Flashback 1

1K 19 3
                                    

Hello!
Jadi lanjutan eps. 48 di pending dulu yaaa 😚
Kita akan flashback momen momen Diralissa dari awal pdkt! Karena menurutku kurang panjang pdktnya 😭 hope u guys like it, thank youuu😚💕

Hari ini Alissa berangkat pagi pagi sekali karena ada tugas yang harus Ia tumpuk sebelum jam 7.

Langkahnya terhenti tepat di tangga terakhir rumahnya, Ia melihat Bang Reno yang sedang duduk di meja makan sambil membaca majalah otomotif.

Heran.

Itulah satu kata yang bisa Alissa ucapkan, karena biasanya abangnya ini jarang sekali bangun pagi.

"Dapet anugrah apa lo bangun pagi?" kata Alissa sambil menarik kursi di sebelah Bang Reno dan mengambil susu coklat yang sudah dibuatkan Bunda.

"Nguli pagi, males banget deh gue," katanya sambil menutup majalahnya dan melemparnya tepat di samping teh hangatnya.

"Barengan dong Bang, ada tugas nih," kata Alissa merayu.

"Gak ah, gak ada sajennya,"

"Es krim deh,"

"Murah amat, yang mahal dong!"

"Siomay,"

"Gak,"

"Bakso 30 ribu!"

"Goblok nanti gue, kebanyakan micin,"

"Ya kan udah biasa goblok,"

"Ngomong apa lu?!" kata Bang Reno sambil melempari Alissa majalah yang tadi dibacanya.

"Martabak manis coklat keju pake susu putih, sama pempek 20 ribu deh!" kata Alissa ngegas karena capek berdebat dengan abangnya.

"Oke, deal! Ayo!" kata Bang Reno sambil beranjak dan meraih kunci mobil yang tergeletak di meja bawah tangga.

"Susah emang ngomong sama panci PUBG," kata Alissa pelan sambil meraih tasnya dan mengikuti langkah kakaknya.

Di dalam mobil, Alissa terus bernyanyi sampai sampai mengganggu konsentrasi menyetir abangnya.

"Suara lo jelek, burikkk!!!" kata Bang Reno sedikit berteriak dan mengecilkan volume musik.

"Burik burik, enak aja! Seru tahu woy!" kata Alissa sambil kembali mengeraskan volume lagunya.

Tak terasa Ia telah sampai di depan gerbang sekolahnya, Alissa turun dari mobil sesudah meremas kuat tangan abangnya.

"ANJERRR LOO SAA!!! PULANG GANTI KK SENDIRI LO!!!" teriak abangnya dari dalam mobil, sementara pelakunya sudah berlari menuju gerbang sekolah yang mulai ramai dengan siswa yang berdatangan.

"Sa!"

Teriak seseorang dari arah belakang Alissa, terlihat Miu yang berlari sambil membawa totebag hitam kesukaannya.

"Beneran nguli nih gue," katanya pelan pada diri sendiri.

***

"Ayo berkelompok sesuai kelompok piket, yang rapi, ayo!" perintah Bu Indi yang mengampu mapel bahasa indonesia.

Alissa dan Miu piket pada hari kamis, dan disaat yang bersamaan pada hari itu juga Rangga dan Dira berada di piket yang sama.

"Lu lagi," kata Dira pelan tetapi suaranya masih bisa didengar oleh mereka ber 4.

"Heh! Gue juga gak mau kali sekelompok sama lo lagi!" kata Alissa sambil membagi potongan kertas yang akan digunakannya untuk membuat tugas.

"Mi, lo yang jadi ketuanya deh, males nih gue," kata Alissa sambil kembali duduk di kursinya.

"Ah, males ah. Bee, kamu ya yang jadi ketuanya," katanya sambil memohon pada Rangga.

Rangga hanya menaikkan kedua alisnya, tanda menyetujui.

"Anak anak, mohon didengarkan! Sesuai kesepakatan kepala sekolah, minggu depan kita akan melakukan Rute jejak-"

Belum seselai Bu Indi berbicara, seluruh siswa heboh karena acara inilah yang paling ditunggu tunggu,

Rute jejak adalah kegiatan tahunan bagi kelas 12 sebagai pengganti ujian praktek. Seluruh siswa kelas 12 akan pergi ke sebuah kota/desa, dan disana mereka akan berkelompok dan menyelesaikan jejak jejak/teka teki disetiap pos jejak yang terdiri dari 8 pos.

"Diam dulu!" perintah Bu Indi,"Jadi, setiap kelas akan ada 4 kelompok, masing masing kelompok terdiri dari 6 kelompok, mohon disesuaikan ya kelompoknya,"

"Siap, bu!" teriak seluruh siswa senang.

"Sumpah deh, males banget nih gue disuruh nyari nyari gini," kata Alissa sambil menulis tugas kelompok,"Mi, gue sama lo deh, lo nyari lainnya,"

"Duh, gue juga males banget tahu! Mana pasti ketemu malem deh, kan serem! Bee, ikut kelompokku ya," minta Miura pada Rangga.

"Emang anggotanya siapa aja?" tanyanya entah pada siapa.

"Kita kita ikutan dong pasti, yakan, Sa" kata Dion sambil menarik kursi disebelah Alissa diikuti oleh Andra yang duduk disebelah Dira.

"Nah! Ginikan udah pas nih 6 orang!" celetuk Miura setelah menghitung semuanya.

"Terserah deh," kata Alissa pada Miura.

***

BRUK!

Alissa menjatuhkan diri pada kasurnya, mentap langit langit kamar putihnya.

Tiba tiba saja hpnya bergetar, ada panggilan masuk dari Miura.

"Ngapain lo?" tanya Alissa to the point.

"Sa, lo kok ga jawab chat gue sih! Bantuin dong ini nyari bahan buat persiapan rute jejak," kata Miura setengah kesal.

"Duhh, gak ada Bang Reno, gak ada yang nganterin, lo sama Rangga aja kenapa sih?!" katanya dengan menaruh hpnya disamping telinganya.

"Yang gila lo! Mana ngerti dia, Dira udah gue suruh jemput lo, udah otw, buruan deh salin!"

"HAH?!" kata Alissa sambil duduk di pinggir kasurnya,"Lo yang bener?!"

"Iya ompong! Buruan deh ganti baju, nanti lo-"

TUUT TUUT TUUUT

Alissa mematikan panggilan telepon itu dan mengecek chat historynya, tetapi tak ada chat dari lelaki itu.

Tiba tiba saja ada panggilan masuk dari Dira, Alissa yang melihatnya kaget sekaligus bingung.

"Hallo?" tanyanya polos.

"Gue udah sampe, cepetan deh lo!" kata Dira ketus.

"Bentar deh, gue juga baru dikasih tahu Miura, masuk dulu deh lo," kata Alissa.

Walaupun Dira kadang berbicara dengan ketus dan dingin, tetapi Alissa tak bisa membalasnya dengan amarah atau membalas keketusannya, yang ada dia malah bersikap sebaliknya.

Alissa dengan cepat membuka lemari pakaiannya dan mengambil ganti baju, sebelum membuka pintu tak lupa Ia memakai liptint berwarna orange.

Ia menuruni tangga dan melihat Dira yang duduk di sofa sambil membaca majalah yang ada di meja.

"Yuk," kata Alissa berdiri di sebelah Dira.

"Lama lo," katanya sambil berdiri.

Alissa hanya memutar matanya dan berusaha sabar.

DIRALISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang