Puzzle Pieces - Des Égratignures

Kadmium. - The Missing Chapter

...
.
.

Lil' note: Chapter ini berisi bahasa kasar dan tidak baku, juga adegan-adegan yang hilang dari bab-bab sebelum-sebelumnya. Nama dan nomor chapter akan dicantumkan bila kaliam mau membaca ulang dan menyambungkan bagian hilang ini pada chapter aslinya.

.

.

.

[EDISI DIBUANG SAYANG]

Chapter 8 – Berilium.

Beiby Joann.

"Peluk aku... Cukup peluk aku dan sayangi aku" ujar Joann sambil tersenyum.

Ethan yang melihat senyuman itu merasakan hatinya yang mencelos. Kapankah terakhir kali ia bercengkerama bersama dengan adiknya ini?

Ethan mengeluarkan napas lega dan membawa Joann ke dalam dekapannya yang pada saat itu juga langsung kembali mengeluarkan air matanya.

"Huuu~ Kangen kakak... Hiks-"

"Aku disini, Joann. Hiks- aku disini..." ujar Ethan sambil mengeluarkan isakannya juga.

"Kaka...aaak~ -hiks... kakaaak~" tangis Joann sembari menempatkan kepalanya pada ceruk leher sang kakak.

"Joann... Aku sudah bersalah banyak padamu. Akupun sudah mengabaikanmu setiap saat. Tapi- bisakah kau berjanji padaku?"

"-hiks-" isakan Joann menggema sebagai jawaban.

"Berubahlah untukku, Joann... Meski membutuhkan waktu seribu tahun lamanya, kumohon... Berubahlah"

"-hiks... Aku- tak mengerti..." jawab Joann.

"Jadilah kuat, jadilah wanita dewasa, jadilah segalanya. Tapi jika kau sedang bersamaku- jadilah bayi kecilku yang aku sayangi" ucap Ethan mengeratkan pelukannya.

.

.

.

"Aku janji" jawab Joann mantap.

Mereka berpelukan agak lama dan menikmati momen ketika pada akhirnya keduanya mendapatkan kesempatan untuk kembali bercengkerama tanpa alasan aneh yang Ethan dan Joann sebutkan sebelumnya.

Sore itu selesai dan masing-masing dari mereka yang kembali melakukan rutinitasnya masing-masing dengan perasaan berbeda dari sebelumnya.

Dan Ethan kini sedang memasak makan malam untuk dirinya dan sang adik mengingat hari ini adalah bagiannya untuk memasak makan malam.

"Kakak" suara bayi memanggilnya merdu.

Ethan melirik ke kanan-kirinya. "Is there a baby?" tanyanya pada diri sendiri.

Ia menggeleng pelan mengenyahkan pemikirannya mendengar suara imut yang begitu menggemaskan.

"Kakaaak~" suara bayi itu kembali terdengar menghampiri indera pendengaran Ethan membuatnya sedikit berjengit karena suara itu merengek padanya.

"Kakak..."

Hingga ia mendengar suara itu tepat ada di belakangnya, ia membalikkan tubuhnya dan melihat Joann mengenakan kaus kebesaran dengan wajahnya yang cemberut membuat Ethan melongo tak percaya jika adiknya bisa semenggemaskan ini.

"J-Joann?" panggil Ethan ragu.

Joann menatapnya menggunakan mata besarnya dan terisak kecil membuat Ethan semakin gemas dibuatnya.