VIOLET 62

100 17 10
                                    

"Anak mami, baik-baik sama papi ya nak.

Maaf mami ninggalin kamu, tapi ini demi kebahagiaan semua.

Mami ga kuat sayang seperti ini, mami sayang gerry" alya mencium kening gerry kemudian meninggalkan kediaman itu.

"Nyonya mau kemana?" tanya salah satu penjaga disana.

"Ah mau ke panti asuhan pak, sekakian mau bagiin baju2.

Saya udah bilang tuan kok"

Penjaga tersebut bingung namun tak berani bertanya lebih lanjut.

Alya yang pergi dengan taxi pun semakin membuatnya curiga.

Namun dia menepis semua kecurigaannya karena alya memang sering ke panti asuhan.

Alya menatap layar ponselnya "Vin, baik-baik ya. jaga gerry dengan baik, aku percaya kamu"

Tak lama alvin yang sedang disibukkan dengan berkas-berkasnya menerima telfon dari pengasuh gerry.

"Iya bi?" tanya alvin tanpa basa-basi

"......."

"Apa? oke saya pulang." dengan segera alvin pergi meninggalkan ruangannya.

"Vin kemana?" bingung jack yang tak dijawab alvin.

"Ada apa ya bro? tumben-tumbenan si alvin sampe gitu." 

Alvaro mengangkat kedua bahunya menjawab pertanyaan jack.

"Gua bukan peramal jack yang bisa tau segalanya" ketus alvaro.

Sesampainya di rumah, suara tangis gerry langsung memenuhi indra pendengaran alvin.

Alvin sedih mendengar suara tangis gerry yang tak kunjung berhenti seperti cerita pengasuhnya.

Dengan segera alvin meraih gerry kedalam gendongannya "Ada apa sayang?

Anak papi kenapa nangis?"

Dan gerry sama sekali tak menghiraukan ucapan alvin.

Alvin menatap wanita paruh baya di depannya "Dimana alya?"

Wanita itu menundukkan kepalanya takut "Tadi nyonya pergi tuan, tapi belum kembali."

Emosi alvin kini semakin diuji mendengar jawaban itu.

"Panggil dafa kesini" perintah alvin kepada wanita di depannya.

Dengan segera wanita itu memanggil dafa agar menemui alvin.

Alvin masih mencoba menenangkan gerry yang masih tak ingin menghentikan tangisnya.

Ketika dafa ada di depan alvin dirinya menunduk takut "Iya tuan"

"Kemana alya pergi?" dingin alvin membuat dafa semakin ketakutan.

"Nyonya pamitnya akan ke panti asuhan tuan" jawab dafa membuat alvin semakin bingung.

Biasanya alya selalu membawa gerry meski ke panti asuhan, tapi sekarang?

"Cepat cari tau lokasi alya dan laporkan kepada saya jika sudah menemukan lokasinya." perintah alvin mutlak kini dan dafa hanya akan melakukan yang terbaik.

Waktu berlalu amat cepat, malam telah datang namun alya masih belum pulang.

Sedangkan gerry baru saja tertiur karena kecapekan.

Masih terlihat isak disela-sela tidur balita itu, semakin membuat alvin sedih.

Namun ingatannya kembali disaat malam sebelumnya, dirinya dan alya bertengkar hebat.

VIOLET (Sequel She Is Everything)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang