22# Pergi Kembali

381 90 107
                                        

.
.
.
.
.

Jangan lupa bintang di pojok kiri yah.
Silahkan putar musik di mulmed.
.
.
.
.
.

"Aku dimana?" tanya Hanna sesaat setelah membuka matanya.

Tempat ia terbaring sekarang bukanlah kamar yang berada di rumah Taehyung. Ruangan ini putih dan bersih. Ia mengangkat tubuhnya menjadi posisi duduk. Mengedarkan pandangannya mencari sudut ruangan ini. Namun nihil. Ruangan ini tak bersudut. Sejauh matanya memandang, hanya warna putih yang ada.

Sekilas cahaya datang menyilaukan pandangannya. Tangannya pun spontan terangkat untuk menghalau cahaya itu masuk ke matanya. Namun, cahaya itu makin terang dan makin dekat.

"Nugu...se...yo? (siapa)," tanyanya pelan saat dilihatnya sesosok tubuh keluar dari cahaya itu.

Semakin dekat dan semakin jelas. Sesosok wanita terlihat menghampirinya.

"Annyeonghaseyo. Agashi"

"Ahjumma?"

Hanna ragu di awal, apakah wanita yang ada di depannya ini benar ahjumma yang dia kenal atau bukan. Namun setelah ahjumma itu tersenyum mengiyakan pertanyaannya, ia jadi yakin. Ahjumma ini adalah Ahjumma yang mati bersamanya. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah Eomma-nya Taehyung.

Wanita itu mengulurkan tangannya untuk membantu Hanna berdiri.

"Wae geuraeyo? kenapa aku bisa ada disini. Apa aku sudah pergi ke alam baqa?"

Wanita itu tidak menjawab pertanyaannya. Ia hanya tersenyum. Kemudian memeluknya. Entah kenapa pelukan itu terasa sangat nyaman. Seperti mengalirkan kehangatan.

"Wae geuraeyo?" tanyanya lagi dengan suara yang serak dan tak sengaja matanya meneteskan cairan bening.

"Ahjumma. Wae geuraeyo? hiks.. Malhaebwa (katakan padaku)"

Hanna kini sedikit terisak. Ia tak mengerti apa lagi yang terjadi. Si wanita yang memeluknya ini tak bersuara sedikit pun. Hanya tangannya yang bergerak membelai surai coklat di belakang kepalanya.

"Benar. Kau kini di alam baqa."

Apa? apa ia tidak salah dengar? kenapa bisa?

Hanna melonggarkan pelukannya. "Jamkkanmanyo (tunggu sebentar)"

Hanna menarik napas terlebih dahulu, lalu menyambung kalimatnya.
"Apakah alam baqa yang dimaksud di sini adalah alam yang berbeda dengan dunia manusia?"

"Nde. Majjayo (iya benar)."

Otot wajahnya serasa membeku. Matanya sedikit melebar dan seketika lututnya serasa lemas. Tubuhnya hampir tumbang jika saja tidak ditangkap oleh wanita di hadapannya.

"Agashi? gwenchanayo?"

Ia kalut. Tubuhnya tiba-tiba melemah karena pikirannya yang langsung mengingat wajah Taehyung. Bagaimana bisa ia pergi. Jika di sana masih ada cinta yang menunggunya.

Siapa yang akan menjaga Taehyung? Kenapa ia harus pergi sekarang. Kenapa.. kenapa ini bisa terjadi. Padahal baru saja ia berbaikan dengan Taehyung. Padahal baru saja mereka berbagi cinta dan kasih kembali.

"Ahjumma."

"Nde?"

"Apa aku bisa berpamitan dengannya terlebih dahulu." Hanna mengucapkan kalimat itu dalam posisi tertunduk lemas dan pandangan yang kosong.

MEMORY || KTH [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang