11

1.6K 61 0
                                    

“Mau kemana sih?” Tanya Alissa tak sabaran.

“Lo tahu gak, lo itu berharga bagi gue sekarang, karena...” Kevin memutus pembicaraannya dan melihat Alissa,”Karena dengan adanya lo disini, bisa jadi ancaman yang bagus buat Dira.”

Alissa tertegun, Ia sungguh tak tahu harus berkata apa lagi, tak ada suara Dira yang membelanya, saat tangan Kevin mulai menyentuh rambut Alissa, dengan cepatnya Ia membuang tangan Kevin dari rambutnya.

“Apaan sih lo! Gak usah pegang – pegang!”

“Santai dong, babe, kan kita bentar lagi bakalan jadian.” Kata Kevin sambil membelokkan mobilnya menuju jalan yang berlawanan dengan arah pulangnya.

“Mau kemana sih lo! Gue mau ke toko buku, anterin!” Katanya sedikit tinggi.

“Dari pada ke toko buku, mending ikut gue di bar, gue traktir lo minum sepuasanya.”

“Apaan sih! Gue gak minum! Turunin gue sekarang!” Alissa melepas sabuk pengamannya dan memandang Kevin dengan tegasnya, Ia tahu, Ia tak seharusnya takut sekarang.

“Gak.”

“Sinting ya lo! Turunin gue gak!”

“Diem bisa gak sih lo, ganggu banget.”

Kata Kevin sambil terus mengemudikan menuju bar tempat menongkrongnya bersama teman – teman lainnya.

Tanpa Ia sadari air mata Alissa terjatuh begitu saja di pipinya, Ia segera mengusap air itu, Ia tak boleh takut.

“KEVIN TURUNIN GUE SEKARANG! GUE MAU PULANG!!!” Mohon Alissa sambil menggoyang – goyangkan tangan Kevin.

Tiba – tiba ada sebuah motor sport yang menyalip mobil Kevin dan berhenti beberapa meter di depannya, dateng juga lo, batin Kevin sambil memberhentikan mobilnya.

“Mantan lo masih ngarepin lo tuh, gue ajak main bentar ya.” Katanya sambil melepas sabuk pengamannya.

“Kevin! Cukup!!!” Bentak Alissa tetapi Kevin tak memperdulikannya dan terus berjalan menuju Dira yang terlihat... marah?

“Jadi, lo sama Alissa tuh masih pacaran apa udah putus sih, heran gue.” Kata Kevin sambil berjalan mendekati Dira yang dari tadi menatapnya tajam.

Alissa segera turun dari mobil saat Andra mengetok pintu kacanya, lalu Ia mengikuti Andra untuk berada di lindungannya beberapa meter kebelakang dari mobil Kevin.

“Lo kok gak ikut Dira sih?” Katanya sambil terus melihat Dira yang sepertinya sedang membicarakan hal serius pada Kevin, terlihat beberapa kali urat –urat di tangan Dira terlihat menegang karena kepalan tangannya.

“Ini rencana Dira, dia bilang jangan sampe ada satu pun dari kita yang keluar, sebelum Dira benar benar... sekarat.” Kata Andra pelan.

“Yang bener?! Gak bisa, ndra! Mau mati itu orang?!” Kata Alissa kesal.

“Sa, dengerin gue.” Kata Andra sambil memegang kedua bahu Alissa,”Ini bukan cuman masalah Kevin yang salah paham ke elo, Dira juga dari dulu udah punya masalah pribadi ke Kevin, gue kayaknya gak punyak hak buat ngasih tahu lo apa itu, kalo lo mau tahu lo bisa tanya langsung ke Dira, tapi gue gak jamin Dia bakal ngasih tahu apa nggak, tapi untuk saat ini, please, Sa, jangan ikut campur dulu.”

Alissa mengerutkan alisnya,”Gak bisa gitu dong, itu juga berarti ada kaitannya ke gue! Pokoknya gue harus kesana.”

Alissa segera membuang tangan Andra dan berlari cepat menuju Dira yang sepertinya sudah tak bisa menahan emosinya lagi.

DIRALISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang