20# Unpredictable

420 75 132
                                    

.
.
.
.
.

Taehyung memasang Topi, Kacamata, dan maskernya. Lalu ia keluar dari mobil sportnya. Berjalan sesantai mungkin menuju bar tempat ia akan bertemu Jaehyun.

Bar yang akan dikunjunginya ini memang bar yang diperuntukkan untuk kalangan elite. Lokasinya pun berada di hotel besar berbintang 5. Hotel yang tidak lain dan tidak bukan adalah milik Jaehyun. Taehyung hanya perlu menutupi identitasnya selama diperjalanan menuju lantai bar berada. Selebihnya ia bisa bebas.

Sudah lama aku tidak kemari.

Ting!
Suara lift terbuka.

Seorang gadis di depan pintu lift lengkap dengan masker, topi dan juga kacamata masuk ke dalam lift.

Demi kinderjoy yang dicuri Jungkook.

Kenapa bisa gadis ini penampilannya sama sepertiku.

Lalu layar pada sisi pintu lift menunjukkan lantai 21. Si gadis keluar duluan tepat setelah pintu terbuka. Sangat terburu-buru. Sedangkan Taehyung berjalan sangat santai.

Untuk apa buru-buru. Santai saja. Tidak ada Hanna juga disana. hehe

Taehyung mulai melepas topinya. Mengacak-acak sedikit rambutnya. Tepat di depan pintu masuk, diserahkannya kartu akses kepada penjaga pintu. Kartunya dipindai, lalu diserahkan kembali padanya. Kemudian ia pun berjalan masuk menyusuri lorong menuju ruang tengah yang terbuka lebar lengkap dengan manusia yang melompat-lompat dan menari-nari tidak jelas.

Alamak! jelek sekali tariannya, perlu di training dulu tuh.

Taehyung membatin saat melihat seorang pria yang menari-nari tidak jelas. Khas orang mabuk kepayang.
Kemudian ia mulai menyusuri setiap sudut ruangan dengan matanya, mencari lelaki bernama Jaehyun.

Oh disana rupanya.

Taehyung mulai melangkah menuju meja Bartender tempat Jaehyun berada.

"Aigoo.. Hyung. Maaf jika kau telah menunggu lama. Tadi ada sedikit kendala dirumah."

Jaehyun menarik sebelah sudut bibirnya menciptakan senyum miring dalam tunduknya. Lalu ia menoleh ke arah Taehyung dengan senyum yang sudah diubahnya menjadi senyuman ramah.

"Gwenchana adikku."

"Minumlah dulu." Tawar Jaehyun kepada Taehyung.

Taehyung menerima gelas yang disodorkan Jaehyun. Mereka saling mengobrol melepas penat masing-masing. Tak ada yang aneh, tak ada yang mencurigakan. Jaehyun tetaplah Jaehyun yang baik di mata Taehyung.


^^^^^


Hanna menghempaskan tangannya ke atas papan tuts piano berwarna hitam dan putih itu. Ia kesal dengan Taehyung. Taehyung melarangnya ikut, padahal Hanna masih ingin bersama Taehyung. Apa lagi setelah mendengar cerita-cerita Taehyung tentang masa lalu mereka. Menambah 1000 % keinginan Hanna untuk mengikutinya.

Tapi Hanna terpaksa memendam keinginannya itu, setelah mendengar alasan Taehyung.

"Kau tidak boleh ikut Hanna. Nanti mata liarmu itu pasti jelalatan mencari lelaki tampan."

"Cuma kamu yang tampan bagiku"

"Pembohong. Ingat kelakuanmu siang tadi yang histeris melihat Jimin dan Jungkook." ucap Taehyung sambil mendorong kepala Hanna dengan satu jari.

"Hehe. Itu karena mereka benar-benar tampan dan oh sexynya."

"Oho! lihat sekarang kelakuanmu, bisa-bisanya memuji mereka di depanku." ucap Taehyung sambil mengerutkan keningnya dan memajukan bibirnya.

MEMORY || KTH [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang