Diralissa : 43

784 36 2
                                    

"Bunda!"

Panggil seseorang dengan jaket hitam dan celana jeans putihnya, tampilannya sudah tak beraturan karena mengejar sosok yang dipanggilnya 'Bunda' itu.

"Loh, Dira? Ada apa?" tanya Bunda saat  melihat Dira yang sudah berdiri dihadapannya.

"Dira mau titip surat buat Alissa," kata Dira sambil menyerahkan amplop putih itu.

Bunda tersenyum, Ia melihat penuh haru pada kekasih anaknya yang rela berlari mengejarnya hingga bandara yang cukup jauh dari rumah Dira.

"Makasih ya, Dira,"

"Iya, Bun,"

***

Hari senin pun datang, dimana tepat hari ini seluruh kelas 12 di sekolahan Dira akan mengadapan Try out bahasa indonesia. Dira berangkat bersama Andra yang tadi tak sengaja ditemuinya di lampu merah dekat sekolahnya.

"Hayo loh, nyontek!" kata Andra pada Dion yang sedang sibuk menulis di kertas kecil yang sudah Ia persiapkan tadi malam.

"Apaan sih lo! Ini buat belajar tahu, tapi gue belajarnya didalem, hehehe," jawabnya bersamaan dengan Ia selesai menulis kalimat terakhirnya.

"Sama aja, bambang. Mana gue juga mau dong elah, masak lo aja, gak korsa lo!" Andra dengan segera menyahut kertas kecil itu dan segera menyalinnya.

Sementara itu Dira merasakan perasaan itu lagi, kehilangan, kesepian, kekurangan yang ada pada dirinya sekarang. Biasanya saat menjelang ujian sekolah, Alissa selalu memintanya untuk mengajarinya karena Ia tak kuat menghapal berbagai rumus.

Dira tersenyum saat mengingatnya, senyuman kecil yang jarang sekali belakangan ini terlihat semenjak kepergian kekasihnya.

"Cepat sembuh," katanya sambil menatap langit biru yang membentang luas tanpa ada awan yang menutupinya,"Sayang,"

***

Tuut tuut tuut

Alat pendeteksi jantung itu masih terus berbunyi, tertanda bahwa masih ada denyut jantung yang terpompa pada tubuh gadis cantik itu, matanya terus tertutup sejak 2 malam kemarin, itulah alasannya mengapa Bunda kembali ke Indonesia untuk memberikan surat itu pada Dira.

Aku tahu, kalian pasti berpikir yang tidak-tidak, tapi Dira, dia menaruh harapan besar pada Alissa, Ia sangat yakin bahwa gadisnya akan kembali dan bertemu dengannya lagi.

"Gimana, Ren?" tanya Bunda pada Reno yang duduk disebelah banker Alissa.

Bang Reno menggeleng, sambil mentap lekat-lekat mata Bundanya, Ia tahu, kata-kata yang sangat bunda inginkan sekarang, tapi apa daya, itulah kenyataannya.

"Reno, Bunda takut, Alissa belum juga bangun dari 2 malam kemarin, Bunda merasa bersalah karena nggak terlalu fokus pada adikmu, Bunda nyesel, Reno!" kata Bunda sambil menangis menjauhi tempat tidur Alissa, Ia tak kuasa menahan semuanya lagi.

"Bunda, ini gak salah, Bunda. Di dunia ini ada yang namanya takdir, Bunda ingat? Lebih baik kita berdoa agar Alissa cepat sembuh, Bun," kata Bang Reno sambil memeluk Bundanya.

Tiba-tiba saja air mata itu jatuh pada kedua mata Alissa, ya, dirinya bisa mendengar semuanya, tapi Ia tak kuasa untuk membuat matanya terbuka dan menggerakkan anggota tubuhnya.

Alissa selalu berdoa pada Tuhan agar dirinya diberi kekuatan untuk melalui ini semua, Ia selalu meminta agar dirinya bisa kembali ke Indonesia dan menjalani hidupnya selayaknya orang normal lainnya. Alissa menginginkan itu.

"Ren, ini surat dari Dira," Bunda menyerahkan surat pemberian Dira dari dalam tasnya, Bunda melihat kearah gadisnya sebentar,"Kamu bacain ini, ya, Alissa pasti denger,"

Bang Reno mengangguk lalu berjalan mendekati adiknya itu, Ia menghapus air mata yang baru saja jatuh kembali dari mata adiknya, Bang Reno tersenyum.

"Kamu dengerin ya, ini surat dari Dira. Dia kangen banget sama kamu, Sa," bisik Bang Reno tepat di telinga Alissa.

Dear Alissa...

Aku sudah baca surat yang kamu kirimkan ke aku, aku sangat berterima kasih karena kamu mau menyempatkan waktumu untuk menulis surat padaku,

Disurat ini aku akan menjelaskan beberapa hal padamu, salah satunya bahwa aku tidak akan berpaling. Aku akan terus dan selalu menunggu kamu, kamu ingat janji aku pada malam itu? Aku akan mewujudkannya, dan hanya padamu aku akan melakukannya. Jadi, kumohon berjuanglah, karena aku juga sedang memantaskan diri untuk terus dan selalu bersamamu.

Aku sangat merindukanmu setiap malam sebelum aku tidur, aku rindu mendengar suaramu, bahkan terkadang aku mendengar suaramu disekelilingku yang sedang memanggil namaku.

Minggu depan, aku akan menjalani try out dan setelahnya akan ada Ujian Nasional, aku masih ingat hari dimana kamu memintaku untuk mengajarimu, jadi, aku ingin mengulanginya lagi. Dan hanya padamu.

Alissa...

Terima kasih karena kamu permah hadir di hidupaku, aku tidak merasa terbebani dengan adanya dirimu, malahan aku sangat bersyukur karena bisa mengenalmu dan mendapat kesempatan untuk menjadi pasanganmu.

Terima kasih, karena dengan adanya kamu aku bisa sedikit mengontrol emosiku dan melakukan hal-hal yang benar,

Terima kasih, karena telah mengubahku menjadi lebih baik lagi dari dulu,

Terima kasih, karena kamu selalu mewarnai hidupku,

Terima kasih, karena kamu sudah mau menjadi kekasihku,

Karena kamu sudah mau bersabar untuk diriku yang kurang,

Karena kamu sudah mau mencampuri urusanku dan membuatku lebih mengenalmu,

Maaf, karena aku kamu mendapat banyak masalah,

Maaf, karena aku kamu selaku ketakutan,

Maaf, karena aku kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan,

Maaf, karena selalu membuatmu menunggu,

Maaf, karena aku pernah begitu jahat padamu,

Tapi dari semua itu aku sangat bersyukur karena dapat lebih mengenalmu,

Tidak ada satu kali waktupun bagiku untuk menyesal telah mengenalmu, dan aku tak punya waktu untuk bosan untuk terus bersamamu dan menunggumu kembali,

Aku tahu kamu bisa melewatinya, aku tahu kamu adalah sosok perempuan kuat yang pernah aku temui, karena kamu telah menunjukkan senyum terindah yang pernah aku temui,

Jadi, mulai sekarang jangan pikirkan bagaimana perasaanku padamu, karena jawabannya akan selalu sama, bahwa aku akan terus disini dan menunggumu kembali, walaupun hingga tua, asal bersama kamu aku ingin,

Kamu ingat janji yang kamu tulis padaku bahwa kamu akan menemuiku lagi suatu hari nanti? Aku selalu berharap bahwa hari itu akan segera datang,

Cepat sembuh, Alissa.

Aku tidak akan pernah melupakanmu dan berpaling,

I love you more,
-Dira-

Jangan lupa vote dan share yaaa! Thank you🌸
Semoga puasanya lancar ya,

Yuk semangat yuk, yang puasa, jangan bolong bolong ya!

Love,
/Diralissa\

DIRALISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang