Titanium.

1.4K 67 4
                                    

...
.
.
.






"Kakak... Ini salah." Ujar Joann setelah kakaknya memagut bibirnya tanpa ampun. Matanya berkaca-kaca dengan perasaan yang campur aduk.

Joann menikmatinya. Dan ia pasti akan selalu menikmatinya. Ia juga tak peduli jika hal ini salah di mata semua orang. Hanya saja yang ia pikirkan saat ini adalah, apakah ia menikmati ini sebagai pelampiasan kemarahannya akan Nicholas yang mengkhianatinya tempo lalu ataukah ia menikmati hal ini karena ia memang menginginkan sang kakak untuknya.

"Hiks-... h-huks.." isaknya dengan ujung mata yang mengeluarkan butiran-butiran permatanya yang Ethan benci.

Ethan masih mengungkung adiknya itu dan mengecup dahi Joann lama. "Sayang, jika hal ini salah, maka aku yang akan bertanggung jawab. Okay? Kumohon jangan menangis"

"Huks-"

Ethan membiarkan Joann memeluk lehernya erat saat adiknya itu menangis. Lalu Ethan mengecupi pipi gembil Joann dan mengecup bibirnya sekali.

"Aku akan memberimu waktu untuk memikirkan apa yang kau rasakan untuk saat ini" ujar Ethan, "Namun satu hal yang harus kau tahu-" ujar Ethan yang membuat Joann sedikit penasaran.





















"-aku mencintaimu... Sangat mencintaimu, Joann. Dan aku mencintaimu sebagaimana seorang pria yang mencintai wanitanya"


























Puzzle Pieces - Des ÉgratignuresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang