WARNING!!!
Mengandung sedikit adegan 17+. Harap bijak dalam membaca.
.
.
.
.
.
.
.
.Sebenarnya Part ini udah aku hapus, tapi karena aku terlalu cinta dengan pembaca memory yang nambah mulu tiap hari, so aku memutuskan mengembalikan Part-Part yang sudah aku hapus agar kalian bisa menikmati memory sepenuhnya.
Dan semoga memory bisa cetak lagi biar kalian bisa menggenggam memory beserta Part bonusnya.
Terima kasih 💜💜💜.
.
.Jam dinding berbentuk bulat yang tertambat di dinding berwarna cream tersebut tak lepas dari pandangannya. Hanna gelisah sejak jarum jam tersebut menunjukkan pukul 12 malam. Ia gelisah karena Taehyung belum pulang. Jika ini di Seoul, dia tidak akan khawatir. Karena Taehyung selalu punya alasan untuk pulang terlambat. Tapi tidak sekarang. Ini Daegu. Tidak mungkin Taehyung pulang telat karena pekerjaan.
Satu jam berlalu. Hanna masih duduk di depan TV menunggu Taehyung. Hanna sendiri bingung mengapa ia merasa khawatir seperti ini. Hal ini tak pernah terjadi sebelumnya. Akhirnya ia memutuskan keluar rumah untuk menenangkan pikirannya. Lalu sepasang matanya menangkap sebuah mobil berwarna merah sudah terparkir di halaman rumah. Tidak salah lagi, itu pasti mobil Yoongi yang dipinjam Taehyung. Kalau mobilnya di sini. Lalu dimana orangnya?
Hanna mendekat ke arah mobil tersebut. Diintipnya kaca mobil dan ternyata ada manusia yang tertidur di dalam. Hanna menarik napas lega karena Taehyung sudah pulang, tapi kelegaannya tersebut berganti dengan kekhawatiran lain. Taehyung tidak bergerak sama sekali, padahal kaca mobil sudah digedor-gedor oleh Hanna.
Apa Taehyung terluka? Apa dia pingsan? Pertanyaan tersebut berputar di otak Hanna, membuatnya semakin panik. Saking paniknya, ia lupa akan sesuatu."Astaga. Dasar bodoh, aku kan bisa masuk tanpa harus membuka pintunya, haha." Akhirnya Hanna masuk ke dalam mobil. Digerak-gerakkannya tubuh Taehyung agar ia terbangun. "Taehyung-ssi. Ireona. Jangan tidur di sini, nanti kau bisa sakit." Setelah berkali-kali menggerakkan tubuh Taehyung, akhirnya ia terbangun juga.
"Oh. Hanna-ya," ucap Taehyung setengah sadar.
Hanna-ya? Sejak kapan dia memanggilku seakrab itu? batin Hanna.
Hanna berpikir Taehyung pasti sedang mabuk, karena bau alkohol menyeruak dari tubuh Taehyung. "Kau mabuk yah?"
"Apa aku bermimpi. Kenapa kau ada disini?"
Pertanyaan Hanna tidak di jawab Taehyung. Malahan Taehyung seperti berbicara sendiri. "Kau benar-benar mabuk sepertinya," ucap Hanna lagi.
"Haha, iya ini pasti mimpi. Mungkin karena aku terlalu merindukanmu, jadi aku memimpikanmu Hanna-ya," masih setengah sadar.
"Rindu? Waaah mabuk berat sepertinya." Akhirnya Hanna memutuskan untuk kembali ke dalam rumah dan mengajak Taehyung. "Ayo kita masuk. Kau bisa masuk angin nanti." Tepat saat Hanna memalingkan pandangannya dari Taehyung untuk keluar dari mobil. Tangannya terasa ditarik. Satu tarikan tersebut terjadi begitu cepat. Sampai Hanna tidak sadar kalau sekarang wajahnya merasakan napas hangat Taehyung yang menderu perlahan.
Tangan kiri Taehyung sudah menangkup sebelah pipi Hanna. Mengusap halus bagian belakang telinganya. Sepasang bibirnya kini telah tenggelam dalam milik Taehyung. Jantung Hanna berdebar lagi. Seperti hidup. Iya, perasaan ini sangat nyata bagi Hanna. Terlebih saat Taehyung mengeratkan lumatannya. Menggigit kecil bibir bawah Hanna dan melahap habis permukaan bibirnya. Hanna bahkan mencoba bergerak untuk memundurkan wajahnya, namun ditahan oleh Taehyung. Bahkan semakin ditarik untuk mendekat. Tubuhnya seperti tidak mematuhi perintahnya lagi. Kini kendalinya sudah direbut oleh Taehyung. Seketika Hanna lupa bagaimana caranya teleportasi, ia sudah tenggelam dalam kecupan manis bibir lembut itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORY || KTH [SUDAH TERBIT]
أدب الهواةROMANCE-FANTASY Kim Taehyung x Kim Sejeong Tidak ada yang pasti, nyata dan palsu. Semua hanya ilusi dan manipulasi. Kau takkan mempercayainya sampai melihatnya dengan mata kepala sendiri. Jika tak bisa, maka kau cukup berusaha mengingat kembali mem...