Diralissa : 30

1K 38 0
                                    

"Hello!"

Sontak mereka berbalik arah menuju sumber suara dan melihat orang berpakaian hitam tadi sedang melihat kearahnya sambil bersandar di tembok.

"Temennya Dira ya? Kok gak masuk? masuk aja yukkk," kata orang itu sambil berjalan menuju mereka dan menarik Alissa.

Alissa hanya menganut saja walaupun sedikit takut, tapi mungkin bisa melihat Dira dari dekat sudah bisa mengobati kecemasannya.

Alissa dan yang lainnya memasuki ruangan itu, dan pasti objek pertama yang mereka lihat adalah Dira.

"Dira," katanya setengah menahan tangis.

"Hello, baby! Kita ketemu lagi!" kata seseorang yang baru saja keluar dari sebuah pintu di dalam ruangan itu. Kevin.

"Lepasin Dira! Kevin lepasin dia!" kata Alissa saat melihat Kevin yang baru saja keluar dari sebuah pintu.

"Kamu kesini pasti mau nyamperin aku kan, sayang," kata Kevin sambil membelai wajah Alissa. Alissa hanya membuang muka menuju Dira yang sedang melihatnya juga.

"Kevin tolong lepasin Dira," pintanya sambil beberapa kali mengeluarkan air matanya.

"Lepasin? Dia? Hahahaha! Aku gak akan ngelakuin itu!"

Kali ini benar-benar Kevin seperti orang gila atau lebih tepatnya seperti psikopat.

Alissa ditarik kembali oleh orang berbaju hitam itu agar bergabung dengan temannya lagi.

"Lepasin! Lepasin gue!" katanya sambil memberontak saat orang itu memegang kedua tangannya.

"KALO LO BERANI MAJU SATU LANGKAH LAGI, DIA GAK AKAN BISA SELAMAT!" kata Kevin saat melihat Dion yang ingin memukul anak buahnya.

"Anjing," kata Dira dengan pelan.

Kevin berjalan menuju sebuah lemari dan mengambil sebuah tongkat baseball berwarna putih, dia mengelus elusnya sambil berjalan mengelilingi Dira yang berada di tengah-tengah ruangan besar itu.

"Dira, Dira, Dira! Kenapa gue selalu kalah dari elo! Lo selalu gagalin semua rencana gue! Lo selalu dipuji atas apa yang elo lakuin!" Kevin menyunggingkan senyumnya,"Dan kali ini, hari ini, gue akan habisin elo didepan mereka semua," katanya sambil mengarahkan kepala Dira pada teman temannya yang tak bisa melakukan apa apa, dan Alissa, Ia benar benar menangis sejadi jadinya.

"Kevin! Please," pinta Alissa dalam tangisnya.

Kevin dengan berkali-kali memukuli tubuh Dira, dan Alissa semakin menangis menjadi jadi. Andra dan yang lainnya tak tahu harus bagaimana lagi, satu sisi mereka mengkhawatirkan keadaan Dira, dan di sisi lain ada Alissa dan Miura yang harus dijaganya.

Hingga saat Kevin mengangkat tongkat baseballnya dan ingin mengayunkannya kearah Dira, Alissa dengan segera menyikut ke arah rusuk orang itu dan berlari memeluk Dira.

"Dira, I love you," kata Alissa sesaat sebelum tongkat itu menghantam dengan keras punggungnya yang menyebabkan dirinya perlahan kehilangan kesadarannya.

Teman temannya yang melihat hal itu segera bertindak, hal ini sudah tak bisa dibiarkan lagi. Miura dengan segera melepas ikatan dari tangan Dira dengan pisau yang berada tak jauh dari sana.

"Alissa? Alissa? Bangun! Alissa, jawab aku!" kata Dira sesaat saat tali tali itu sudah dilepaskannya oleh Miura.

Alissa mencoba agar tidak kehilangan kesadarannya, Ia berusaha tersenyum melihat Dira.

"Dira," katanya pelan,"Aku gak papa, kamu... ba-baik aja kan?" tanyanya. Perlahan tubuh Alissa mulai merosot jatuh tapi dengan cepat Dira menopangnya.

DIRALISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang