Diralissa : 03

2.3K 76 0
                                    

Alissa terbangun dari pingsannya saat Ia mendengar suara berisik yang berada di sekitarnya, Alissa memejamkan matanya kembali untuk menormalkan pandangannya, satu hal yang pasti, Ia sekarang sudah berada di UKS.

Alissa melihat seseorang yang duduk di sofa tepat didepannya, Dira?, batinnya. Dira yang menyadari Alissa sudah bangun segera berdiri dan hendak memberitahu anggota PMR untuk mengecek keadaanya.

"Eh, tunggu." Katanya sangat pelan, tetapi Dira bisa mendengarnya.
Dira hanya berdiri dan menatap Alissa yang terlihat bingung dari raut wajahnya.

"Lo tadi pingsan." Katanya singkat.

"Bukan itu." Alisaa mencoba duduk agar lebih nyaman,"Jangan panggil petugas, gue gak pa-pa."

"Lo kelewat bego tahu gak." Katanya sambil berjalan menuju Alissa dan berdiri tepat di samping banker Alissa.

"Ya, gue benerin apa yang seharusnya, disekolahan gak boleh berantem, tahu!" Belanya sedikit cemberut.

"Ngapain sih lo pake urusan nyelametin gue."

"Pede lo!" Kata Alissa sambil menurunkan kakinya dan memakai sepatu hitam putihnya,"Gue gak mau, elo! Yang katanya most wanted sekolah ini jadi panutan yang lain, kalo berantem itu keren." Katanya sambil berjalan menuju pintu UKS dengan pelan, meninggalkan Dira yang terpaku di tempatnya.

Alissa melihat jam tangannya, 3.45 pm, Alissa mendengus kesal, karena pasti kelas sudah sepi dan teman temannya sudah pulang.

"LISAA!!!" Teriak seseorang dari arah belakangnya. Miura! Itu dia yang tengah berlari menuju arahnya dan di belakangnya selalu ada Rangga, Andra, Dion dan pasti, Dira.

"Lo gak papa? Lo inget gue siapa dong!" Katanya sambil meyakinkan sahabatnya itu.

"Iye, masih, lo kira gitu doang gue bisa lupa ingatan apa. Jagoan gak pernah kalah, santaiii." Katanya sambil tersenyum dan menahan sakit yang ada di punggungnya agar sahabatnya itu tak terlalu mengkhawatikannya.

"Sa, gue minta maaf ya, karena gue lo jadi gitu." Kata Andra sambil tersenyum merasa tak enak pada Alissa.

"Santai aja, gak pa-pa kok." Katanya sambil membalas dengan senyuman paling indah.

"Eh, Sa, gue abis ini mau jalan nih sama Rangga, lo mau ikut gak?" Tanya Miura sambil berjalan menuju parkiran.

"Emm... gak deh gue mau dirumah aja, lagian juga masih sakit dikit sih punggung gue, kapan kapan aja deh ya."

Miura mengangguk - angguk mengerti, "Yaudah, gue nanti kalo ada waktu mampir rumah lo deh bawain roti."

"Cappucino juga dong ya." Pintanya kepada sahabatnya minuman kesukaannya.

"Lo suka cappucino, Sa?" Tanya Rangga.

"Pasti dong!" katanya sambil mengangkat kedua alisnya.

"Wah, jodoh nih." Kata Rangga sambil melirik Miura yang cemberut mengadapnya,"Sama Dira. Dia juga suka itu, surga lo ketemu nih, Dir." Katanya sambil menyenggol lengan Dira yang berjalan di sebelahnya.

"Berisik."

"Enak aja lo!" Bela Alissa.

"Lo anterin pulang sana si Alissa, lo gak kasian apa sama dia, punggungnya bonyok gitu gara - gara nyelametin lo." Kata Rangga menggoda Dira.

"Gue gak minta diselametin." Katanya sambil berjalan menuju tempat parkir motor sport hitamnya itu.

Sementara Miura mengantar Alissa berjalan hingga gerbang untuk menemaninya menunggu Pak mamat untuk menjemputnya.

DIRALISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang