...
.
.
.
Setelah kejadian tadi pagi, Ethan dan Joann bersikap seolah kegiatan tadi pagi tak pernah terjadi. Meski keduanya menginginkannya, namun mereka berdua sadar bahwa mereka masih belum siap menghadapi dan melakukan hal seperti itu.
Kini Joann sedang bergelayut manja pada leher Ethan karena ia merasa perutnya begitu lapar dan Ethan sama sekali tak mau makan atau memberinya makan dan hanya berkutat pada pekerjaannya.
"Kakak. Awas saja. Suatu saat nanti jika kau menginginkan hal seperti tadi, aku akan berpura-pura tak mengenalmu. Hmh!" ancam Joann dengan dengusan.
Ethan yang melihatnya hanya terkekeh dan mengecup pipi Joann yang menggembung lucu.
Meski bagaimanapun keadaannya, Joann akan tetap bergelayut pada kakaknya dengan sangat-sangat manja.
"Kakaaak~" rengek Joann.
"Apa, baby?" jawabnya.
"Makan!"
Mungkin memang sudah menjadi hobi Ethan atau mungkin sudah menjadi kebiasaannya untuk menjahili adiknya yang paling menggemaskan ini. Sehingga yang ia lakukan adalah kembali berkutat dengan laptop di meja kerjanya.
"Kakak, Makan!!!" teriak Joann pada kakaknya. Bibirnya sudah mengerucut dengan mata besarnya yang berkaca-kaca. Lalu dengan suara bayinya ia berkata dengan sedikit isakan. "H-huks... Kakak tak sayang Joann..."
Namun seakan tak mendengarnya, Ethan bahkan sama sekali tak merespon apapun hingga Joann menangis dalam diam. "I-ini pasti karena t-tadi pagi, kan? H-hiks... K-kakak tak s-sayang J-Joann..."
Nah, kan? Salah sangka deh.
"Baby... Bukan begitu..." ujarnya dengan memeluk Joann lebih erat.
"Aku hanya menjahilimu, sayang... Kau mau apa, hm? Biar aku carikan..." ujar Ethan lembut.
Dan dengan isakan bayinya, Joann berkata. "H-huks... M-maw kakak..."
Ethan terkekeh dan mengecup seluruh permukaan wajah Joann bertubi-tubi. "H-hiks... Maw makan 'uga" ujar Joann lagi.
"Baiklah... Ayo kita isi perut ganasmu ini..." tutur Ethan.
Dan selanjutnya, Ethan menggendong Joann keluar dari ruang kerjanya dan membawanya ke dapur untuk memasak makanan untuk mereka berdua.
Ethan lalu mendudukan Joann di atas meja makan dan berkata, "Duduk di sini dan jadi anak baik, oke?" titah Ethan seolah Joann itu benar-benar anak kecil yang akan lari kesana-kemari jika tak diperingati.
Dan Joann yang mendengarnya hanya melihat Ethan dengan mata besarnya dan duduk manis menunggu sang kakak memasak makanan untuk mereka berdua.
"Kakak tampan, kakak tampan, kakak tampan, kakak tampan, kakak tampan..." dan seterusnya Joann berujar dalam hati.
Kakaknya itu masih mengenakan kemeja yang tadi ia kenakan untuk wawancara. Dengan kancing yang sama sekali tak di pasangkan dan rambutnya yang agak acak-acakan membuatnya terlihat sangat tampan dan seksi.
"Kakak seksi, kakak seksi, kakak seksi, kakak seksi, kakak seksi, kakak seksi..." dan seterusnya Joann bergumam dalam hatinya.
Sekilas ia mengingat kejadian tadi pagi. Itu adalah kegiatan paling intim yang mereka pernah lakukan. Dan hal itu sukses membuat Joann memerah malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Pieces - Des Égratignures
Lãng mạn-Buku pertama dari Puzzle Pieces Trilogy- [21+] !!!Incest Story!!! ... . . . Joann merasakan sepasang tangan kekar memeluk erat tubuh mungilnya dari belakang. Menariknya dari samudera hitam tanpa batas. Juga menghangatkannya dari neraka dingin tak...