VIOLET 65

102 14 16
                                    


Dyvira meningat kata-kata dari nenek adamson padanya kini, dyvira memindah posisi tidurnya menjadi miring menghadap adamson.

Jari telunjuknya perlahan membelai wajah adamson, "Apa yang harus kulakukan kini." Helaan nafas keluar dari dyvira, seakan bebannya kini sangat berat.

"Aku tak ingin melihatmu bersama wanita lain, tak ingin juga waita lain melahirkan anakmu, tapi jika aku mengambil keputusan yang memperburuk kesehatanku apa kamu akan memaafkanku?

Aku...." dyvira terdiam melihat adamson membuka matanya dan menatapnya sendu.

"Jangan dipikirkan, aku udah pernah bilang kan.

Ken, nial dan vidy sudah sangat cukup bagiku cantik.

Sekarang istirahat"

Dyvira akan menjawab namun adamson segera mencium bibir dyvira membuatnya terdiam.

"Istirahat, oke" ucap adamson sangat lembut setelah dirinya menyudahi ciumannya.

Dyvira tersenyum kemudian memejamkan matanya dan berusaha melupakan beban pikirannya.

"Hah wanita tua itu dulu bahkan tak menganggapku, dan sekarang apa?

Berpura-pura menjadi nenek yang baik?" batin adamson mengingat saat dimana keluarga kecilnya berkunjung ke rumah utama keluarga gerald.


Flashback on

"Sore pi, mi" sapa elise ke adolf dan kimber kedua orang tuanya.

"Baik sayang, mana cucu opa?

Sudah lama kamu gak membawa mereka kesini elise." Gerutu adolf.

"Opa......" vidy sangat antusias berlari ke arah adolf dan memeluknya.

"Papi tau sendiri adamson gimana, makin susah pi bawa anak-anak" Adu elise yang sepertinya tak dihiraukan oleh adamson.

Adamson dan dyvira pun bersalaman dengan adolf dan kimber secara bergantian.

"Sering-seringlah bawa anak-anak kesini, supaya opa gak kesepian" bujuk adolf tak dihiraukan adamson.

Adamson melirik kimber "Cucu opa kan banyak, pasti mereka juga sering main kesini.

Jadi ken, nial dan vidy lebih baik dirumah saja."

Adolf paham ucapan adamson sebenarnya sindiran untuk kimber pun tak memperpanjang masalah itu.


"Ken, nial, sini kakek ada hadiah buat ken dan nial." Panggil adolf kepada dua cucunya yang berada di sebelah adamson.

Ken dan nial menghampiri adolf bersamaan dan menerima kado dari opa nya itu.

"Makasih opa" jawab kedua bersamaan.

Vidy yang terlebih dahulu mendapat hadiahpun kini duduk di pangkuan adolf dengan bahagia.

Waktu berjalan cepat, semua cucu dan anak dari adolf telah berkumpul di ruang keluarga saling berbasa-basi kecuali nial, ken dan vidy.

Mereka bertiga bermain dengan nico di ruang permainan yang ada disebelah ruang keluarga.

Ini sebenarnya sangat ditunggu semuanya karena hanya disaat seperti inilah mereka bisa berusaha mendekati adamson guna mencari keuntungan pribadi, dan itu membuat adamson muak.

"Tuan makanan sudah siap" ucap salah satu maid di kediaman adolf.

"Sudah waktunya makan, ayo makan dulu baru berbincang lagi" ajak adolf.

VIOLET (Sequel She Is Everything)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang