4# Teman

544 127 224
                                    

.
.
.
.
.

Hanna berjalan hati-hati layaknya maling yang takut kepergok beraksi. Ia melangkah menuju kamar Taehyung. Kemudian menembuskan kepalanya ke pintu terlebih dahulu dan menoleh ke kiri dan kanan. Lalu masuk dengan hati-hati. Berlari-lari kecil Hanna menuju kamar mandi yang sekarang tengah ada penghuninya.

Taehyung menenggelamkan kepalanya dalam air yang jatuh dari shower di atas kepalanya. Mencoba berpikir jernih. Taehyung berusaha setenang mungkin dan berharap semua segera kembali normal.

Tiba-tiba kepala Hanna muncul menembus pintu dan sontak mengundang teriak Taehyung.

"AAAAA.. Hei.. Aaaa... aapaa yang kau lakukan Hei Kau," teriak Taehyung sambil menutupi area bawahnya.

"Uuuuu, lumayan juga," ucap Hanna menggoda.

"Ya! Aa-apa yang kau maksud lumayan," tanya Taehyung gugup masih sambil menutupi area bawahnya dengan tangannya.

"Apa lagi kalau bukan itu," ucap Hanna sambil menunjuk ke arah bagian bawah tubuh Taehyung.

Taehyung sangat terkejut dengan kemunculan Hanna yang tiba-tiba. Ia tidak menyangka Hanna akan melakukan itu. Buru-buru Taehyung mengarahkan satu tangannya untuk meraih handuk yang agak jauh tergantung di depannya dan satu tangan lagi masih menutupi area terlarang. Hanna sekarang telah masuk sepenuhnya ke dalam kamar mandi dan melipat kedua tangan di depan tubuhnya.

"Hei, kenapa kau malah masuk?" tegur Taehyung.

"Hah? Kau bahkan sekarang bertanya kepadaku," ucap Hanna sinis.

Taehyung mulai melilitkan handuk ke area pinggangnya. Hanna masih menatapnya sinis.

"Waeyo?" tanya Taehyung.

"Kenapa? Kau tanya kenapa? Seharusnya aku yang bertanya kenapa kepadamu," masih dengan nada sinis.

Taehyung hanya menatapnya dengan wajah tak pedulinya.

"Sekarang kau tidak bisa mengelak lagi kan, kalau kau memang bisa melihatku hehe," ucap Hanna sambil tertawa mengejek.

Taehyung mendorong tubuh Hanna untuk menyingkir dari depan pintu. Lalu ia keluar meninggalkan Hanna. Hah?dia bisa menyentuhku juga? Hanna pun mengikutinya.

"Hei, kau bisa menyentuhku juga. Daebak."

Taehyung tak menanggapi perkataan Hanna. Menoleh pun tidak.

"Hei, sekarang kau ingin mendiamkanku lagi setelah tertangkap basah hah?"

Taehyung mengambil Hairdryer dan mulai mengeringkan rambutnya. "Kenapa kau tidak jujur saja sih kalau bisa melihatku," ucap Hanna masih dengan cara mengekori Taehyung kemanapun Taehyung melangkah. Kini Taehyung memakai pajamanya dan melangkah menuju tempat tidur.

"YA! Tidak bisakah kau menjawab pertanyaanku?" teriak Hanna geram yang berhasil menghentikan langkah Taehyung. Taehyung berbalik. Ditatapnya tajam wajah Hanna sambil melangkah mendekat ke arah Hanna berdiri. Taehyung berhenti tepat dihadapan Hanna.

"Tidak," ucap Taehyung tegas dan hanya berjarak beberapa senti dari Hanna.

"Apanya yang tidak?" tanya Hanna bingung.

"Tidak ada alasan untukku menjawab pertanyaanmu apalagi berbicara denganmu, dan sekarang aku mohon kau pergi dari rumahku," jelas Taehyung lalu beranjak ke kasurnya.

"Ke-kenapa? Apa kau tidak suka berteman dengan Hantu."

"Nde."

"Tapi kau bisa melihat, menyentuh dan berbicara denganku. Aku ingin berteman denganmu."

MEMORY || KTH [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang