Diralissa : 48

1.4K 32 4
                                    

Dira duduk di sofa berwarna biru muda didekat pintu balkon ruang rawat Alissa, matanya tak pernah lepas dari wajah tidur Alissa yang damai.

"Sa, apa kamu gak kangen aku? Aku gak pernah bosen nungguin kamu buat lihat aku lagi," katanya lirih.

***

Sentuhan hangat itu terasa membelai pipinya yang tengah tertidur, senyuman indah yang selalu Ia rindukan kini tengah diperlihatkannya untuknya.

"Sayang, bangun," panggilnya lirih pada sosok yang kini tengah tertidur pulas.

Kedua mata itu mengerjap perlahan karena suara harus yang membelai gendang telinganya, dengan setengah sadar Dira menyentuh pipinya yang terasa sedang disentuh seseorang.

"Pagi, sayang," panggil sosok itu tepat dihadapan Dira.

"Kamu..." Dira tertegun.

Separuh napasnya tercekat sesak didada.
Senyuman yang tengah Ia tatap pagi ini masih persis seperti dahulu.

"Alissa... kamu..." panggilnya masih tak percaya.

Alissa tersenyum.

Ia kemudian duduk disebelah Dira, menatap kedua matanya tanpa berkedip sekalipun, tiba tiba saja Alissa memeluk dirinya.

Erat.

"Aku kangen Dira," katanya lirih tanpa melepas pelukan itu.

"Aku sayang kamu, Sa, aku kangen kamu,"

Dira membalas pelukan itu sama eratnya.

***

Gadis kecil berbaju putih itu mengerjapkan matanya, Ia berada di ruangan serba putih membentang sejauh mata memandang.

Ia mengerutkan keningnya saat Ia masih saja melihat pria dewasa itu tengah berdiri didepannya sambil tersenyum.

"Sudah bangun, Alissa?" tanyanya dengan senyum hangatnya.

"Apa aku sudah kembali?" tanyanya sambil mengedarkan pandangannya.

"Belum," Pria itu kini menekuk lututnya, menyeimbangkan tingginya dengan gadis kecil itu,"Apa kamu sudah siapa?" tanyanya.

Gadis itu mengangguk,"Aku punya firasat bahwa ini bukan duniaku, aku... seperti merindukan seseorang? Aku ingin pulang," katanya sambil menatap kedua mata hitam itu.

"Baiklah, kamu lihat sinar itu?" tanya pria itu sambil menunjuk sinar putih yang perlahan mendarat tak jauh darinya,"Berjalanlah dan lewatilah sinar itu, apapun yang terjadi jangan berhenti melangkah. Dengarkan dan ikuti kata hatimu, paham Alissa?"

Gadis itu mengangguk lalu berdiri dan berjalan menuju sinar itu, tapi sebelum Ia melangkah lebih jauh, Ia berbalik dan melambaikkan tangannya,"Terima kasih, Anda baik sekali, semoga Anda selalu baik baik saja. Saya pamit ya!" katanya sambil melambaikan tangannya dan melanjutkan langkahnya.

Beberapa langkah lagi, kaki kecilnya akan melewati sinar putih itu, tiba tiba saja Ia mendengar suara suara aneh yang menahannya untuk tidak meneruskan langkahnya. Tapi Ia tak berhenti, kata pria tadi Ia harus mengikuti kata hatinya dan jangan berhenti.

Gadis itu berhasil melewati sinar itu, beberapa langkah setelah itu, tak ada lagi pijakan untuk kakinya yang membuatnya terjatuh dalam dunia yang gelap.

"Tolonggg!!!" teriaknya.

"Tolong saya!"

Kini gadis itu berubah menjadi Alissa, gadis SMA berusia 17 tahun, Gaunnya berubah menjadi sangat cantik dari sebelumnya.

Alissa, aku kangen

Alissa, bangun sayang

Aku disini, aku sayang kamu

DIRALISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang