari ini dia lelah, dan benar-benar ingin menyelesaikan semuanya Hari ini.

Mata dyvira fokus pada gelas kaca di depannya, apapun yg terjadi Hari ini dia harus pergi dari rumah ini.

Itu demi semuanya, tangan dyvira perlahan meraih gelas tersebut dan memecahkannya di pinggir meja.

Suara Itu memancing siapapun yg mendengar untuk mendatangi sumber Suara.

Namun tanpa diduga, keluarga hutama kebetulan berkunjung dan kini ada di belakang dyvira.

"Dy jangan bodoh, lepasin kaca Itu" bujuk ravindra yg bahkan tak digubris oleh dyvira.

Tetesan darah dyvira mulai membasahi lantai.

"Sayang buang kaca Itu" ucap alvin yg datang bersama kedua orang tanpa dan alya.

Dyvira tersenyum remeh kemudian berkata "Ga akan"

Matanya menatap alya kemudian melempar satu gelas lagi kearah alya.

"awwww................" rintih alya yg keningnya terluka krn lemparan dyvira.

"sebaiknya kalian membawa calon nyonya adhitama ke rumah sakit" remeh dyvira.

Ravindra yg sadar jika adikx Ga akan lakuin hal ini pun sedikit paham.

Dia ingin mengusir semua yg tak berkata dengannya.

Ravindra segera menyuruh salah satu boddyguard nya untuk membawa alya ke Rs.

"Yg lainnya, pergi keluarga rumah dulu hingga Sayang menyuruh kalian masuk" gelegar ravindra.

Dyvira melirik kakaknya dan tersenyum, kemudian menatap alvin dengan tajam.

"Anda.... Alvin, tau Ga akibat perbuatan anda semua terkena dampak.

Alya, dia hingga memohon kepada Saya agar berpura-pura menjadi almarhumah istri anda.

Kedua orang tua anda pun benar-benar mencemaskan tuan.

Tapi apa yg tuan lakukan?" teriak dyvira emosi.

Alvin menatap dyvira dengan Sayang kemudian berkata "Oke kita bicara tp lepasin pecahan kaca Itu dulu ya Sayang"

"Saya bukan istri anda" bentak dyvira membuat alvin terdiam sesaat.

"Cukup, jangan berpura-pura amnesia lagi Alvin adhitama" dengan dyvira menekan nama alvin.

Semua menatap alvin penasaran, sedangkan alvin hanya menatap dyvira sendu.

Plakkkk
Semua tamparah mendarat di pipi kiri alvin.

Lydia, sang ibu lah yg menampar putranya.

"kamu tau Ga vin, kita semua khawatir, takut dengan kesehatan kamu.

Kepada kamu berpura-pura selama ini hah?" marah Lydia

Alvin tak menjawab pertanyaan ibunya.

"Memang kenapa jika Saya pura-pura amnesia?" lirih alvin membuat semua orang menatap tajam alvin.

Alvin kiri berdiri didepan dyvira, hanya berjarak 2 langkah.

"Saat aku kecelakaan, taukah kalian siapa yg ada dipikiran ku?

Audy, istri mungilku.
Aku bersyukur karena akan segera bertemu dengannya.

Semua kenanganku bersamanya berputar di memoriku.

VIOLET (Sequel She Is Everything)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang