Diralissa : 33

952 41 0
                                    

"Ayo buat kelompok masing masing 6 anggota ya!" perintah Bu G
Dewi, guru bahasa indonesia.

Semua murid segera memilih pasangan kelompoknya masing-masing, dan disaat inilah terbagi antara kelompok pintar dan kelompok buangan.

Sudah pasti, Alissa, Miura, Dira, Rangga, Dion dan Andra menjadi satu kelompok, Alissa mendapat kelompok ke 4 dengan ketuanya adalah Dira.

"Jadi, hari ini kalian diskusikan untuk pemilihan pemerannya dan cerita ya akan kalian buat, setelah itu tulis di depan judul film yang akan kalian buat," kata Bu Dewi menambahi.

"Siapa yang mau jadi pemerannya nih?" tanya Miura.

"Ya udah pasti si ganteng jutek ini dong yaa!" kata Dion sambil merangkul Dira yang dibalasnya dengan lirikan tajam.

"Terus mau cerita apa?" tanya Alissa.

"YA ROMANCE!" Jawab Dion dan Andra bebarengan.

"Ya berarti udah tahu dong ya siapa pasangannya kalo romance, hehehe," kata Miura sambil melihat Alissa.

"Ih apaan sih," kata Alissa, "Ya tapi kalo mau pasangannya ganti juga gak papa sihh, kan lo belum pernah gitu deket deket sama Dira," kata Alissa sambil tersenyum.

"Kalo gitu gue mau jadi suami lo aja deh, Sa," timpal Dion.

"Oogahh!"

"Ih, jangan dong! Pokoknya elo sama Dira pemeran utama, kan romance kan ini ceritanya, gimana kalo tentang senja senja gitu? Kan bagus tuh, waktu sunset terus duduk berdua gitu! Oh my god!" Kata Miura antusias.

"Iya iyaa nganut deh gue," kata Andra.

"Judulnya 'paan?" tanya Dion.

"Emm... Fajar dalam Senja gimana?" usul Alissa.

"Hah? Gilaaa tuh judul kek mau kiamat aja," kata Dion sambil mengerutkan keningnya.

"Yang bener lo, ambigu gue nih!" tambah Andra.

"Ya nanti ceritanya yang buat kan Miu, gue cuman usul ide judulnya aja, hehe" kata Miura cengar cengir kepada Miura yang menatapnya tajam.

Miura berjalan menuju papan tulis dan menuliskan tulisan, Fajar dalam Senja, di nomor 4.

***

Bel pulang sekolah berbunyi, dari tadi badan Alissa sudah panas dan terasa pusing sekali kepalanya, Ia tak tahu kenapa, padahal Ia sudah meminum vitamin hariannya.

Miura yang melihat Alissa dari tadi diam saja langsung berpikiran yang aneh kepada sahabatnya itu.

"Sa, lo kok tumben sih diem mulu hari ini, kesambet apa lo?" tanya Miura sambil memasukkan bukunnya dalam tas.

"Badan gue panas nih, sakit mungkin," kata Alissa tanpa mengubah poisinya yang menindihi kedua tangannya sebagai bantal.

"Hah? kok bisa, lo habis ngapain? udah minta obat belum?" tanya Miura.

Alissa hanya menggeleng.

Dira yang berada di depan bangku mereka segera menghadap Alissa yang masih dengan posisi semula, Dira memainkan ujung rambut Alissa, menunggu Alissa hingga sadar akan kehadirannya.

"Sa, pulang yuk, badan kamu panas nih," kata Dira sambil memegang bahu Alissa.

Alissa mendongak dan melihat Dira yang berada di depannya. Alissa hanya mengangguk, lalu berpamitan dengan Miura dan berjalan beriringan dengan Dira menuju tempat parkir.

Badan Alissa terasa panas sekali hingga terkadang Ia merasakan perih di matanya.

"Kamu gak papa kan? Badan kamu panas banget, kamu dirumah ada obat gak? Aku beliin obat ya abis ini," kata Dira sangat khawatir pada Alissa yang mencengkeram tangannya.

DIRALISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang