VIOLET 73

59 11 5
                                    

"Maaf al, bisakah kita memulai semuanya dari awal?

Beri aku kesempatan lagi" pinta alvin yang menggenggam erat tangan alya.

Alya ragu menatap alvin tapi akhirnya mengangguk, dirinya kini percaya ucapan ravindra bahwa alvin sudah berubah.

Diperjalanan menuju mansion adhitama, gerutuan alvin mengiringi perjalanan mereka.

"Sial lo rav, jelas anak buah gua ga nemuin alya.

Lo yang sembunyiin dia" gerutu alvin yang dijawab tawa oleh ravindra.

"Kalau ga gitu, bego lo ga selesai vin." cemooh ravindra membuat alvin geram dengan kelakuan absurt kakak iparnya itu.

"Udah vin, tapi rav makasih ya.

Berkat lo dan om daniel, semuanya membaik" bahagia alya.

"Al, kan papi udah bilang.

Panggil papi juga, jangan om lagi. Uh kalau papi denger nih, pasti ngomel tuh" jawab ravindra.

Sesampainya di depan mansion adhitama pun, alvin dan alya turun dari mobil ravindra.

"Lo seriusan ga turun rav?" tanya alvin saat ravindra menjelaskan padanya kalau dia gabisa mampir.

"Sorry vin, gua serius belum bisa mampir sekarang.

Ada meeting penting, nanti malem gua mampir deh sama papi" janji ravindra yang diangguki oleh alvin.

"Thanks ya rav" ucap alya sekali lagi.

"yaelah makasih lagi, udahlah selow. yaudah gua pamit ya, salam buat ponakan gua. Bye...." pamit ravindra.

Setelah kepergian ravindra, alvin dan alya pun memasuki mansion dan tujuan mereka adalah kamar gerry.

"Kamu tau ga sayang, gerry tuh rewel banget setelah kamu pergi dari rumah.

Buat nenangis dia tuh susah banget, dia berhenti nangis kalau tidur." adu alvin sambil merangkul pinggang alya posesif.

"Maaf ya vin, andai aku ga egois. Pasti gerry ga akan kena imbas juga" sedih alya membuat alvin kelabakan.

Bukan ini yang diinginkan alvin, dia tak ingin alya sedih.

"Sayang, ini bukan salahmu oke. Yaudah yuk kekamar gerry, dia pasti senang melihat maminya" ajak alvin yang diangguki alya.

Sepanjang lorong menuju kamar gerry, banyak maid menundukkan kepala mereka hormat.

"Tumben gerry ga rewel" lirih alvin yang kemudian membuka pintu kamar anaknya.

"Mami? Sejak kapan mami disini?" kaget alvin saat melihat maminya menggendong gerry yang tertidur.

lidya menoleh melihat anak semata wayangnya itu, "Baru satu jam yang lalu mami dateng. Darimana kalian? Sepertinya mami ketinggalan berita bagus nih." ledek lidya membuat alvin meringis.

Maminya itu selalu saja bisa menggodanya.

Alya menghampiri maminya dan berkata "Gerry repotin mami ga, maaf ya mi kalau gerry rewel"

Lidya menatap wajah gerry yang perpaduan antara alvin dan alya pun menggeleng.

"Wajar al kalau anak kecil rewel. Lagian, dulu alvin lebih rewel dari ini" lidya sambil melirik alvin membuat alvin kesal.

"Mami senang kalian seperti ini, maafin anak tante yang sebelumnya ya al.

Makasih kamu udah sabar selama ini" Lidya turut bahagia melihat anaknya memulai hidup baru kini.

VIOLET (Sequel She Is Everything)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang