Prologue

53 1 0
                                    

"Hhmm..."

"Assalamu 'alaikum, Mas."

Terdengar suara merdu dari seorang perempuan di balik speaker handphone milik Rendy di waktu matahari sedang bersiap merangkak naik ke atas langit. Suara yang tidak asing bagi Rendy karena setiap hari, dia selalu rajin mengingatkan dan membangunkan Rendy di pagi hari. Seperti sebuah pengingat bernyawa bagi Rendy. Ada nama Vera Agatha yang muncul di layar ponselnya.

"Iya, Wa 'alaikum salam." jawab Rendy setengah mengantuk.

"Pasti belum sholat shubuh deh kamu."

"Iya, kan baru dibangunin sama kamu."

"Ya udah, Mas sholat sekarang ya. Siap-siap ke kantor. Jangan lupa sarapan dan bahagia ya."

"Hehehehe... Iya, makasih ya Vera."

"Assalamu 'alaikum."

"Iya, wa 'alaikum salam."

****

Namanya Rendy Adrian Mahardika, seorang karyawan sebuah perusahaan yang baru saja promosi jabatan menjadi manager di departemen IT Support and Helpdesk. Umurnya masih tergolong muda, masih dua puluh tujuh tahun. Dengan prestasi dan kerja kerasnya, dia berhasil menjadi manager termuda di perusahaannya.

Setelah menunaikan ibadah pagi, dia melanjutkan aktifitasnya untuk bersiap menuju kantornya. Sudah menjadi rutinitas setiap pagi, dia selalu memandangi sekumpulan burung-burung kertas berwarna merah muda pemberian seseorang yang posisinya tidak beranjak dari hatinya. Berharap keajaiban untuk bertemu dengan orang itu kembali.

Sebuah untaian kalimat yang ada dalam burung kertas tersebut, masing-masing dibaca dari dalam hati, direkam dalam memori otaknya. Ada satu kalimat yang tak bisa dilupakan dan masih menempel kuat dalam memorinya yang berisi bukti bahwa dia sangat mencintai Rendy. Seorang perempuan yang rela sebagian darahnya mengalir di tubuh Rendy karena kejadian masa lalu. Sampai-sampai ada yang mengatakan bahwa tak akan ada wanita di dunia ini yang bisa berbuat sebanding dengannya.

Hanya misteri yang akan mempertemukan mereka kembali. Hampir mustahil bagi mereka untuk bersatu. Ya, hampir. Masih ada kesempatan walau hanya satu persen saja.

Burung Kertas Merah Muda 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang