.
.
.
.
.
.
Keluarga adalah sebuah nama yang saat menyebutkannya saja, akan mengingatkanmu pada hal-hal manis dan menenangkan. Menurut Salvicion dan Celis seorang ahli di tahun 1998, di dalam keluarga terdapat dua atau lebih pribadi yang tergabung dalam hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan. Bagi Taehyung, keluarga lebih dari sekedar hubungan darah, hubungan perkawinan dan pengangkatan. Keluarga adalah segalanya, tepat ia berkeluh kesah, tempat ia kembali saat lelah. Sekarang hanya satu keluarga yang ia miliki di dunia ini. Namun, dengan jahatnya ia jarang mengunjungi keluarganya itu karena rutinitasnya yang padat tak bercelah.
Sambil berkemas di kamar tamu rumah Yoongi, Ia membayangkan ibu dari ibunya, atau yang biasa disebut nenek. Hari ini ia akan datang kepadanya. Memperlihatkan wajah tampannya ini kepada sang nenek yang sudah keriput itu.
"Hei. Hei. Taehyung-ssi." panggil Hanna dari balik tirai jendela pelan-pelan seperti takut terdengar orang lain. Hanya kepalanya yang muncul sedangkan badannya masih tertutup tirai.
"Teriak saja seperti biasa kau memanggilku. Tidak akan ada yang mendengarmu," ucap Taehyung santai sambil memasukkan pakaiannya ke dalam koper.
"Aniya—aku bukannya takut manusia yang mendengar," ucap Hanna sambil keluar dari tirai jendela celingak-celinguk dan menyelipkan rambutnya di sela telinganya.
"Lalu kau takut dengan siapa?" tanya Taehyung.
"Aku takut hantu lain."
"Haha. Hantu takut sama hantu."
Hanna mendekat ke posisi Taehyung berdiri, lalu menempelkan telapak tangannya ke kepala Taehyung. "Kau sakit yah?"
"Tidak. Kenapa bertanya?"
"Aneh aja, tidak biasanya kau tersenyum dan tertawa manis seperti itu di depanku. Biasanya selalu marah-marah dan ujung-ujungnya mengusirku pergi."
Taehyung menarik sudut bibirnya lalu terkekeh, "Hmm. Jadi kamu mau aku seperti itu lagi."
"Tidak, tidak. Aku suka kau yang begini."
"Jadi kau suka denganku?"
"Mwo? Aniya. Maksud aku bukan begitu." sambil menggerakkan kedua telapak tangannya ke kiri dan ke kanan.
"Haha, Nee. Nee. Aku mengerti maksudmu." ucap Taehyung tersenyum lagi sambil mengacak poni Hanna.
Hanna langsung terdiam seperti patung yang tidak bernapas. Sebenarnya dia memang tidak bernapas sih, kan dia Hantu. Tapi kali ini Hanna memang terlihat seperti itu. Terkejut pastinya. Ia sangat heran dengan perlakuan Taehyung barusan. Benar-benar bukan Taehyung biasanya. Lalu ia mulai berpikir dan mengambil kesimpulan.
"Ya! Kau kesambet setan apa? Oh?"
"Kau kerasukan setan genit yah?" tanya Hanna lagi.
Taehyung Hanya tertawa kecil menanggapi sikap bingung Hanna. "Iya. Aku kerasukan." candanya.
"Hah. Sudah ku duga." lalu meraih kepala Taehyung, dipegangnya kedua sisi kepala Taehyung. Wajah Hanna tampak serius. Taehyung sampai dibuat bingung oleh posisi mereka kini. Taehyung sontak meneguk kelenjar liurnya dan bersiap akan hal yang akan terjadi selanjutnya. Lalu..
Sangat kasar dan cepat Hanna menggoyang-goyangkan kepala Taehyung ke atas dan ke bawah.
"Ya! Nappeun Saekkia! Keluar kau dari tubuh Taehyung-ssi sekarang juga."
"Aduh. Auuww. Hei, hei, berhenti. Ya!" Taehyung meringis kesakitan karena kepala dan rambutnya kini sudah dijambak abis-abisan oleh Hanna. Dan Terakhir, kepalan tinju Hanna melayang, menghantam kulit perut Taehyung. Rasanya sarapan yang ia makan pagi ini akan terkeluar kembali. Taehyung pun terbungkuk memegangi perutnya. Lalu berjalan menuju sofa kecil di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORY || KTH [SUDAH TERBIT]
FanfictionROMANCE-FANTASY Kim Taehyung x Kim Sejeong Tidak ada yang pasti, nyata dan palsu. Semua hanya ilusi dan manipulasi. Kau takkan mempercayainya sampai melihatnya dengan mata kepala sendiri. Jika tak bisa, maka kau cukup berusaha mengingat kembali mem...
![MEMORY || KTH [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/174688110-64-k916353.jpg)