.
.
.
.
.
"Tae.. Taehyung, Wae--wae geurae? " tanya Hanna dengan wajah panik.
"Tae.. kenapa bajumu penuh darah?" Hanna masih bingung dengan situasi yang dilihatnya sekarang. "Apa? siapa? aniyaaa... kenapa kau terluka Tae?"
"Sadarlah, Jjebal (ku mohon). Tae-Ah... hiks..hiks."
"SADARLAH. TAEHYUNG-AAAAAHH."
"Hah...hah...hah." Taehyung terengah, rongga dadanya turun naik. Keringatnya bercucuran membasahi area wajahnya.
"Ah." Ia memegang bagian perut yang tertusuk di dalam mimpinya. Terasa sedikit ngilu. Seperti sungguhan.
"Astaga, apa yang barusan ku mimpikan. Kenapa terasa sangat nyata."
Sedetik kemudian, ia sadar bahwa Hanna tak ada di sampingnya. Ia pun berteriak memanggil nama Hanna. Karena tak mendapat jawaban, ia pun bangkit dari tempat tidurnya, bergegas keluar kamar. Namun, tiba-tiba Hanna masuk.
"Wae?" tanya Hanna.
Taehyung tidak menjawab, melainkan langsung menarik tangan Hanna dan memeluknya.
"Ada apa? Kenapa memanggilku? Apa kau bermimpi buruk?" tanya Hanna lembut.
"Eoh."
Hanna mengusap punggung Taehyung, "Sudah, tenanglah. Ada aku, aku tidak akan kemana-mana."
Taehyung semakin erat memeluk Hanna. "Hanna-ya."
"Nee. (iya)"
"Aku ingin menjengukmu lagi."
"Hmm. Aku juga. Ayo kita temui tubuh manusiaku hari ini."
^^^^^
"Katanya ingin menjengukku?"
"Iya kita akan pergi menjengukmu, tapi setelah aku selesai berkemas."
"Apa kau harus pergi? kenapa harus sekarang? apa tour nya tidak bisa ditunda?"
"Tidak bisa." Sahut Taehyung tanpa menoleh dan sibuk mengemas isi kopernya.
"Jadi kau tega meninggalkanku sendirian?"
"Kau duluan yang tega meninggalkanku."
"Ya! aku hanya pergi seminggu, sedangkan kau akan pergi sebulan."
Taehyung menghentikan aktifitasnya. Menarik napas dan membuangnya kasar. Ia mengambil posisi duduk di sisi kasur, di samping Hanna.
"Hanna-ya," ucap Taehyung dengan suara berat dan lembut. Telapak tangannya meraih telapak Hanna. Mengusap halus punggung tangan gadis tersebut. Hanna pun mendongakkan wajahnya untuk menatap sepasang obsidian yang sedang menatapnya kini.
"Jika aku bisa memilih untuk tidak pergi. Maka aku akan memilihnya." menjeda kalimatnya untuk menarik napas.
"Namun sekarang aku tidak berada dalam posisi bisa memilih. Ini pekerjaanku Han. Jika kau tidak ingin berpisah, maka ikutlah denganku. Toh, tidak akan ada orang lain yang melihatmu. Kau bisa bebas menempel padaku sepanjang hari."
"Tidak. Aku tidak bisa Tae. Aku tidak mau pergi jauh dari tubuhku."
Taehyung mengusap surai Hanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORY || KTH [SUDAH TERBIT]
FanfictionROMANCE-FANTASY Kim Taehyung x Kim Sejeong Tidak ada yang pasti, nyata dan palsu. Semua hanya ilusi dan manipulasi. Kau takkan mempercayainya sampai melihatnya dengan mata kepala sendiri. Jika tak bisa, maka kau cukup berusaha mengingat kembali mem...
![MEMORY || KTH [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/174688110-64-k916353.jpg)