.
.
.
.
.
Jimin meneguk segelas air putih. Pagi ini ia merasa sangat segar. Tidurnya sangat berkualitas. Ia pun kembali membayangkan betapa bahagianya perasaannya sejak tadi malam. Memang pilihan yang tepat untuk mengungkapkannya. Tak perlu lagi menunda-nunda perasaan yang sudah sangat lama terpendam. Namun sayang, interaksinya dengan Jisoo tidak berlanjut di chat, karena Jisoo duluan mengabarinya ingin tidur lebih dulu karena mengantuk. Akhirnya Jimin berinisiatif untuk mengirim pesan kepada Jisoo duluan pagi ini.
Jimin: Jisoo-ya, sudah bangun?
Jimin mengirim pesan kepada Jisoo. Hanya terkirim, tidak dibaca oleh Jisoo. Jimin pun beranggapan bahwa Jisoo belum bangun. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi saja untuk membersihkan diri. Setelah selesai dengan aktifitas mandinya, Jimin kembali mengecek ponselnya. Dan hasilnya masih sama, yaitu belum dibaca oleh Jisoo. Jimin pun memutuskan untuk mengirim pesan lagi kepada Jisoo.Jimin: Aku ada jadwal pemotretan iklan kosmetik hari ini sampai jam 11.
Jimin: Jika kau tidak sibuk, selesai pemotretan aku akan menjemputmu untuk makan siang bersama
Jimin: Saranghae.
Jimin tersenyum sendiri saat mengirim pesan terakhirnya. Ia masih tidak menyangka bisa mengetik pesan seperti itu kepada Jisoo. Rasanya ada berjuta kupu-kupu kini berterbangan di hatinya. Gembiranya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi."Ya! Jimin kau kenapa senyum-senyum sendiri? gila yah?" tanya Jin yang berlalu di hadapannya.
"Iya aku telah gila. Haha."
Jungkook ikut berlalu di depannya, lalu mengerutkan kening dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ya! maknae. Kenapa kau menggeleng-gelengkan kepalamu?"
***
Taehyung melakukan sesi pemotretannya dengan sangat lancar. Kini ia duduk di kursi tunggu, sambil memakan cemilan"Huaa ini dia si pangeran pembalik halaman kita," ejek Hoseok.
"Haha. Pangeran apanya."
"Jadi bagaimana latihanmu bersama pianis cantik itu?"
"Lancar."
"Hari ini tidak latihan?"
"Tidak. Dia ingin istirahat katanya."
Jimin datang dengan raut wajah tertekuk, lalu menghempaskan bokongnya kasar ke tempat Taehyung dan Hoseok sedang duduk. "Ya! ada apa dengan wajahmu? buruk sekali," tanya Taehyung.
"Pesanku tidak dibalas sejak tadi pagi."
"Siapa?"
"Jisoo."
"Budak cinta 1 dan budak cinta 2," ejek Hoseok kemudian berlalu meninggalkan Taehyung dan Jimin. Taehyung hanya menatap sekilas ke arah Hoseok, lalu kembali fokus kepada Jimin, "Sudah kau telepon?""Sudah. Tapi tidak diangkat," sambil mencoba menelepon kembali, "Hah, bahkan sekarang ponselnya tidak aktif," keluhnya.
"Tenang-tenang. Coba kau hubungi teman-temannya." Taehyung berusaha menenangkan Jimin.
Jimin pun mencoba mencari kontak teman sekamar Jisoo yaitu Lisa.
"Halo Lisa."
"Nde, oppa. Ada apa?"
"Apa Jisoo sedang bersamamu sekarang."
"Tidak. Tadi malam ia mengirim pesan bahwa akan menginap di rumah ibunya. Dan sampai sekarang belum kembali?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORY || KTH [SUDAH TERBIT]
FanfictionROMANCE-FANTASY Kim Taehyung x Kim Sejeong Tidak ada yang pasti, nyata dan palsu. Semua hanya ilusi dan manipulasi. Kau takkan mempercayainya sampai melihatnya dengan mata kepala sendiri. Jika tak bisa, maka kau cukup berusaha mengingat kembali mem...