VIOLET 26

329 16 2
                                    

Malam telah tiba, dyvira telah sadar dan kini sedang berada di ruang makan bersama semuanya.

"Adamson, bagaimana ini?" tanya ravindra di depan pintu masuk mansion alvin.

"Serahkan saja padaku, semua akan beres" Tegas adamson yg kemudian memasuki mansion alvin dengan nial dan vidy menggandeng kedua tangannya.

"Selamat malam semua" sapa adamson dengan hormat membuat semua yg sedang makan menoleh kearah suara.

"Adamson, nial, vidy" bahagia dyvira yg kemudian mendekati nial dan vidy.

Nial dan vidy pun langsung berhambur ke pelukan dyvira.

"momi, kita kangen" lirih nial dan vidy bebarengan membuat adamson tersenyum melihat interaksi mereka.


"momi?" bingung alvin menatap dyvira yg memeluk dua anak yg bahkan tak dikenal alvin.

Dyvira terdiam, dia lupa jika saat ini dirinya sedang menjadi audy.

Dengan perlahan dyvira melepas pelukannya kepada nial dan vidy kemudian terduduk di lantai.

Raut wajahnya menatap nial dan vidy penuh kesedihan, sedetik kemudian senyum merekah di wajah dyvira membuat nial membulatkan keputusannya.

Tangan kecilnya menghapus bulir air mata yg tak sengaja menetes saat mominya tersenyum.

"Papi..... nial sama adek kangen papi." teriak nial berlari menghampiri alvin meninggalkan dyvira yg kaget mendengar ucapan nial.

Dyvira menatap vidy yg masih dihadapannya, vidy hanya tersenyum kemudian menghampiri alvin juga.


"Papi, papi kenapa? biasanya papi gendong vidy kalau vidy baru datang dari liburan?" heran vidy menarik tangan kanan alvin sedangkan nial menarik narik tangan kiri alvin.

Dyvira menoleh melihat interaksi mereka, dia berdiri kemudian menatap adamson.

"Biarkan alvin merasakan hidup bersama kedua anaknya, meski harus dalam kondisi seperti ini.

Anak-anak akan ikut membantumu disini" jelas adamson perlahan membuat dyvira berpura2 dingin namun hatinya kini tak beraturan.


"Papi? kalian siapa?" bingung alvin.

"Alvin, lo ga inget ini tahun berapa? aduduh, kecelakaan waktu itu bikin lo lupa kah?

mereka anak lo, nial vidy." sindir adamson membuat alvin mengerutkan dahinya.

"Anak? tapi ....... argh....." rintih alvin memegang kepalanya yg terasa sakit.

"Papi, papi gapapa kan?" khawatir vidy.

"Vin, duduk dulu." ajak dyvira.


Setelah alvin duduk, dia memegang pipi kiri dyvira dan bertanya "sayang ini tahun berapa?"

"2019" lirih dyvira membuat alvin tertegun lalu pingsan.

"Alvin......." teriak semuanya.


"Apa semua ini ga berbahaya untuknya?" tanya aldrick kepada adamson .

yups mereka kini ada di ruang kerja aldrick yg ada di mansion tsb.

"aku masih berbaik hati membiarkan dyvira tinggal disini, dan sekarang berbaik hati mengijinkan nial dan vidy disini juga.

Jadi jangan khawatir tuan aldrick, anggap saja ini kado untuk alvin. Saya memberikan dia kesempatan hidup dengan keluarga kecilnya, sebelum semua kembali seperti sedia kala"

VIOLET (Sequel She Is Everything)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang