Diralissa : 04

1.9K 79 0
                                    

Pagi ini, Alissa berangkat bersama Bang Reno karena... lagi pingin aja.

Alissa melihat jam tangannya, 6.30 AM, aman, batinnya setelah menali sepatu dan berjalan menuju ayunan yang berada di halaman rumahnya yang lumayan besar.

Saat Ia kecil, Ia sering sekali bermain disini dengan Bang Reno, walaupun menggunakan lo - gue, tetapi mereka sangat - sangat dekat, bahkan Bang Reno tau semua mantan cowok Alissa dan siapa yang sedang dengannya.

"Lo kemarin dianter cowok kan." Katanya sambil melajukan mobilnya keluar halaman rumah.

"Temen, doang."

"Ah, gitu lo, cerita dong."

"Apaan sih, orang cuman temen doang, lo kira dia pacar gue gitu, dih, ogah! Orangnya galak, nyebelin, dingin." Katanya sambil membayangkan wajah Dira saat tak sengaja menabraknya.

"Benci itu bisa jadi cinta lo. Kemakan omongan sendiri ntar lo."

"Apaan sih, gak lah." Belanya.

"Orang mana?"

"BANG RENO!!!" Teriaknya sambil memukul lengan Abangnya itu, sedangkan yang dipukul hanya tertawa.

Tak lama mereka telah sampai di gerbang sekolah Alissa, saat Alissa akan turun dari mobil Bang reno memanggilnya.

"Heh, nanti suruh nganterin dia lagi ya." Katanya sambil mengangkat kedua alisnya secara terusan.

"Nggak!" Kata Alissa sambil menutup pintu mobil dengan kuat - kuat.

"MOBIL GUE, KAMPRET!"

Alissa berjalan menuju gerbang sekolah yang sangat ramai dengan siswa siswi yang baru datang, Ia berjalan santai menuju kelasnya yang berada di lantai atas.

Saat berjalan menuju kelasnya itu Ia mendengar desas desus bahwa ada seseorang dari sekolah lain yang keroyokan dengan siswa sekolahnya.
Alissa terdiam saat mendengar hal itu, jiwa keingin tahuannya sangat tinggi dibandingkan PR fisika yang belum selesai Ia kerjakan, Alissa bertanya pada salah satu siswi yang sedang lewat, tetapi Ia tak tahu siapa yang berantem itu.

Saat diujung keputusasaanya mencari tahu, dari jauh Ia melihat Miura yang berjalan bersama Rangga, Ia segera berjalan cepat menuju arah mereka tetapi langkah Alissa diperlambat saat Ia terpikirkan sesuatu.

"Lissa? Ngapain lo bengong disini?" Tanya Miura.

Alissa hanya diam sambil memandang Miura dan Rangga, tak ada Dira dan teman - temannya yang lain. Tak seperti biasanya.

"Heh Sa, lo kok bengong sih." Tanya Miura lagi sambil mengguncangkan bahu Alissa.

"Gue belum ngerjain PR fisika, gue cabut dulu!" Katanya sambil berlari menuju kelasnya.

Apa jangan - jangan yang berantem itu Dira sama Kevin yang kemarin ya? Kok perasaan gue itu semua gara gara gue ya, batinnya sambil berjalan menuju kelasnya. Saat memasuki kelas, Ia melihat Dira dan teman - temannya yang duduk di tempat duduknya yang berdekatan dengannya, tak ada tanda luka atau memar pada wajah mereka.
Aneh, batinnya.

"Woy, Sa." Kata seseorang sambil melempar sebuah bola kertas tepat di hadapannya dari belakang. Alissa menghadap belakang tempat duduknya dan ditemuinya Dion yang melihat kearahnya.

"Lo satu kelompok sama kita kan?" Tanyanya lagi.

Alissa hanya mengangguk.

"Nanti kerja kelompok dimana? Lo ketuanya ya." Kata Dion enteng.

"Enak aja lo!" Katanya sambil beranjak dari tempat duduk dan berjalan menuju mereka,"Kok gue, heh, lo tuh cowok, elo dong yang jadi pemimpin, masak gue sih!" Protesnya.

"Yah, Sa, itu kan besok kalo kita udah rumah tangga, ini masalah sekolah lo aja, kalo dirumah baru gue, oke?" Kata Dion sambil mengacngkan jempolnya.

"Ngaco lo, sapa juga yang mau sama lo." Katanya sambil kembali ke bangkunya.

DIRALISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang