.
.
.
.
.
Denting jarum jam yang terpatri di sebuah dinding terus berputar. Uap penghangat ruangan yang duduk manis di atas nakas masih menyala, padahal musim telah berganti. Yah, musim telah berganti. Udara yang sebelumnya dingin dan sejuk telah berganti dengan kehangatan. Orang-orang yang dulunya berpakaian tebal untuk memberi sedikit kehangatan telah berganti dengan pakaian tipisnya. Kebanyakan dari mereka memilih pakaian dengan warna cerah sebagai tanda bahagianya berada di musim ini.
Musim panas.
Udara yang berhembus hangat serta kicauan burung gereja yang berlalu ramai menambah kesan damai untuk jiwa yang menatap.
Alangkah indahnya pagi ini jika dapat dinikmati olehnya yang telah lama tidur seakan mati. pikir perawat Cha.
"Selamat pagi Agashi (nona)." ucapnya sambil mengecek kondisi pasien yang telah lama terbaring dalam komanya itu.
Selesai memeriksa tanda-tanda vital, sang perawat beranjak ke sisi jendela untuk membuka tirai. "Hangatnya. Mulai hari ini kau tidak perlu pemanas ruangan lagi, agashi."
Perawat itu asik menikmati udara hangat musim panas di pagi hari. Hingga tak menyadari pasiennya mengalami sedikit perubahan.
"Astaga, apa yang terjadi." ucap perawat itu saat melihat grafik detak jantung pasiennya meningkat.
Ia pun bergegas membuka nakas mencari botol obat yang biasa ia suntikan saat kondisi pasiennya seperti ini. Ternyata stok di ruangan telah habis. Ia mulai panik, dan langsung bergegas keluar untuk mengambil stok baru. "Bertahanlah agashi." ucapnya sebelum pergi.
Mata pasien itu berdenyut dua kali. Jemari tangannya mulai bergerak walau sedikit.
Agashi? siapa yang di panggil agashi. pikirnya sebab kini telinganya mulai mendengar suara-suara. Lalu dengan sangat hati-hati dan perlahan ia membuka kelopak matanya.
Dimana aku? kenapa langit-langitnya berwarna putih? bukankah langit-langit kamarku berwarna ungu.
Ah dasar Hanna bodoh. Kau kan habis pingsan semalam di ruangan ini setelah Jaehyun mencekik tubuhmu.
Baiklah aku harus bangun. Aku harus mencari Min Ah, dan meminta bantuannya. Karena hanya Min Ah yang bisa melihatku sekarang.
Loh? ada apa ini? kenapa tubuhku terasa berat? tanganku? kenapa tanganku juga tak bisa ku gerakkan.
"To..."
Astaga mengucapkan kata tolong saja aku tak bisa, mulutku mati rasa.
"To..long... aa..."
Kenapa ini? kemana perginya suara ku? aku tidak bisa berbicara.
"Agashi? kau sadar?" ucap perawat yang baru saja tiba dengan terkejut.
"To..lo..ng...a..aa...ku.."
"Dokter, dokter Lee. Segera ke ruangan 0017. Pasien telah sadar." panggil perawat tersebut melalui telepon.
^^^^^
"Tidak perlu panik karena tubuhmu tidak bisa digerakkan Hanna-ssi. Ini normal terjadi pada pasien yang telah koma bertahun-tahun. Setelah melalui fisioterapi, tubuhmu akan kembali normal."
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORY || KTH [SUDAH TERBIT]
FanfictionROMANCE-FANTASY Kim Taehyung x Kim Sejeong Tidak ada yang pasti, nyata dan palsu. Semua hanya ilusi dan manipulasi. Kau takkan mempercayainya sampai melihatnya dengan mata kepala sendiri. Jika tak bisa, maka kau cukup berusaha mengingat kembali mem...