Boron.

988 58 6
                                    

...
.
.






Bridgeport, Connecticut, USA. 05:44 PM.


Ethan dengan terburu menghampiri Eric yang tak sadarkan diri di depan kantor dan sudah dikerubungi banyak orang.

Ethan dapat melihat luka memar pada wajah Eric dan darah yang keluar dari hidungnya.

"M-mereka membawa Nona Joann!!" ujar seseorang menunjuk mobil hitam yang melaju kencang tak beraturan. Ethan dengan sigap mengambil kunci mobil dari saku Eric dan berlari ke arah Maybachnya dengan cepat.

Tanpa berlama-lama, Ethan melajukan mobilnya dengan cepat membelah jalanan dan mengejar mobil yang ia yakini membawa Joann.

Tangannya merogoh ponselnya yang berada di saku dan menelepon Joann.

"Jawab teleponnya... Jawab teleponnya..." gumamnya dengan gigi yang gemeretak marah.

Namun beberapa waktu setelah terhubung, sambungan telepon terputus membuat Ethan meremat ponselnya bahkan sampai membuat sedikit retak pada bagian yang digenggamnya.

...

.






.

...

Joann merasakan bahunya digoyang-goyang oleh seseorang mengganggu tidur nyenyaknya. Kakaknya itu memang selalu menyebalkan seperti biasa. Tapi entah mengapa, rasanya dorongan dari tangan tersebut terasa sangat kasar dan menyebalkan membuat tubuh Joann sedikit berpindah karenanya.

"Kakaaak~" rengeknya.

Namun saat berkata seperti itu, ia merasakan sakit yang teramat menyiksa berasal dari tengkuknya. "Ouch" ujarnya. Kasurnyapun terasa lebih keras dari kasur nyamannya yang terasa begitu lembut dan empuk. Matanya sudah berkaca-kaca dan siap memanggil kakaknya. Namun hal pertama yang ia lihat adalah kamar kumuh yang memang bukanlah kamar milliknya atau milik sang kakak.

"I-ini dimana?"

"Bangun! Jalang..." ujar seorang pria di belakangnya dengan tajam. Joann terperanjat kaget dan menjauhkan tubuhnya dari pria tersebut.

"K-kau siapa?" tanya Joann bergetar.

Pria tersebut membawa sepiring makanan dan air minum yang langsung disodorkan pada Joann. Bukannya menerimanya, Joann menepis tangan pria tersebut membuat semua makanan di atasnya berhamburan dan berceceran. Lalu, ia berlari ke arah jendela berteralis.

"KAKAAAK!!! Huks- KAKAAAAAK!!! –H-hiks..." teriaknya dengan air mata yang bercucuran.

"Kemari kau jalang!!!" bentaknya mengejar Joann. Namun saat Joann akan menghindar, dangan cepat pria tersebut memukul kepala belakang Joann.

Dan hal terakhir yang Joann lihat adalah kaki jenjang seorang wanita yang memakai sepetu hak merah berjalan ke arahnya.

"Jangan terlalu kasar" ujar wanita tersebut pada si pria.

"She's suck"

"Aku tahu itu. Tapi kau tak perlu sampai sekasar itu!"

...

Puzzle Pieces - Des ÉgratignuresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang