Hari ini hari terakhir mereka semua di Jogja, jadwal penerbangan pesawat mereka jam 2 siang, jadi masih ada beberapa waktu untuk memuaskan diri sebelum meninggalkan kota yang damai dan indah ini.
"Mau kemana nih kita?" Kata Dion sambil membuka jendela dan menghadap teman - temannya yang sedang asik memainkan hpnya sendiri.
"Kita balik ke villa gak, Dir?" Tanya Miu.
"Yaudah kita balik aja ke Villa ambil koper terus cabut." Jawab Dira sambil berdiri dari sofanya.
Memang setelah kejadian kemarin malam, Dira dan Alissa terlihat lebih canggung tidak seperti biasanya, ya, kalian pasti tahu bagaimana rasanya ketika kita sudah menghabiskan satu hari bersama dan saling mengungkapkan kebahagian bersama.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya mereka sampai di Villa, Dira bertemu dengan bapak - bapak penjaga Villa yang ditelponnya tadi sebelum berangkat untuk mengecek situasi.
Setelah dikira aman, Alissa dengan segera masuk dan bergelut dengan koper dan barang barangnya.
"Ada yang liat kolor gue gak!!!" Teriak Dion dari kamarnya.
"Mending kolor punya nenek gue daripada punya lo!" Balas Rangga dengan sedikit berteriak.
"Sialan lo!" Balas Dion.
Alissa hanya tersenyum sambil mengambil susu coklat kotak yang ada di kulkas dan berjalan menuju kolam renang.
Ia duduk di pinggiran dan memasukkan kakinya kedalam air sambil meminum susu coklatnya, Ia benar benar tak tahu kemana pikirannya pergi.
"Gak beres beres lo?" Tanya seseorang dari belakang Alissa, refleks Ia memutar tubuhnya dan melihat sosok yang belakaangan ini menghatuinya sedang melihat kearah matanya.
"Dira? Udah sih dari tadi." Katanya sambil memainkan kakinya berusaha untuk mengatur sikap.
"Soal tadi malem, makasih ya, Sa. Karena lo udah membuat salah satu malam gue jadi lebih menyenangkan." Kata Dira sambil duduk di sebelah Alissa.
"Iya, makasih juga udah diajak main ke Malioboro."
"Sa." Panggil Dira.
Alissa segera menghadap Dira yang berada di sebelahnya,diam - diam Ia memperhatikan dira dari rambutnya yang terlihat rapi, alis matanya yang tebal, pipinya yang tirus dan tulang rahangnya yang terlihat kokoh, pantas saja semua cewek di satu sekolahannya tergila - gila pada cowok ini.
"DIRA, AYO CABUT!" Teriak Dion dari pintu depan.
"Yuk, Sa." Ajak Dira sambil mengulurkan tangannya kepada Alissa untuk membantunya berdiri. Dan Alissa tak ingin menolaknya.
Disepanjang perjalanan tak ada seseorang yang berbicara, hanya ada sebuah lagu yang teralun pelan dari radio.
If one day you dont recgonized my voice
If one day you seems so hard to breath
I'll promise you to give my all
Ooh... like you do from the day I start to see
I still love you - the overtunes
Alissa yang duduk disebelah jendela terbawa emosi dengan lagu itu, Ia sesekali mengerjapkan matanya dengan cepat saat air matanya mulai jatuh. Dira yang melihat hal itu segera menggenggam tangan Alissa dan membuatnya melihat Dira yang duduk disampingnya.
Satu air mata terjatuh saat kedua mata itu saling menatap, entah kenapa Ia tak ingin pisah dengan sosok laki laki ini yang sedang menggenggam tangannya.
Dira mengusap air mata Alissa dan membuatnya jatuh di bahunya.
Hari berganti pagi, kemarin malam mereka semua sudah sampai dikota asalnya, Alissa dijemput oleh Bang Reno lebih dahulu, saat semua teman temannya sedang pergi memesan makanan, alhasil Ia hanya bisa mengabari lewat chat.
Pagi ini, Alissa sudah bersiap dengan seragamnya, pagi pagi sekali Ia sudah bersiap. Menunggu Bang Reno di ayunan depan rumahnya.
Dira is calling...
Tiba tiba saja ada sebuah telpon dari Dira, Alissa yang melihat hal itu segera mengangkatnya.
"Hallo?" Tanyanya.
"Udah berangkat belum lo?" Tanya Dira, walaupun sudah melewati hari hari indah di Jogja masih saja Dira menggunakan 'Lo-gue' pada Alissa dan itu membuatnya sedikit kesal.
"Belum, kenapa?"
"Gue ada di depan rumah lo, buruan."
Alissa segera berdiri dan celingukan mencari sosok Dira, ditemuinya laki - laki itu di dekat gerbang rumahnya.
"Oke." Alissa berlari masuk rumah untuk mengambil tasnya dan segera berlari menuju motor Dira.
Alissa melihat Dira yang duduk di motor merahnya, Alissa berjalan pelan menujunya.
"Tumben." Kata Alissa.
"Gue gak mau Kevin ganggu elo."
Alissa dengan segera menaiki motor Dira, apapun itu alasannya, Alissa senang.
Tak lama mereka memasuki halaman sekolahnya dan langsung menjadi pusat perhatian. Sejak turun dari motor, Dira menggenggam tangan Alissa, seolah berkata pada dunia bahwa Ia bangga pada siapa yang digenggamnya.
"OMG! Rangga!" Teriak Miu terkejut saat Alissa dan Dira memasuki ruangan kelas. Alissa hanya tersenyum dibelakang Dira saat menuju bangkunya.
"Kan gue bilang juga apa!" Kata Dion sambil memeluk Andra yang sedang memainkan game di hpnya.
"Gue kalah nyet!" Balas Andra sambil melepas tangan Dion yang melingkar di tubuhnya dengan keras.
"OMG OMG OMG, Alissa! Kesambet setan mana elo! Abis pulang dari Jogja lo bedua langsung gandengan tangan, bagian mana yang gue lewatin, Sa?!" Tanya Alissa begitu excited.
Alissa hanya diam dan tersenyum pada sahabatnya.
"Atau jangan jangan, Dira belum ngomong apa apa ya ke lo! Ih, Dira!!! Jangan gantungin sahabat gue dong!" Kata Miu pada Dira yang duduk di depannya, Dira hanya diam sambil memasang earphonenya.
Alissa hanya tersenyum dan berkata, "Miu, ini masih pagi, lo jangan teriak teriak gitu deh. Mending lo kasih PR lo ke gue, gue belum selesai nih."
Dan ya, sepertinya perjalanan mereka tidak akan semulus seperti apa yang kalian bayangkan, tetapi kalian harus ingat, bahwa Dira dan Alissa tidak akan saling melepaskan.
Benarkah? Lihat saja hingga akhir cerita DIRALISSA ini ^-^ Jangan lupa vote dan masukin ke library agar tak ketinggalan cerita baru mereka!
Love,
A
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRALISSA
Romansa"Kalo aku bilang aku gak suka kamu berantem, kamu marah gak?" - Alissa ♡♡♡ Alissa Andira bertemu dengan Dira Alpha Imanuel, most wanted dan bad boy di sekolahnya, dimana mereka hidup di lingkungan, attitude dan cara ber...