VIOLET 21

430 22 6
                                    

"Sayang, aku kangen..... akhirnya kita bersama lagi" tangis alvin di pelukan istrinya.

Audy melepas pelukan alvin kemudian menghapus air mata dengan senyum menghiasi bibir audy.

"jangan nangis...." lirih audy sendu

"gak ,,, aku udah gak nangis. aku bahagia akhirnya kita bisa bersama sayang" lirih alvin dengan bahagia membelai pipi istri mungilnya.

Audy hanya tersenyum dan memegang tangan alvin yg ada di pipinya.

"mulai sekarang, kita ga akan terpisah" lirih alvin yg membuat senyum audy perlahan luntur.

Audy menggeleng perlahan, "tempatmu bukan disini sayang."

Alvin menggeleng dan menggenggam tangan audy erat, "aku ga mau kembali kesana, aku mau sama kamu."

Audy membelai pipi suaminya yg terlihat semakin kurus "jangan gini, jangan buat aku sedih. disana banyak yg membutuhkanmu sayang, disini bukan tempatmu"

Alvin menggeleng semakin kuat diiringi tangisan yg semakin pecah bebarengan dengan hilangnya sosok audy secara perlahan dari hadapan alvin.

"sayang......." teriak alvin semakin menjadi2.

Disisi lain, lidya bingung dan segera memanggil dokter karena alvin tiba2 kejang.

Aldo segera menangani alvin.

lidya, aldrick, daniel, alya, albert, kaka, danish, dan ravindra khawatir di depan ruangan tsb.

Malam telah berganti dengan pagi, suasana ruangan alvin masih sama. beberapa kali aldo menangani alvin yg beberapa kali mengalami kejang.

Namun bedanya kini rafa telah datang dan ikut menangani adik iparnya tersebut.

Ceklek.......... rafa keluar bersama aldo yg langsung dihampiri keluarga besarnya.

"gimana alvin nak?" khawatir lidya.

Rafa menampakkan senyuman kemudian berkata "alvin sudah baik2 saja tante. bahkan mungkin beberapa jam lagi akan sadar"

penjelasan rafa membuat mereka bernafas lega.

"tante, om, papi rafa dan aldo ke ruangan dulu ya. nanti kalau ada apa2 langsung panggil kita aja" pamit rafa yg diangguki semuanya.

tak berapa lama, datanglah alvaro, jack, ida dan sisil,

"om, tante gimana keadaan alvin?" khawatir jack.

"keadaan alvin sudah membaik. kata rafa tadi nanti alvin akan siuman" bahagia lidya.

"kalian belum ada yg sarapan ya?" tanya sisil khawatir yg dijawab gelengan oleh mereka termasuk alya.

"ayo sarapan dulu tante, om, alya, kak" ajak sisil dan ida.

Awalnya mereka menolak, namun dengan bujuk rayu sisil dan jack akhirnya pergilah mereka sarapan di kantin RS kecuali jack dan alvaro.

"Semoga semuanya akan baik2 aja" harap jack yg diangguki alvaro sesaat setelah mereka memasuki ruangan alvin.

1 jam berlalu, kini jack dan alvaro panik memencet nurse call guna memanggil dokter karena kondisi alvin yg telah sadar tapi mengalami kesakitan di kepalanya.

Rafa datang bersama aldo dan beberapa suster.

"sebaiknya kalian keluar dulu" ucap salah satu suster tersebut ramah dan langsung dituruti oleh jack dan alvaro.

tak berselang lama, suster keluar dan memperbolehkan jack dan alvaro masuk.

Pandangan alvin menatap temannya dengan bingung, seakan bertanya.

VIOLET (Sequel She Is Everything)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang