Diralissa : 37

918 30 0
                                    

"Alisaaaaa!"

Teriak Bang Reno dari lantai bawah saat dirinya melihat Dira yang sudah berdiri di pintu depan rumah besar itu.

Alissa melihat jamnya, 06. 40 WIB, Alissa segera mengambil tas dan jaket pink pastelnya yang tergantung di belakang pintu kamarnya.

DUG

DUG

DUG

Suara langkah Alissa menuruni tangga dengan cepat, Ia melihat Dira yang sedang duduk di sofa, Dira memalingkan pandangannya pada Alissa yang baru saja menuruni anak tangga terakhir.

"Bentar ya, Dirrr!" kata Alissa sambil melempar tasnya di sofa dan berjalan menuju kulkas.

"Dira, kamu mau kopi, susu, teh atau coklat?" tanya Alissa sambil memilih minumannya.

"Kopi," kata Dira sedikit berteriak padanya.

Alissa kembali pada Dira dengan botol kopi ditangan kanannya dan langsung diberikan oleh Dira, Alissa mengecek jamnya lagi, 6.42 WIB.

"Berangkat sekarang?" tanya Dira yang melihat Alissa mengecek jamnya.

"Kita jam pertama pelajaran apa?"

"Biologi,"

Alissa cemberut,"Yah, ngantuk Dira, kayak didongengin,"

Ya, memang benar, salah satu guru biologi di sekolahan Alissa yang bernama Pak Roni itu memiliki suara yang benar benar halus dengan umurnya yang sudah menginjak kepala 5 tersebut, mampu membuat muridnya terlelap tertidur karena sepanjang pelajaran Ia menerangkan materi dengan sedetail mungkin.

"Iya, tapi kita harus berangkat sekolah, Sa," kata Dira lembut pada kekasihnya itu.

Alissa cukup lama untuk merespon ucapan Dira tersebut, lalu tak lama Ia mengangkat kedua alisnya pasrah.

"Yuk,"

Mereja berdua berjalan menju motor Dira, terlihat Bang Reno yang sedang bertelepon dengan seseorang di taman depan. Alissa tak ingin tahu, mungkin dari temannya.

***

30... 29... 28... 27...

Mereka sedang berada di lampu merah dekat sekolahnya, Alissa terus merutuki dirinya karena berangkat terlalu siang dan Ia hanya memiliki waktu 10 menit agar tidak terlambat sekolah.

BRUM

BRUM

Sebuah motor berhenti di sebelah motor hitam Dira, awalnya mereka tidak terlalu memperdulikannya, hingga beberapa kali orang itu menggeberkan motornya dan membuat emosi Dira tersulut.

Alissa yang merasa terganggu segera memalingkan pandangannya menuju motor di sebelah kirinya, orang itu memakai helm full face hitam dengan seragam SMA yang terlihat tidak rapi di badannya.

Disaat yang bersamaan, orang itu membalas pandangan Alissa, tetapi baik Alissa dan Dira tak bisa melihat ekspresi di balik helm pekatnya.

3... 2... 1...

Dira menggeber motornya tak kalah keras dan segera mengegasnya menuju sekolahan, tetapi sesampainya di parkiran sekolah, orang itu tetap mengikuti keduanya di parkiran yang sama, padahal disekolahnya terdapat parkiran depan di kanan kiri belakang gerbang sekolah yang cukup luas.

"Siapa sih, Dir?" tanya Alissa yang tak nyaman dari tadi terus dilihat oleh orang dibalik helm full face itu.

"Gak tahu," kata Dira sambil menaruh helmnya di rak penempatan helm.

DIRALISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang