VIOLET 51

121 17 16
                                    

Dengan ini adamson akan menikah dengan momo dan dyvira akan menjauh.

Wajah mereka berdua kini semakin memerah mendengar suara yang sebenarnya tak ingin mereka dengarkan itu.

"Apa yang kalian lakukan!" suara tegas itu membuat anthoni dan haris terdiam ditempat namun belum menatap sang pemilik suara.

"Sial itu jimmy!" sesal mereka.

"Sekali lagi saya bertanya, Apa yang kalian lakukan disini!" suara itu memenuhi lorong hotel tersebut.

Membuat mau tak mau anthoni dan haris menoleh dengan was-was.

Saat mereka berdua benar2 berhadapan dengan jimmy, raut muka mereka tak bisa dijelaskan.

"Tidak jim" jawab anthoni singkat.

"Apa yang kalian sembunyikan di kamar itu?" dingin jimmy yang sebenarnya ingin memasuki kamar didepannya.

"Ah tidak, hanya sepertinya om mendengar suara adamson disana.

Makanya tadi kita menguping." jawab haris membuat jimmy tersenyum remeh.

"Ada Apa ini?

Kenapa nama saya disebut dengan mudahnya" tanya laki-laki yang berjalan melewati jimmy menuju kedua rubah di depan mereka.

"Adamson?

Jika kamu disini, siapa yang di dalam?" kaget haris melihat adamson Ada di depannya bersama beberapa wartawan di belakangnya.

"Adamson memang diluar dari tadi, karena akan ada wawancara ekslusif.

Memang seharusnya adamson ada dimana om?" pancing adamson.

"Sialan kamu, harusnya kamu didalam sana bersama anak saya!" emosi haris yang akan mendekati adamson dan langsung di hadang oleh jimmy.

"Jangan melewati batas kesabaran saya tuan" peringatan jimmy begitu menusuk membuat haris semakin geram.

Haris segera mendobrak kamar no 111 tersebut tanpa basa basi.

"Momo siapa laki-laki itu!" bentak haris memenuhi kamar itu membuat Momo kaget dan segera meraih selimut.

Anthoni segera menyalakan lampu kamar tersebut, dan apa yang ada di depan mereka semakin membuat mereka lemas.

Laki-laki di samping Momo memang bukan adamson, bahkan mereka tak tau itu siapa.

Adamson, jimmy dan beberapa awak media memasuki ruangan itu dengan ekspresi beda-beda.

Momo yang masih tak sadar berpura-pura menangis.

Dan tangisannya berhenti saat dia melihat adamson ada di sebelah jimmy.

"jika adamson disana, siapa yang bersamaku?" Momo segera melihat pria disampingnya.

Momo ingin marah kini, wajahnya menatap jimmy penuh emosi "Pasti kamu yang rencanain ini kan.

Sialan kamu jimmy, kamu buat hidupku hancur!!" emosi momo membuat adamson dan jimmy tersenyum puas.

"Saya?

Bukannya ini rencana kalian?

Kenapa jadi menyalahkan Saya?" jujur jimmy yang membuat mereka terdiam di tempat.

"Nikmati apa yang kalian rencanakan, dan jangan melakukan cara kotor seperti ini lagi kedepannya.

Ini sungguh membuat Saya semakin muak dengan kalian" sinis adamson yang kemudian segera meninggalkan kamar itu.

"Adamson.... Jangan pergi kamu!!!

Kamu harus tanggung jawab!!" teriak momo frustasi.

"Tenang nona, Saya akan menyiapkan pernikahan segera untuk anda dan pasangan anda ini" sinis jimmy yang kemudian mengikuti adamson.

VIOLET (Sequel She Is Everything)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang