Sebelum baca vote n coment dulu. sekalian di follow dong aku nya kalau belum follow. hehe. Gomawo.
.
.
.
.
Seandainya aku tahu mengingatmu hanya akan membuka luka lama,
Maka aku akan memilih untuk lupa ingatan selamanya.
.
.
.
.
.Lima tahun yang lalu
Deru jalanan kota malam hari itu sangat mencekam. Bising kendaraan lain dan juga suara mesin mobilnya yang dipacu kencang membuat jantung Hanna berdetak selaju mobil yang ditumpanginya tersebut. Arus jalanan pun seolah tak mengerti bahwa dirinya sedang diburu. Sehingga mobil mereka terpaksa menyelip satu persatu kendaraan di depannya.
"Ahjumma. Mobil itu terus mengikuti kita," ucap Hanna kepada Ahjumma yang sekarang sedang menyetir mobilnya. Hanna sangat gugup, bahkan suaranya terdengar bergetar. "Ahjumaa. Aku takut."
"Tenanglah nona Hanna. Saya akan menyelamatkan anda."
Mobil yang ditumpanginya terus melaju, melewati setiap mobil di depannya. Sungguh di luar dugaan, Sang ahjumma di sisi kemudi sangat lihai membawa mobil berbelok ke kiri dan ke kanan mengikuti arus jalanan untuk menyelip setiap kendaraan. Namun sang mobil berwarna hitam di belakangnya masih mampu mengekori tanpa lelah. Hanna merasa seperti berada dalam adegan kejar-kejaran mobil dalam film dan drama yang pernah ia tonton.
"Ahjumma. Kepalaku sakit."
"Bertahanlah nona Hanna."
Mobil mereka berbelok ke tikungan di depan, tepat di detik terakhir lampu hijau menyala. Alhasil si pengejar tak mampu mengekori mereka lagi. Hanna pun bernapas lega. Mobil mereka tak selaju sebelumnya, karena sudah tak dikejar lagi.
Namun, tiba-tiba..."AAAAAAA..."
BRAAAAAKKKK.
Kecelakaan tak terduga terjadi. Ada sebuah truk oleng di arus berlawanan di depan mereka. Truk tersebut keluar jalur dan menabrak sisi kiri mobil, hingga mobil mereka tergulung sebanyak 3 kali dan berhenti tepat setelah menabrak bahu jalan.
Hening.Mati rasa.
Kini tubuh Hanna dalam kondisi yang sangat-sangat buruk. Darah mengucur dari lubang telinga, hidung dan kepalanya.
"Ah..jum..maa, aah..jumm...ma," panggilnya.Namun yang dipanggil tak bergerak sedikitpun. Lalu ia mendengar seseorang menggedor kaca mobil dari luar. Hanna menggerakkan perlahan kepalanya ke arah luar. Menatap sang pengedor.
"To..loong.... ahh..jumm...ma," ucapnya di detik-detik terakhir. Setelah mengucapkan kalimat itu, Hanna menutup matanya dan tidak sadarkan diri.
^^^^^
Di ambang pintu berwarna coklat tua, Taehyung memeluk hangat Halmeoni sebagai bentuk kesedihannya karena harus berpisah lagi. "Halmeoni, mianhae.. aku harus pulang sekarang."
"Dasar cucu durhaka. Tidak bisakah kau tinggal di sini saja," ucap nenek lirih dalam pelukan Taehyung.
Taehyung melepas pelukannya. Ditatapnya wajah sang nenek yang tampak berbeda hari ini. Tak ada gerutu, tak ada omelan, yang tampak hanya kesedihan yang mengalir halus di sudut matanya. Hari ini Taehyung harus kembali ke Seoul karena sudah genap 15 hari waktu liburannya. Liburan memang yang paling menyenangkan, apa lagi jika bersama keluarga atau orang tersayang. Namun ada hal yang tak menyenangkan dari liburan, yaitu saat liburan itu harus berakhir.
Perasaan di hari terakhir di saat kau merasa ingin mengulang kembali ke hari pertama liburan, sungguh sangat tidak menyenangkan. Itulah yang kebanyakan dirasakan oleh orang-orang, tidak terkecuali Taehyung. Baginya waktu libur yang diisi bersama neneknya adalah moment langka yang tak ingin dilewatkannya segera. Namun semuanya telah berakhir, karena waktu tak bisa dipinta berhenti walaupun engkau mengemis. Sekarang waktunya Taehyung untuk kembali ke rutinitas sehari-harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORY || KTH [SUDAH TERBIT]
FanficROMANCE-FANTASY Kim Taehyung x Kim Sejeong Tidak ada yang pasti, nyata dan palsu. Semua hanya ilusi dan manipulasi. Kau takkan mempercayainya sampai melihatnya dengan mata kepala sendiri. Jika tak bisa, maka kau cukup berusaha mengingat kembali mem...