Sore itu Alissa meminta Dira untuk tidak langsung mengantarnya pulang, Alissa ingin menghabiskan sorenya bersamanya, hingga terbesit ide untuk mengajaknya pergi ke suatu tempat.
"Loh, Dir, kok kamu ngajak ke bukit ini lagi?" tanya Alissa saat Ia turun dari motor Dira.
Dira hanya tersenyum ke arah Alissa dan mengajaknya duduk di bangku tak jauh dari sana.
"Dulu kita kesini kapan ya, kayaknya udah lama deh, aku inget banget kamu tiduran disana," Alissa menunjuk tempat yang dulu digunakan Dira untuk tiduran.
"Intinya itu dulu sebelum kamu tergila gila sama aku," Dira tertawa saat melihat Alissa yang menatapnya dengan kesal.
"Ih, nyebelin!"
"INI ALISSA PACAR AKU!" tiba-tiba Dira berdiri dan berteriak di ujung tebing, Alissa yang mendengarnya langsung menarik jaket Dira dan memintanya diam.
"Ih, Dira! Malu-maluin! Stop!"
"Enggak, kan emang bener," Dira kali ini merangkul Alissa dan berkata,"INI PACAR GUE! PACAR GUE KEREN LOH GAK KAYAK PACAR LO! DIA KETURUNANNYA WONDER WOMAN!"
Alissa tersenyum.
"INI NAMANYA DIRA! ORANGNYA NYEBELIN TAPI NGANGENIN!"
Mereka saling tatap dan tertawa bersama saat mereka saling membalas teriak kannya.
"AKU GAK MAU PISAH PISAH SAMA DIRA! DIRA CUMAN MILIK AKU! UDAH DI HAK MILIK YA! JANGAN DIAMBIL, NANTI AKU MARAH!" teriak Alissa sambil tersenyum ke arah Dira.
"JANGAN AMBIL DIA DARI HIDUP GUE YA, AWAS LO KALO BERANI!" tambah Dira.
Alissa segera memeluk Dira, Ia benar benar tak mau kehilangan laki laki itu,"Dira," katanya lirih.
***
Motor Dira akhirnya sampai di depan rumah Alissa, Alissa segera turun dan berjalan masuk bersama Dira."WAHH MINTA DONG!" teriak Alissa saat Ia melihat beberapa box pizza dikarpet depan ruang tv.
"Dari mana lo?" tanya Bang Reno pada Alissa.
"Ada dehhhh, anak muda, abang udah tua," kata Alissa sambil mencomot satu pizza.
"Eh, ada Dira ya," itu bunda yang baru turun dari lantai dua dan berjalan menuju mereka, Dira segera menalami bunda.
"Iya, bunda,"
"Alissa kamu udah gak papa?" tanya bunda.
"Iya bun,"
"Kan udah ada pawangnya tuh," kata Bang Reno sambil menunjuk Dira dengan dagunya.
Bunda hanya tersenyum, "Dira, Alissa tuh suka banget loh ngomongin kamu, ya kan Ren, dulu tuh dia selalu bilang kalo orang yang namanya Dira tuh nyebelin, sengak, eh... tahunya malah suka,"
"Ih, Bundaaaa! Jangan dibocorin dong, aku malu nih," kata Alissa sambil menutup separuh wajahnya dengan bantal.
Dira hanya tersenyum.
"Eh, gimana kalo kita main ludo aja?" tanya Bunda. Ya memang, walau sudah berumur, tetapi style dan fashion Bunda belum tua.
"Ya!!!" jawab Alissa dan Bang Reno bersamaan.
"Oke, bunda ambil IPADnya dulu," Bunda pergi menuju lemari berwarna putih dan mengambil ILAD dari sana dan memulai permainannya.
"Gue dulu ya," kata Bang Reno dan memutarlah dadu itu.
Setelah itu giliran Dira, Bunda dan Alissa. Malam itu benar benar malam yang tak terlupakan bagi mereka, Dira seperti mengenal sifat baru Alissa yang masih kekanak kanakan saat berada di lingkungan keluarganya, dan Dira juga sudah banyak bicara dan tak canggung lagi di hadapan keluarga Alissa.
"Dira, kamu kalo maju 4 langkah bisa durhaka kamu," kata bunda saat Dira sedang bimbang memilih maju atau tidak.
"Aduh, Bun, masak gitu," kata Dira.
"Udah gak usah maju," kata Bunda lagi.
"Ih Bunda curang!" kata Alissa disertai gelak tawa semua orang. Dira hanya menganut dan membiarkan Bunda memainkan permainannya lagi.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB, Bunda menghentikan permainannya saat melihat jam dinding itu.
"Dira, kamu mau pulang jam berapa? Udah jam 9, kamu udah ijin belum?" tanyanya.
Dira langsung mengecek jam tangannya dan benar sudah jam 9 malam.
"Oh, yaudah Bunda, aku ijin pulang dulu, udah malem," katanya sambil menyalami Bunda dan berjabat tangan selayaknya laki-laki pada umumnya pada bang Reno.
Alissa mengantar Dira sampai motornya, udara benar benar sangat dingin malam ini.
"Dira, makasih ya," kata Alissa sambil mengusap kedua tangannya.
"Kenapa?"
"Gak papa, aku seneng aja hari ini, bener bener seneng banget, aku harap kamu juga." Alissa tersenyum pada Dira.
"Kamu udah gak papa kan? Alissa, aku kan udah pernah bilang kalo..."
Alissa menaruh telunjukkan di bibir Dira, memintanya tidak melanjutkan perkataannnya lagi, dan segera memeluk laki laki berjaket hitam itu sangat erat.
"Tapi aku mau bantu kamu, aku gak tega Dira, Aku gak mau kamu kenapa napa," katanya.
Alissa melepas pelukannya, menatap dalam mata Dira dan menciumnya di pipi.
"Good night,"
Dira tersenyum, "Good night, Alissa,"
Dan setelah itu Dira pergi dari halaman rumah Alissa, memecah kesunyian di area kompleks itu.
Alissa kembali masuk ke dalam rumahnya, saat Ia ingin mengambil minumannya di kulkas, Bunda datang kepada Alissa dan mengusap rambutnya.
"Kamu bener bener gak papa kan, Al?" tanya Bunda.
"Iya, Bunda,"
"6 bulan lagi kita jadi ke Jepang ya," tutur Bunda.
Alissa menatap bundanya yang sangat mencemaskannya, Alissa hanya tersenyum lalu berjalan kembali ke kamarnya.
Ia duduk di meja belajarnya yang berwarna putih dan menulis buku Diary nya.
Sun, March 17, 2019
Hari ini Dira ke rumahku, main ludo sama bunda sama Bang Reno, aku seneng banget karena dengan adanya Dira, semua rasa dihidupku sedikit berwarna, aku ingin bisa lebih banyak menghabiskan waktu dengannya. Tapi, 6 bulan lagi aku harus ke Jepang, aku harus bertemu seseorang yang ingin menjaga dan merawatku, aku harap setelah itu, aku masih bisa bertemu dengan Dira. I love you, Dira Alpha immanuel. ♡
"Maaf, ya, Dira, aku gak cerita ke kamu, tapi aku benar benar belum bisa nyeritain semuanya,saat beberapa bulan di Jepang, aku harap kamu baik baik aja disini," katanya sambil menutup buku diary berwarna pink dan berjalan ke tempat tidurnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIRALISSA
Romance"Kalo aku bilang aku gak suka kamu berantem, kamu marah gak?" - Alissa ♡♡♡ Alissa Andira bertemu dengan Dira Alpha Imanuel, most wanted dan bad boy di sekolahnya, dimana mereka hidup di lingkungan, attitude dan cara ber...