Diralissa : 06

1.8K 74 3
                                    

Miura dan Alissa berjalan menuruni tamgga bersamaan karena hari ini Miura juga akan ikut dengan mereka, saat sudah ada di lantai pertama sekolah, Miura celingukan mencari Rangga dan lainnya.

"Gimana dong?" Tanya Miura.

"Kita ke parkiran aja dulu, siapa tahu pada di sana." Ajak Alissa.

Sesampainya disana, mereka masih menemukan motor Dira dkk, tetapi tak ada satupun orang yang tahu dimana keberadaan mereka, tidak mungkin mereka masih di dalam kelas, karena satu anggota itu sangat antusias pada bel pulang sekolah.

Tiba - tiba Hp Alissa berbunyi, Ia melihat nama Dira di layarnya itu.

"Hallo?" Kata Alissa.

"Lo dimana?" Tanya Dira, suara napasnya tak teratur.

"Diparkiran sama Miu, kenapa lo? Dimana sih?"

"Stay disana, sampe gue dateng! Jangan bawel!"

Setelah itu sambungan telpon itu dimatikan oleh Dira.

"Kenapa sih?" Tanya Miura.

"Gak tahu, suruh nunggu disini katanya."

Tak lama, Dira datang dengan jaket hitam yang biasanya dipakainya, seragamnya terutama bagian dadanya sudah basah karena keringat, begitu juga dengan wajahnya yang memerah.

"Kenapa sih lo?" Tanya Alisaa.

"Kita gak boleh kerumah dia sekarang." Kata Dira sambil mengambil satu jaket lagi dari dalam motornya lalu menyerahkan pada Alissa,"Pake!"

Dira kemudian menganggukan kepalanya kepada teman - temannya mengisyaratkan tanda bahwa mereka harus pergi sekarang, Miura segera ditarik oleh Rangga agar naik di motornya.

"Tunggu deh, kenapa sih ini? Emang rumah gue kenapa?" Tanya Alissa heran.

"Nanti bakal gue kasih tau, sekarang lo cepet naik!" Kata Dira sambil menyalakan motornya.

Dira mendahului teman - temannya untuk keluar dari sekolahan, pandangan Dira tak bisa lepas dari jalanan pulang sekolah yang macet dan kaca spionnya. Dira melihat Alissa yang tak berpegangan padanya, dan dengan segera Ia menghentikan motornya.

"Udah gue bilang pegangan! Muka lo tempelin di punggung gue, nanti kalo gue udah jalanin motornya." Perintah Dira sambil menunggu teman - temannya yang tertinggal jauh dibelakangnya.

"Apa sih lo! Enggak!"

"Gue punya alesan! Lo nurut aja." Kata Dira sambil melihat kaca spion kanannya, "Please" katanya sambil menutup kembali kaca helmnya, walupun pelan tetapi Alissa bisa mendengarnya walau samar - samar.

Kenapa sih, batin Alissa sambil memeluk Dira.

Dira dengan teman temannya segera memecah keadaan kota yang macet dengan tambah macet, saat mereka berhenti karena lampu merah di jalanan dekat perempatan, dari arah kanan Dira melihat Kevin dan Fero berserta gengnya yang berada di perempatan yang sama, dengan segera Dira memutar balik melawan arah dengan hati - hati agar mengendari kejaran mereka, diikuti dengan teman Dira yang lainnya.

"Dira, ada apa sih? Gue takut." Kata Alissa sambil memeluk erat Dira tambah kuat.

Walaupun Dira tak mendengar perkataan Alissa, tetapi pelukkan Alissa yang bertambah kuat cukup membuat Dira mengerti bahwa gadis itu ketakutan.

Saat berjalan di depan sebuah mall, Dira melihat bahwa antrean masuk menuju mall itu sedang sepi, dengan segera Dira mengurangi kecepatannya dan segera belok menuju mall besar yang ada di daerah tersebut diikuti dengan temannya.

"Ayo turun, cepet." Kata Dira sambil memarkirkan motornya di parkiran paling belakang dekat pintu masuk mall, diikuti dengan teman temannya yang baru saja datang dan parkir berderet dengannya.

"Dira kenapa sih, gue takut nih." Kata Alissa sambil melihat kearah Dira yang sedang mengatur napasnya.

Sekarang mereka semua sedang menaiki eskalator.

"Gini, lo mau denger kabar baik apa buruknya." Tanya Dira.

"Semuanya." Katanya penuh dengan keingintahuan.

"Kevin sama Fero ngejar kita gara - gara kemarin lo nyelametin gue dan dia tahu gue nganter lo pulang dan mereka kira kalo kita pacaran, tadi waktu dikantin gue rasa ada orang yang nguping pembicaraan kita yang bakal ngadain acara dirumah lo, dan sekarang gue cuman mau bilang kalo lo udah masuk dalam masalah ini."

Kata Dira sambil menatap Alissa yang terlihat tambah ketakutan, "Kabar baiknya... rumah lo aman karena mereka semua ngikutin kita disini."

"Masalah apa sih sebenernya." Katanya sambil mengikuti Dira.

"Lo gak perlu tahu."

"Kata lo gue udah masuk ke masalah itu. Gue jadi berhak tau dong kenapa." Kata Alissa sambil menghadang jalan Dira dan membuat cowok itu berhenti tepat di hadapan Alissa, hampir saja Ia menabrak gadis itu jika saja Ia tak cepat.

Bukannya menjelaskan tetapi Dira mengisyaratkan teman - teamnnya untuk pesan minuman di salah satu penjual yang berada di sebelah kanan mereka. Sekarang hanya ada Dira dan Alissa, Dira menatap gadis dihadapannya itu dalam - dalam, begitu juga dengan Alissa yang menatap Dira penuh dengan pertanyaan.

" Karena mereka pikir lo cewek gue, mereka pingin elo."

"Apa sih, yang jelas dong gue gak mudeng."

Dira mengobrak abrik rambutnya frustasi, "Mereka-pingin-elo. Mereka pingin nyulik elo karena mereka pikir..." Dira menghentikan perkataannya, mengapa Ia menjadi sebegitu takut menyerahkan gadis yang ada di depannya itu,"Karena mereka pikir dengan mereka nyandra lo, itu bisa jadi ancaman buat gue dan mereka bakal habisin gue sebagai tawaran biar lo selamat."

Alisa terdiam, Dira tahu sekarang gadis itu ketakutan,"Gue bakal nyegah itu, lo tenang aja. Karena salah satu temen gue jadi pacar sahabat lo, dan gue gak mau kalo sahabat lo itu marah marah ke Rangga atau ke gue dan buat semuanya tambah kacau." Jelasnya sambil berlalu menuju temannya.

"Makasih." Katanya pelan.

DIRALISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang