Sore itu, setelah Dira kembali untuk mandi dan berganti baju, Ia membawa motornya menuju rumah Alissa.
Dilihatnya Alissa yang sedang duduk di ayunan taman rumahnya, Ia tersenyum saat motor Dira memasuki halaman rumahnya, Dira berjalan menuju Alissa, berdiri di depan gadisnya tanpa ingin mengucapkan satu patah katapun.
"Belajarnya nanti aja ya," mintanya.
"Sekarang,"
"Ih, Dira, bentar lagi sunset nih, langka tahu aku bisa liat sunset sama kamu, nanti aja yaa," pintu Alissa sambil memelas ke Dira.
Dira duduk di sebelah Alissa, menatap langit yang mulai berubah warna, rasanya damai sekali dipadu dengan sunyinya sore dan ditemani Dira. Ia tak ingin melewati ini semua sendirian, Ia ingin terus berada di sisi Dira.
Entah angin apa yang membuatnya berhasil meneteskan air matanya, Alissa yang menyadarinya cepat cepat menghapus air matanya, lucu juga jika diingat bagaimana dulu dirinya dan Dira yang selalu bertengkar.
"Kenapa?" tanya Dira saat tahu Alissa menghapus air matanya.
Alissa menggeleng, "Aku terus mau kayak gini sama kamu, sampai kapanpun," Alisaa menghembuskan napas dan tersenyum ke arah Dira, "Semoga bisa,"
"Udah ayo belajar," kata Dira sambil berdiri mengajak gadisnya untuk masuk ke dalam rumah karena hari sudah berganti malam.
Saat memasuki pintu depan, Ia ibsa melihat Bang Reno yang sedang duduk di sofa, Bunda, Bi Inem dan Bi Inah yang sedang berada di dapur mempersiapkan makan malam.
Semua mata tertuju pada Dira yang baru datang, walaupun Dira sering bermain ke rumah Alissa tapi baru kali ini Ia bertemu dengan Bang Reno dan Bundanya.
"Wahh, siapa itu, Alissa?" Tanya Bundanya dari arah dapur.
"Ini Dira, Bunda,"
"Pacarnya!" teriak Bang Reno yang mendengar kata 'Dira', Alissa hanya menggertak pada Bang Reno yang cengar cengir tak karuan.
"Oh ya? Wah, Bunda baru ketemu sekarang, ayo masuk dulu, ada acara apa nih?" Tanya Bunda sambil mempersilahkan mereka duduk bergabung dengan Bang Reno.
"Mau belajar buat ulangan besok, tante," jawab Dira sopan.
"Jangan panggil tante ah, panggil Bunda aja," Alissa yang mendengarnya merasa tersipu malu.
"Oh iya, bunda," kata Dira mengulangi perkataannya.
"Bun, makanannya masih lama kan jadinya? Aku belajar dulu ya diatas," kata Alissa sambil membawa buku bukunya yang sudah Ia siapkan dimeja.
"Yaudah sana. Dira, Lissanya diajarin ya, dia emang susah kalo disuruh belajar,"
"Iya, Bunda,"
Setelah berpamitan, mereka menaiki tangga dan belajar di depan ruang tv dilantai atas, memang awalnya sempat canggung juga karena baru pertama kali ini Dira membantunya untuk belajar.
Dira memberi latihan soal pada Alissa, Ia mengerutkan dahinya saat Dira memberinya selembar kertas.
"Terus? Kan aku gak bisa Diraaa!"
"Yang mana?"
"Semua," Alissa tersenyum pada Dira yang ada di depannya, hatinya berdegub kencang saat Dira menjelaskan cara mengerjakan soalnya, canggung, malu, dan berdebar cepat jantungnya.
Jam menunjukkan pukul 09.00 pm, sudah jam tidur bagi Alissa dan tak heran jika Ia sudah menguap dari tadi, Dira yang mengetahui hal itu menghentikan tangannya yang sedari tadi mencoret coret kertas.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIRALISSA
Romance"Kalo aku bilang aku gak suka kamu berantem, kamu marah gak?" - Alissa ♡♡♡ Alissa Andira bertemu dengan Dira Alpha Imanuel, most wanted dan bad boy di sekolahnya, dimana mereka hidup di lingkungan, attitude dan cara ber...