Teknesium.

657 35 0
                                    

...
.
.



Joann sedang menghentak-hentakkan kakinya kesal karena sejak Lucas datang ke ruangan kakaknya, kakaknya itu langsung mengabaikannya dan tak menganggapnya sama sekali. Bahkan ketika Joann meringsek paksa untuk duduk di pangkuan Ethan, pria itu langsung menolaknya dan berkata, "Sayang... Sebentar, okay?"

Dan kini Joann berakhir keluar dari ruangan sang kakak dan turun ke lantai 28 khusus periklanan yang tadi ia dan kakaknya periksa. Ia bahkan tak menyadari mengapa ia bisa datang ke lantai ini.

Pegawai-pegawai di sana asalnya mau menyapa nona besar mereka dan bersikap ramah ketika seluruh pasang mata di sana melihat Joann yang sangat menggemaskan sedang menghentak-hentakkan kakinya bagai anak kecil.

Wajah dewasa Joann yang menakutkan tadi pagi kini terhapus sudah dari ingatan semua orang di sini ketika mereka melihat wajah bayi Joann seperti ini. Bahkan beberapa karyawati memekik girang dan sisanya menahan sikapnya untuk tak mencubit-cubit pipi Joann yang menggembung lucu.

Joann berjalan dan entah mengapa berhenti tepat pada kubikel di mana karyawati yang tadi pagi sempat ia tegur karena kubikelnya berantakan.

Wanita itu bahkan sempat terkejut dan berpura-pura fokus pada pekerjaannya ketika Joann berhenti tepat di muka kubikelnya.

"Carmin" gumam Joann membaca nametag yang menggantung rapi pada pakaian kantor wanita itu. Lalu dengan kebetulan ketika perempuan bernama Carmin itu mendengarnya dan langsung bersikap salah tingkah.

"I-Iya?" jawabnya gemetar.

Dan tanpa berkata apa-apa, Joann langsung masuk ke dalam kubikel itu dan duduk pada satu kursi kosong yang entah mengapa ada di sana ketika kubikel sisanya hanya memiliki satu kursi kerja.

"M-Ma'am?" panggil Carmin ragu. Karena ia juga sempat gemas melihat ekspresi Joann yang sepenuhnya bayi.

"Maaf jika aku mengganggu. Tapi aku sedang malas dengan kakak!" ujar Joann memanyunkan bibir.

Carmin yang bingung hanya bisa terpaku dan melarikan pandangannya kesana-kemari ketika Joann yang diam memeluk dirinya sendiri.

"M-maaf jika... j-jika aku l-lancang... A-apakah anda mau be-ber-bercerita?" tanya Carmin sepenuhnya gugup. Namun binar mata Joann seketika mencerah dengan bintang-bintang di sekitarnya mendengar tawaran seperti itu.

Ia bercerita ini-itu dan mengobrol cantik bersama pegawainya yang kadang fokus dengan pekerjaannya. Dan dari pembicaraan ini, Joann tahu bahwa pegawai ini adalah lulusan Kesastraan di salah satu Universitas di Inggris. Juga Joann dengan tak sengaja keceplosan tentang hubungan terlarangnya bersama sang kakak.

"Anda beruntung, Nona... Aku memiiki kisah cinta yang rumit" ujar Carmin menunduk.

Mereka terus berbincang hingga entah pertanyaan dari mana, Carmin bertanya tentang bagaimana keseharian Joann dan hal-hal yang merujuk privasi.

"Nona, aku penasaran. Apakah rumahmu adalah mansion yang seperti di cerita-cerita novel? Ah~ Kau pasti beruntung karena kau tak mungkin kesulitan mengenai apapun. Oh! Ohh!! Apa di mansionmu ada banyak maid dan butler atau hal semacamnya? Ohh... Aku sungguh iri"

Joann yang mendengarnya hanya tersenyum dan berkata, "Aku akan menjawabnya. Tapi janji untuk tidak berkata pada siapapun tentang seluruh pembicaraan kita hari ini?"

Carmin mengangguk antusias dan menunggu Joann menjawab seluruh pertanyaannya.

"Rumahku bukan mansion. Bahkan aku yakin jika rumahmu lebih besar dari rumahku."

Puzzle Pieces - Des ÉgratignuresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang