Paladium. - The Rage of Les Ténèbres [M]

791 34 19
                                    

Warning!

Parental Advisory, Explicit Content. PG-19.

Violence, Gore, and Blood Scene!

...
.
.





"Ruangan apa itu?" tanya Ethan penasaran karena bukannya masuk lebih dalam ke gedung ini, Nicholas malah menggiring mereka keluar dari gedung dan memutarinya.

"Basement"

Ethan mengambil ponselnya dan menghubungi anak buahnya tanpa sepengetahuan Nicholas dan Alfred. Entah mengapa ia begitu merasa bahwa ada seseorang yang berkhianat di antara mereka. Dalam hati merutuki Nicholas jika memang ialah dalang dari semua ini. Namun entah mengapa, atensinya terus menelisik bajingan Alfred yang membuat lidahnya senang untuk mengumpatinya.

Mata Nicholas dan Alfred membelalak ketika melihat dua orang berbadan gempal tengah terkapar dengan darah yang bergenang di sekitar tubuhnya saat mereka bertiga sampai pada bagian belakang gedung.

Ethan menyeringai puas. Anak buahnya memang selalu bisa diandalkan.

Mencoba untuk bermain-main dengannya? Hohoo~ Yang kalah sudah pasti Ethan masukkan ke neraka.

Mereka memasuki satu-satunya pintu di sana dan bisa mendengar suara Eric memaki.

"BAJINGAN! SAMPAH!!!" suaranya samar-samar.

Mereka bertiga mempercepat langkah mereka dan akhirnya berhasil menemukan ruangan di mana Megan menyekap Eric dan Joann.

Dengan santai, Ethan membuka pintunya entah telah berpikir ataukah belum membuat semua orang membelalak dengan aksinya. "Gegabah sekali kau, Iblis" ujar Nicholas dalam hati karena kesal.

Ethan dengan wajah datarnya mendekati semua orang di sana. Dan jujur saja, ia agak terkejut melihat wajah tua yang dulu mengabdi pada ayahnya.

Tak disangka. Ialah bajingannya.

"Bisa jelaskan sesuatu?" ujar Ethan mengintimidasi saat melihat wajah Mr. Gregory.

Kehadiran mereka sepertinya membangunkan Joann yang sedari tadi lemah menunduk dengan kondisi tubuh yang terikat kuat. Perempuan itu berusaha mengangkat kepalanya mencari pelaku yang kini mengusap bahunya.

"...P-Paman Gregory?" suara serak namun lembut terdengar dari seorang gadis pujaan Ethan dengan bahu yang dicengkeram oleh ayahnya Eric. Dan Nicholas kini hanya terpaku pada wanita yang sedang membelai bahu tegap dari pria tua yang seharusnya sudah meninggal.

Hampir semua orang di sini tak bisa berpikir jernih. Otak-otak yang berpikir serasa dihantam topan dan lebur di dalamnya.

Kenyataan ketika dua orang 'penting' yang seharusnya meninggal kini tengah berdiri menantang kubu dari sisi baik.

"Megan? What the fuck?" tanya Nicholas melihat istrinya sedang menggoda pak tua Gregory.

Orang tua itu menyeringai dan mengarahkan dagu Megan agar wajahnya menghadap dengan miliknya.

Cup~

Hampir semua orang membelalak ketika tua bangka bajingan itu mencium Megan yang notabenenya masih 'istri' orang dengan panas. Bahkan mereka tak mau melihat detailnya dan berusaha meludahi wajah-wajah kurang ajar pengkhianat itu menggunakan liurnya. Sejenak semua orang membeku melihat ciuman panas itu. Namun orang yang pertama sadar adalah Ethan.

Puzzle Pieces - Des ÉgratignuresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang