29# Miss you

407 58 140
                                    

.
.
.
.
.
.

Setelah kejadian aneh yang menerpa tubuhnya, yaitu pingsan. Padahal dirinya adalah seorang roh tak bernyawa, kini Hanna mulai membuka matanya perlahan. Pandangannya masih sedikit buram. Ia pun bangkit dari lantai dingin yang menempel di pipinya. Maniknya mengerjap beberapa kali. Ruangan yang retinanya tangkap sekarang sangat berbeda. Bukan di kamar Jaehyun atau pun di Rumah istananya.

"Apakah aku sedang bermimpi?"

Aneh saja rasanya, saat tubuhnya melakukan teleportasi secara tidak sadar. Dan bahkan teleportasi ini mengantarkannya ke sebuah tempat yang sangat baru baginya.

Tidak. Ini bukan tempat baru. Ini adalah ruangan yang ia lihat di layar laptop Jaehyun sebelumnya. Kalau dugaannya benar. Maka seorang lelaki yang terduduk membungkukkan tubuhnya di sisi ranjang, dengan kepala yang terbaring miring, serta tangan yang menggenggam telapak seorang pasien itu adalah-- Taehyung.

"Wah. Daebak. Apa sekarang aku sedang berada di dalam layar laptop Jaehyun oppa?"

"Daebak. Canggih sekali kesaktianku."

Sedetik kemudian, Hanna menghalau udara di hadapan wajah dengan kedua tangannya untuk mengusir pikiran konyolnya.

"Aissh. Yang benar saja. Tidak mungkin aku masuk ke dalam laptop. Memangnya aku hantu Sadako?"

Hanna bangkit dari duduknya. Berjalan mendekati tubuh lelaki tampan yang sedang berkelana dalam alam mimpi. Pikirnya.

"Tae-ya. Oraemane. (lama tak bertemu)."

"Aku rindu kau Tae."

Hanna hanya menatap wajah Taehyung. Ia belum menyadari sekelilingnya. Pusat perhatiannya hanya tertuju ke arah lelaki pujaan hatinya itu.

"Chamkanman (tunggu). Siapa dia Tae? kenapa kau menggenggam tangannya?"

Taehyung pastinya tidak menjawab. Karena ia sedang terlelap. Akhirnya, Hanna meluruskan pandangannya, menelisik sesosok pasien yang mendapatkan perhatian Taehyung sekarang.

"Hah?" Hanna menutup mulutnya yang menganga terkejut dengan sepasang telapaknya.

"Ya! Siapa kau? kenapa wajahmu sangat mirip denganku?" Pribadi polos Hanna sedang mode-on. Tak ada curiga sedikitpun bahwa itu adalah dirinya. Di pikirannya sekarang hanyalah cemburu.

"Taehyung-ah. Bangun Tae. Jawab pertanyaanku. Siapa wanita ini? kenapa wajahnya sangat mirip denganku? kenapa kau menggenggam tangannya?"

"Taehyung-ahhhhhh."

Taehyung sontak terkejut. Seperti orang yang tiba-tiba terbangun dari tidur saat kebakaran. Kursi yang didudukinya sempat oleng dan hampir menghantarkan pantatnya mencium lantai.

Taehyung mengusap-usap matanya. Dirinya mencoba mencari si pelaku yang telah membangunkannya. Hingga akhirnya netranya berhasil menangkap sesosok roh cantik yang sedang berdiri di sisi ranjang  di depannya. Roh itu sedang berkacak pinggang sambil merengut.

"Hanna-ya."

Dalam sekejab, Taehyung berdiri, berjalan mengitari ranjang pasien dan tangannya sigap merengkuh tubuh sang roh tersebut. Menariknya dalam pelukan. Mengunci pergerakan sang roh. Sebagai tanda untuk tidak melakukan teleportasi agar dapat meloloskan diri.

Awalnya Hanna memberontak. Namun, luluh saat indra pendengarannya menangkap suara isakan. Taehyung menangis.

"Tae-ya. Kau kenapa?" tanyanya sambil melingkarkan kedua tangannya ke tubuh sang lelaki, untuk membalas pelukannya.

MEMORY || KTH [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang