71. KKS. (SEPESIAL PART ZIEL)

9K 561 81
                                    

Ini ceritanya, unek-uneknya Ziel. Khusus buat sahabat ucup yang penasaran sama Ziel, dan yang gak penasaran juga.

WARNING!!: GAK ADA DIALOG SAMA SEKALI, SEMOGA GAK BOSAN.

ADA KOK, DIAKHIR DOANG TAPI.






qabl alqira'at , qul bismillahirrahmanirrahim awlaan 🙏












Hai gue Ziel, nama asli gue Mikaila Zielin Diputra. Gue anak ke dua dari empat bersaudara, gue tinggal di...

Oke, gak penting gue tinggal dimana. Gue sekolah di SMA Tunas Bangsa, kelas X IPA 2.

Gue anggota Pramuka, gak aktif karna gue jarang latihan dan jarang masuk sekolah. Sebenarnya, gue masuk pramuka karna sekolah yang mengharuskan siswanya memilih satu organisasi. Tapi jujur, anak-anak Pramuka itu asik-asik, walaupun ada aja yang songong.

Gue Ziel, seseorang yang tak sempura, tetapi mengharapkan hidup yang sempura. Gue merasa hidup gue itu udah gak berguna, selain untuk menuntut ilmu dan untuk ngeliat orang tua gue serta kakak gue.

Gue gak suka tempat rame dan berisik, gue gak suka cahaya, gue gak suka dunia luar dan gue gak suka orang sok perhatian yang pada akhirnya menjatuhkan. Gue suka rumah dan tempat sepi lainnya.

Hidup gue gak begitu indah kayak anak lainnya, hidup gue justru terkesan biasa aja dan datar. Kadang, saat gue ngeliat anak seumuran gue yang bahagia dengan hidupnya. Gue mulai iri, dan bertanya kapan gue bisa bahagia kayak dia?

Orang-orang kadang menganggap gue terlalu serius dalam menjalani hidup. Padahal hidup gue emang terlalu serius untuk dibuat bercanda.

Katanya, hidup ini sebuah drama. Lalu siapa sutradaranya? Kalau ada yang tau, kasih tau gue. Gue pengen sutradara itu bilang 'cut" di bagian gue atau nulis 'tamat' di cerita hidup gue.

Gue emang putus asa dengan hidup gue, tapi setidaknya gue gak mau nulis kalimat 'tamat' di hidup gue. Gue maunya sutradara hidup gue yang nulis kalimat itu.

Gue gak pintar, gue gak cantik, dan gue gak terkenal. Tapi ada aja mulut nista yang selalu omongin gue. Mereka ngomongin gue seakan mereka tau banyak tentang gue. Tapi kenyataanya, mereka gak tau apa-apa tentang gue.

Faktor yang membuat gue gak pintar adalah, gue yang jarang masuk sekolah dan bolak-balik masuk rumah sakit. Sebenarnya baru sekarang ini sih gue bolak-balik rumah sakit, karna sebelumnya keluarga gue gak tau yang sebenarnya.

Semenjak kakak gue tau gue kayak gini, dia selalu maksa gue buat pergi ke dokter dan cek up. Gue selalu bilang kalau gue gak sakit ke kakak gue, tapi kakak gue malah nangis dan meluk gue erat.

Gue merasa bersalah karna ngebuat kakak gue nangis, dan saat itu gue selalu pasrah diajak ke rumah sakit. Karna, gue gak mau ngeliat kakak gue nangis lagi.

Setiap datang ke rumah sakit, gue selalu bosan. Karna emang gak ada yang menarik di rumah sakit selain bau obat yang buat gue pusing.

Waktu itu, gue di bully sama teman kelas gue sendiri. Dia ngajakin gue ke kamar mandi yang pada akhirnya gue malah di tampar, di jambak, dan di ancam. Gue gak tau letak salah gue dimana, dan gue gak pernah sekalipun cari masalah sama mereka.

Untungnya waktu itu sahabat gue datang ke kamar mandi dan ngeliat gue yang udah kayak gembel. Sahabat gue panik dan langsung nelfon kakak gue.

Gue nolak dibawa ke rumah sakit, dan akhirnya gue dirawat di rumah. Tapi muka temen yang ngebully gue itu terus datang di pikiran gue, dan gak ada yang bisa gue lakuin selain kebiasaan gue untuk menghapus semua orang-orang jahat itu dari pikiran gue.

Kembar-kembar Somplak.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang