“Nanti malem kita pergi, kalian bawa barang penting kalian, karena gue gak bisa mastiin kita bakal balik lagi kesini apa engga.”
“Maksud lo?” Tanyanya lagi.
“Lo liat aja.” Kata Dira sambil kembali ke dapur dan mengambil minumannya.
Malamnya sekitar jam tujuh, mereka semua sudah bersiap dan berkumpul di ruang TV, mereka semua tak tahu rencana Dira, Dira melakukan itu karena Ia tak ingin mengikut sertakan teman – temannya dalam masalah yang berbahaya.
Mereka semua berjalan kedepan saat Dira membunyikan mobilnya, setelah duduk di kurisnya masing – masing Dira menjalankan mobil itu menuju tempat yang sudah Ia siapkan.
“Mau kemana sih lo?” Tanya Dion yang berada di sebelah Dira.
Dira hanya diam, Dion yang sudah paham gerak – gerik sahabatnya itu hanya ikut diam. Tak lama mobil Dira berhenti di sebuah tempat, mungkin seperti lapangan, Dira memutar mobilnya menuju jalan masuk lapangannya dan tak lama Kevin dkk tiba dengan motornya.
Hampir satu menit tak ada reaksi dari kedua orang itu, Dira yang sudah tidak sabar segera melepas seatbelt nya dan membuka pintu mobil.
“Dira, hati – hati.” Kata Alissa sambil menarik tangan Dira sebelum laki – laki itu keluar dari mobil.
Dira hanya melihat Alissa, lalu keluar dan berjalan menuju depan mobil. Mereka berdua, Kevin dan Dira terlihat sedang membicarakan sesuatu. Beberapa kali setelah Kevin menunjukkan senyum jahatnya, urat di tangan Dira terlihat dan kepalan tangannya yang semakin kuat.
Alissa mencoba membaca gerak bibir Kevin yang tersorot lampu mobil, dengan jeli Ia mencoba membaca gerak bibir Kevin hingga Ia menangkap satu kalimat, gue mau Alissa. Alissa dengan segera menyerobot untuk turun dari tangan Andra yang mencegahnya, Alissa segera berjalan menuju Kevin. Kevin melihat Alissa seperti mangsa yang akan didapatkannya malam ini.
“Heh lo! Gue udah bilang kan, kalo gue gak akan mau jadi cewek atau boneka lo! Gue gak suka sama lo! Lo jelek! Nyebelin! Songong! Belagu! Pokoknya yang jelek – jelek tuh buat lo!” Alissa melontarkan kata – kata itu dengan sadar atau tidak, karena teman – temannya yang tadi di dalam mobil ikut keluar dan mencoba menahan tawanya.
“See? Gue suka cara lo.” Kata Kevin sambil berjalan dua langkah mendekat kearah Alissa. Dira dengan segera menarik tangan Alissa untuk berdiri di belakangnya.
“Oh, jangan pelit pelit amat dong lo, bentar lagi cewek itu juga buat gue.” Kata Kevin sambil menatap Dira dan Alissa secara bergantian.
“Coba aja, mungkin lo bakal diomongi kek tadi lagi, songong, belagu, jelek.” Kata Dira sambil tersenyum meremehkan Kevin.
“Gak pantes lo nirunin kata – katanya dia, bikin gue emosi!”
Dengan sekali pukulan Kevin memukul tulang pipi Dira dan membuat cowok itu jatuh, Dira dengan segera berdiri dan berganti memukul Kevin, kejadian saling pukul memukul itu tak terhindarkan.
“KEVIN! DIRA!” Teriak Alissa yang berada di pegangan Andra karena dari tadi Ia mencoba berlari kearah mereka untuk melerainya. Bukan Alissa jika tidak nekat begitu.
“BANGSAT!”
Dengan sekali pukulan Dira membuat Kevin terjatuh kebelakang dan dengan segera anak buahnya membantu berdiri.
“Kan udah gue bilang, anjing! Gak usah deketin cewek dan temen gue lagi!” Kata Dira sambil berjalan menuju Alissa dan menggandengnya menuju mobil diikuti yang lain.
“Gue aja yang nyetir, lo duduk belakang aja.” Kata Andra sambil menutup pintu bagian depan.
Saat Dira ingin masuk kedalam mobil, Rangga mencegahnya.“Mending... Sa, lo kebelakang aja sama Dira, kalo ditengah sempit, kasihan dia.” Kata Rangga memberi ide.
“Oh bener juga, makasih ya, Ngga.” Dengan segera Alissa duduk dikursi belakang dengan Dira, dan tak lama mereka meninggalkan lapangan itu tidak melewati pintu lapangan yang sudah dicegah oleh Kevin dkk.
“Terus kita kemana nih?” Tanya Rangga saat sudah dijalan raya.
“Kita masuk ke hotel, ini alamatnya.” Dira mengeluarkan kertas kecil yang Ia ambil dari saku celananya lalu memberikannya pada Rangga untuk diteruskan ke Andra.
“Itu hotel yang udah dipesenin sama temen gue, lo pada jangan banyak bawel, udah untung gak tidur di kolong jembatan.” Kata Dira sambil merebahkan bahu lebarnya di sandaran bangku mobil.
“Lo gak papa, Dir?” Tanya Alissa sambil melihat Dira yang meringis kesakitan setiap kali mobil yang dipacu oleh Andra itu melewati geronjalan atau polisi tidur.
“Gak papa, cuman gini aja.” Kata Dira tanpa membuka matanya.
Alissa mengangguk sambil sedikit tersenyum saat mengingat kembali apa yang Dira lakukan tadi, lalu ikut bersandar pada bantalan mobil. Dan deguban jantung itu memang tak bisa disembunyikan lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIRALISSA
Romance"Kalo aku bilang aku gak suka kamu berantem, kamu marah gak?" - Alissa ♡♡♡ Alissa Andira bertemu dengan Dira Alpha Imanuel, most wanted dan bad boy di sekolahnya, dimana mereka hidup di lingkungan, attitude dan cara ber...