VIOLET 27

272 13 3
                                    

Setelah pagi tadi alvin mengantarkan kedua anaknya ke sekolah mereka, siang ini alvin dan dyvira sedang menjemput nial dan vidy.

Tapi jangan kalian kira adamson tak menjaga mereka, karena penjagaan untuk nial, vidy dan dyvira tak berkurang. Tapi bedanya mereka menjaga jarak agar tak membuat alvin curiga.

"Mami.... Papi....." teriak vidy berlari kearah alvin, sedangkan nial berjalan santai membuat dyvira tersenyum.

Alvin menggendong vidy dan berkata "Gimana sekolahnya sayang? ga ada yg ganggu kalian kan?"

Vidy menggeleng semangat.

"Papi tenang saja, adek ga bakal kenapa2 selama ada nial" bangga nial yg kini mendapatkan perlakuan manis dari alvin.

Alvin mengacak-acak rambut nial "makasih kakak udah jagain adek ya" ucap alvin dengan senyuman khasnya.

Dyvira mengusap air matanya melihat interaksi alvin dan kedua buah hatinya.

"Andai kamu tau mereka benar2 anakmu vin, apakah kita bisa kembali seperti dulu lagi?" batin dyvira.

Jauh dilubuk hatinya dia ingin bersama suaminya, namun kenyataan di depan matanya membuatnya sadar diri bahwa suaminya telah bahagia bersama wanita lain.

dan dirinya tak boleh egois merusak hubungan mereka yg indah hanya demi masa lalu yg bahkan telah dilupakan olehnya.

"Ayo dyvira, semangat. hanya sampai alvin mengingat kembali semua ingatannya" semangat dyvira kemudian tersenyum kembali.

Dimobil kini dipenuhi celotehan vidy.

"papi, vidy lapar" rengek vidy

"sabar sayang, sebentar lagi kita sampai rumah. tadi tante alya dan momi buatin kalian makan siang special loh" jawab dyvira yg dijawab gelengan oleh vidy.

Vidy sebenanrnya sangat senang dengan masakan momi nya, tapi rasanya dia enggan memakan masakan dari alya.

"vidy mau makan apa sayang?" tanya alvin yg langsung membuat vidy antusias.

"Ga usah pi, nial masih ada bekal buatan momi buat vidy kok. kita langsung pulang saja" dingin nial yg kini membuka tasnya kemudian memberikan bekal kepada adiknya.

Vidy menerima itu dengan riang.

"Kamu benar2 mirip papi nial" batin alvin melihat dinginnya nial tadi dari kaca  mobil.

"Oh ya sayang kita ke kantor dulu ya, ada berkas yg harus aku tanda tangani. sebentar kok" ajak alvin membuat dyvira menegang sesaat.

"Bagaimana ini, jika aku dan anak2 ke kantor juga maka semua akan semakin sulit" batin dyvira.

"ah iya vin." jawab dyvira membuat nial paham situasi.

Tepat di parkiran kantor Adithama, alvin berkata "ayo sayang masuk dulu"

Belum juga dyvira menjawab, nial kini membuka suaranya "papi, nial sama adek disini ya. kita ngantuk pi."

Nial berpura2 mengatuk kini, dan vidy yg melihat kakaknya sedang berpura-pura pun kini juga menguap membuat alvin tak tega.

"yaudah kita pulang saja ya" putus alvin yg ditolak oleh dyvira.

"Sayang, kamu masuk aja. selesaikan urusanmu. biar anak-anak disini bersamaku" bujuk dyvira yg tak disetujui oleh alvin.

"No no no sayang, lebih baik menyuruh jack dan alvaro mengirim berkasnya ke rumah daripada meninggalkan kalian bertiga disini" tolak alvin mentah-mentah.

"Papi lebih baik masuk aja, cepat selesaikan tugas papi. lagian cuma tanda tangan saja kan, pasti cepat" paksa nial sambil sesekali menguap.

VIOLET (Sequel She Is Everything)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang