Hari ini, Alissa, Miu, Dion, Andra dan Rangga sedang berada di kantin, sementara Dira dari tadi pelajaran ketiga sebelum istirahat sudah menghilang, Alissa tak kaget dengan hal itu. Seperti biasa mereka duduk di pojok kantin dekat pintu keluar karena disitulah spot paling bagus dan nyaman untuk menongkrong.
Sedetik lalu mereka bercanda ria, sebelum Fero dan teman temannya datang dan memanggil manggil nama Dira.
"MANA DIRA!" Teriaknya dari pintu masuk kantin.
Semua orang yang semula sedang makan tiba tiba berhenti dan menatap Fero begitu juga dengan Alissa. Alissa merasa ada yang tak beres kali ini, apa lagi ini?
"DIRA!!!" Teriaknya sekali lagi sambil mengedarkan pandangannya dan berjalan menuju tengah tengah ruangan kantin yang luas.
"ALISSA!" Teriak Fero ketika Ia melihat Alissa bersama teman teman lainnya,"MANA DIRA!" Teriaknya pada Alissa.
Tetapi Alissa hanya diam saja karena selain tak tahu keberadaan Dira Ia juga baru kali ini dibentak sekeras itu oleh laki - laki.
"MANA DIRA, ANJING!" Teriaknya lagi, sungguh Alissa benar benar takut saat Fero berjalan kearahnya. Belum sempat Andra mencegahnya tangan Alissa kini berada di cengkraman tangan Fero.
"MANA DIRA!" Teriaknya, benar benar di depan wajah Alissa. Alissa benar benar takut.
"Gue gak tahu! Lepasin!" Katanya berusah melepas cengkraman Fero yang kuat.
"KALO GAK ADA SATU ORANG PUN YANG NGASIH TAHU DIMANA DIRA, CEWEK INI BAKAL NANGGUNG SEMUANYA! MANA DIRA, ANJING!" Katanya sambil membawa Alissa berada di dekapannya, salah satu tangannya melingkar di perut Alissa dengan tetap mencengkeram pergelangannya.
"Fero lepasin!" Katanya berusaha melepaskan dirinya.
Sementara, Dion, dan Rangga dihadang oleh teman teman Fero, sudah beberapa kali mereka menyerang pertahanan Fero, tetapi tetap saja Dion dan Rangga kalah jumlah. Miura berusah menelpon Dira, tapi tak kunjung diangkatnya juga.
"FERO!!!" Kata seseorang dari arah pintu masuk, itu Dira, Dira yang melihat Alissa berada di cengkeraman Fero membuatnya sangat Marah dan dengan sekali pukulan hebat Dira memukul tulang pipi Fero dan segera menarik Alissa dalam pelukkannya.
"Dira." Kata Alissa pelan setengah terisak.
"Lo semua ngapain nyentuh temen dan cewek gue! LEPASIN!" Teriak Dira. Sungguh untuk ke dua kalinya Alissa melihat Dira yang semarah itu.
Dira mengisyaratkan Alissa untuk mendekat kearah Miura, dan setelah itu Fero menjatuhkan pukulannya pada Dira dan membuatnya terjatuh sehingga menjatuhkan beberapa meja dan kursi kantin.
"Anjing." Umpat Dira sambil berusah berdiri.
"Elo kan yang udah lecetin motor gue!" Kata Fero sambil menunjuk wajah Dira.
Fyi, setelah Dira ijin untuk kebelakang pada jam ketiga, sebenarnya Dira bukan ke toilet, tetapi menuju parkiran motor dan mengambil sebuah batu berujung lancip dan menuliskan kata,"Looser" pada motor Fero.
"Kenapa? Bukannya bener ya kalo elo tuh pengecut!" Tanyanya seperti biasanya. Dingin dan irit kata.
"Sialan lo!" Kata Fero sambil bersiap melayangkan tinjuannya, tetapi dengan sigap Dira memegang kepalan tangan Fero.
"Lo bahkan gak berani ngadepin gue saat elo ngelempar balok kayu ke rumah gue!" Balas Dira.
Dan setelah itu, Ia menggandeng Alissa dan memberi isyarat kepada temannya untuk cabut.
Alissa tak berani mengucap satu katapun saat ini, karena urat dileher dan tangan Dira masih menegang kuat, begitu juga dengan cengkramannya.
"Dira, lepasin sakit." Katanya sambil berusaha melepas pegangan tangan Dira.
Dira yang menyadari itu segera melepasnya dan berhenti sambil menatap Alissa.
"Alissa, gue mohon, ijinkan gue buat ada disamping elo, ijinkan gue terus sama elo, karena gue... mau mastiin sesuatu, ijinkan gue ngelakuin itu." Pinta dira sambil menatap dalam mata Alissa.
Untuk pertama kalinya, setelah sekian lama, seorang Dira Alpha Imanuel berlutut dihadapan seorang gadis, dan untung saja saat itu lorong sekolah menuju perpustakaan sedang sepi.
"Tapi, ada syaratnya, dan kamu harus janji." Pinta Alissa.
"Apa?"
"Jangan ngelakuin hal bodoh, Dira. Jangan nyari masalah."
"Lissa, gue gak akan mulai kalo mereka gak mulai duluan. Mereka udah ngincer elo, dan lo harus tahu kalo Kevin gak akan pernah ngelepasin hal yang pingin dia miliki, karena baru ini, bener bener setelah sekian lama gue bunuh paksa perasaan gue, gue ngerasain itu lagi, gue kayaknya... bukan. Gue suka sama lo. Memang kedengerannya Aneh, tapi gue bener bener gak bisa handle perasaan ini. Ada sesuatu di diri elo yang buat gue pingin tinggal, Alissa, I do love you."
Alissa hanya tersenyum sambil membenarkan rambut Dira yang berantakan,"Jadi ini yang dimaksud Alice." Katanya tetap menyisir rambut Dira dengan tangannya.
"Alice ngomong apa?"
Alissa tersenyum dan berbisik ke telinga Dira, "Kalo besok aku harus percaya ke kamu dan bilang." Dengan satu tarikan napas, Alissa berkata,"I do love you, too, Dira."
Dira dengan segera membawa tubuh Alissa kedalam pelukannya, memeluknya erat seolah tak ingin kehilangan mahkota hatinya.
Memang, mungkin ini terbilang aneh, mungkin kalian pernah membaca bahwa jika kita mengungkapkan perasan harus dengan keadaan yang baik baik dan menyiapkan tempat romantis, tapi bagi mereka berdua semua hal itu tak ada artinya, karena sesungguhnya ini hanya masalah hati, sebuah komitmen yang terjalin antara dua orang yang berbeda. Dimana perkataan tak ada arti kecuali sebuah perbuatan yang nyata.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIRALISSA
Romantik"Kalo aku bilang aku gak suka kamu berantem, kamu marah gak?" - Alissa ♡♡♡ Alissa Andira bertemu dengan Dira Alpha Imanuel, most wanted dan bad boy di sekolahnya, dimana mereka hidup di lingkungan, attitude dan cara ber...