31# Hourglass

327 56 101
                                        

.

.

.

.

.

"Jadi apa yang ingin kau tanyakan? terkait kesehatan selama tour?"

"Bukan." Ia menatap sekilas ke arah Hanna. Tatapan Hanna seperti memintanya segera bertanya. Karena nyatanya Hanna sudah penasaran setengah mati sejak tadi. Baiklah.

"Aku ingin bertanya tentang pasien VVIP kamar 0017." sambungnya.

Perlahan Kang Joon mengalihkan atensinya ke arah Taehyung.

"Atas nama Kang Hanna." ucapnya dengan tegas.

Kangjoon berdehem sekali lalu berucap. "Apa yang ingin kau ketahui?"

Hanna yang sudah geram sejak tadi, langsung melemparkan permintaan kepada Taehyung. "Tae tolong tanyakan sejak kapan ia merawatku?"

"Sejak kapan kau merawat Hanna?" ucap Taehyung.

"Sebelum aku menjawabnya. Aku ingin tahu, apa hubungan kau dengannya? Kenapa kau ingin mengetahuinya? karena aku tidak bisa begitu saja membocorkan informasi tentang pasienku."

"Ya!" bentak Hanna.

Taehyung sedikit terkejut dengan bentakan Hanna. Emosi gadis ini sedang memuncak sepertinya. Taehyung jadi tidak bisa berpikir dingin jika Hanna terus memanas seperti ini.

"Aku kekasihnya."

"Kekasihnya?" tanya Kangjoon kembali.

"Nde."

Kangjoon menunduk, menatap dua telapak tangannya yang menyatu saling bertautan. Lalu terdengar tawanya yang kecil perlahan membesar. "Haha.. haha... hahaha."

"Kau tertawa hyung? apa ada yang lucu?" Taehyung bertanya karena bingung akan ekspresi yang ditunjukkan Kangjoon.

"Astaga." ucap Kangjoon sedikit tertawa, lalu berucap kembali. "Selama ini aku mencarimu kemana-kemana, dan ternyata kau berada sangat dekat denganku."

Taehyung mengerutkan alisnya seolah bertanya maksud dari perkataan Kangjoon barusan. "Maksudnya, mencariku untuk apa hyung?" 

"Karena ada yang ingin ku katakan."

Baiklah. Taehyung akan tanyakan hal itu lagi nanti. Karena ia cukup pusing dengan semua ini. Ia akan bertanya satu hal yang paling penting sekarang. "Sejak kapan kau merawatnya? dan apa yang menyebabkan dia koma, hyung?"

"Ceritanya panjang, apa kau yakin ingin mendengarkannya?"

"Ceritakan saja. Karena memang itu yang ku butuhkan."

flashback on

Malam itu Kangjoon sedang berkunjung ke rumah teman masa kecilnya yang baru bertemu kembali setelah 20 tahun di kota penuh sejarah, London. Sambil ditemani secangkir bir di tangan masing-masing, mereka berbincang dengan santai.

"Ya! Jaehyun. Sejak kapan kau jadi sehebat dan sekaya ini?" tanyanya.

"Haha. Kenapa memangnya? kau iri yah?"

"Tidak juga. Hanya penasaran saja, bagaimana bisa seorang anak pemurung 20 tahun yang lalu, yang gagal adopsi 2 kali, bisa berubah sedrastis ini."

"Entahlah. Aku juga tidak menyangkanya. Aku hanya beruntung bertemu orangtua angkat yang baik dan kaya raya." lalu meneguk minumannya. "Bukankah kau juga hebat bung. Kau di adopsi seorang dokter dan kini kau juga sudah berhasil menjadi dokter."

MEMORY || KTH [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang