Chapter 08

16 0 0
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB. Rendy yang kebetulan punya waktu luang, menyempatkan diri untuk mengunjungi rekan bawahannya yang terlihat sedang senggang. Di sana ada Vera, Anna, Tommy, dan beberapa rekan lainnya.

"Eh, Pak Bos." sapa Tommy.

"Hai, Tom!"

"Eh, Mas Rendy..." Vera menyapa.

"Gimana kerjaan kalian?" tanya Rendy.

"Alhamdulillah, gak ada masalah Mas."

"Pokoknya, beres sama kita-kita Ren." ujar Tommy.

"Mas, makan siang di mana nanti?" tanya Vera.

"Aku ada janji makan siang sama Anna nanti. Jadi kan nanti, Na?" tanya Rendy pada Anna.

"Oh, iya jadi, Ren..." jawab Anna.

"Berdua aja?" tanya Vera.

"Ya... Iya memang mau sama siapa lagi?" ujar Rendy.

"Oh, ya udah deh." Vera berbalik badan dan memakai headset kembali dengan wajah yang terlihat kecewa.

"Hei, bro!" Tommy bangkit dari duduknya dan merangkul Rendy.

"Apaan?"

"Itu kode." ujar Tommy.

"Kode apaan? Java?"

"Ah, lo tuh bego atau gimana sih? Itu kode dia mau ngajak lo makan siang. Malah ditolak mentah-mentah. Pakai kau bilang mau makan sama Anna." ujar Tommy pelan.

"Gak ngerti gue asli." ujar Rendy.

"Vera cemburu itu. Mukanya langsung ditekuk gitu. Udah tau Vera suka sama kau. Ah, kalau bukan bos gue, udah gue makan lo." ujar Tommy.

"Rendy..." panggil Anna.

"Iya, Na."

"Nanti gak jadi aja deh... Aku gak enak sama Mbak Vera."

"..."

"Aku gak mau buat masalah di sini." ujar Anna.

"Masalah apa sih, Na? Aku yang ngajak kan tadi pagi."

*BRAK!*

Vera melepas headset yang menempel di kepalanya yang tersambung langsung ke IP Phone miliknya lalu membantingnya ke atas meja. Setelah itu, dia pergi menuju pantry untuk menyendiri. Rendy dan Tommy yang melihat itu sontak kaget. Karena baru kali pertama Vera menunjukkan sikapnya yang seperti itu.

"Tuh, liat sendiri kan, Rendy..." ujar Anna.

"Wah gawat, Ren. Peka dikit jadi cowok." ujar Tommy.

"Lah, jadi gue yang salah..." Rendy kebingungan.

"Kapan sih cowok gak pernah salah? Hahahahaha...." Tommy tertawa dan kembali ke tempat duduknya.

"Udah nanti aku makan sama yang lain aja..." Anna juga ingin beranjak dari tempat duduknya.

"Tapi, aku udah bilang sama Tasya kalau mau makan sama-sama." ujar Rendy sedikit memotong pembicaraan Anna.

"Bah! Siapa lagi itu Tasya?" tanya Tommy.

"Adeknya Rendy, Bang... Adek rasa pacar. Hahahahaha..." jawab Anna sambil meledek.

"Buaya juga kau, Ren! Hahahahaha..."

"Aku samperin Mbak Vera dulu." ujar Anna.

"Tapi, nanti gimana?"

"Iya, jadi kok Ren... Aku juga mau ketemu Tasya." jawab Anna.

Burung Kertas Merah Muda 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang