VIOLET 69

90 15 0
                                    

"Ah biar nanti urusan tagihan rumah sakitnya aku aja yang bayar" ucap rey sebagai rasa penyesalan karena istri temannya terluka di dalam lingkungan perusahaannya.

Adamson menyetujui ide rey tanpa basa-basi.

"Jangan lupa selidiki data itu rey, kabarin secepatnya kalau udah dapet info." perintah adamson yang diangguki rey.

"Tenang, gua bakal cari dia sampai lubang semut sekalipun.

Kalian bisa dengan tenang pulang ke rumah, pasti anak-anak juga rindu kalian" semangat rey.

"Kita langsung pulang?" tanya dyvira yang diangguki adamson.

"Princess kita lagi ngambek, jadi sebaiknya kita segera menemuinya sayang" adamson mengecup kening dyvira lembut.

"Nasib jomblo ya gini" teriak rey yang tak dihiraukan adamson.

Sepanjang perjalanan pulang dyvira melamun, adamson tau apa penyebab dyvira seperti itu namun dirinya dengan sengaja membujuk dyvira ataupun memprotesnya.

Hal yang sangat dihindari adamson kini adalah pembicaraan tentang anak.

Adamson benar-benar serius saat mengatakan dirinya cukup hanya dengan ken, nial dan vidy.

Tapi kenapa dyvira harus mengkhawatirkan hal itu, dan itulah yang membuat adamson lesu.

Istrinya itu terlalu memikirkan hal yang tak dibutuhkan.

"Wanita tua itu sungguh menyebalkan" batin adamson saat dirinya mengingat ulah neneknya itu.

"Adamson, kita udah sampai. Ayo bangun" dyvira membelai pipi adamson dengan lembut.

Adamson pov 

Ya aku sebenarnya tidak tidur, karena hanya berpura-pura tidurlah caraku menghindari pembicaraan tentang anak dengan dyvira.

Segera kita menuju mobil agar  bisa secepatnya memberi kejutan kepada ketiga buah hati kita di mansion.

"Mommy..... daddy....." teriak vidy yang langsung berlari kearah kami yang kini baru memasuki pintu mansion.

"Gimana honeymoon daddy disana dad?" goda nial

"Pasti menyenangkan dong nial, apalagi ga ada kita dan vidy yang berisik" tambah ken membuat vidy menatap kedua kakaknya tajam.

"Vidy ga berisik ya" gerutu vidy membuat nial tersenyum.

"Iya, adek ga berisik.

cuman kadang suaranya dan tingkahnya diluar normal aja." goda nial membuat vidy menatapku meminta pembelaan.

"Princess daddy ga gitu kok sayang" belaku yang tak ingin putriku semakin badmood.

Aku menatap nial dan ken kemudian bertanya "Dirumah aman kan sayang?"

"Aman dad" jawab nial tanpa ragu.

"Ah daddy dengar princess daddy lagi badmood ya sayang.

Kenapa hemmm" tanyaku yang kini sedang memangku vidy di ruang tamu.

"Itu dad, kak nial dan kak ken ga setuju sama cita-cita vidy.

Makanya vidy badmood." sebal vidy mengadukan itu kepadaku.

"Memang cita-cita vidy apa sayang?

Sampai kak ken dan kak nial ga setuju?" tanyaku lembut.

"pasti daddy juga ga setuju tuh" lirih nial menatap vidy.

Vidy menunduk "Jadi model dad" lirihnya.

Aku sebenarnya sudah tau, tapi hanya ingin mendengar dari mulut peri kecilku ini secara langsung tentang cita-citanya yang luar biasa absurd itu.

VIOLET (Sequel She Is Everything)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang