...
.
.Ethan kelimpungan.
Ia benar-benar dibuat bingung oleh bayi mungilnya. Sejak dua hari yang lalu, Joann sukses mengabaikan dan mendiaminya. Ia hanya akan merespon dengan jawaban-jawaban singkat juga nada enggan ketika Ethan bertanya.
Joann terlalu sakit hati. Bahkan ia tak tahu apa alasan ia mengabaikan kakaknya. Apakah ini karena Ethan yang tempo hari mengabaikannya? Tapi- bukankah ia seharusnya terbiasa dengan itu?
Ia selalu ingin menangis ketika melihat kakaknya kerap menatapnya sendu. Dan tentunya air mata itu selalu keluar dari dwimaniknya yang indah.
Untuk kali ini, ia benar-benar tak tahan.
"Joann..." panggil sang kakak lirih.
Dan selanjutnya, ia berlari menubrukkan dirinya ke dalam dekapan sang kakak.
...
Ethan mendekap tubuh Joann erat. Sangat erat. Seakan Joann akan lari sekencang-kencangnya jika Ethan mengendurkan lingkaran tangannya meski sekejap mata. Dan Joann pun membalas pelukannya tak kalah erat dengan air mata yang terus saja mengalir.
Ethan membubuhkan kecupan-kecupan ringan pada puncak kepala Joann. Dua hari tak memeluk makhuk mungil ini benar-benar membuatnya tertekan.
Dulunya dipoyok, Ehh! Sekarang malah dilebok!
Tapi bukan itu masalahnya sekarang. Karena Ethan sendiri masih bingung dibuatnya. Alasan tentang mengapa Joann menghindarinya.
"Hiks- kakak m-mengabaikank-ku... Hiks-" ujar Joann dengan isakannya.
Nah, loh...
Ethan jelas mengernyit bingung. Ia tak mengerti. Lagipula bukankah selama dua hari ini Ethan selalu mencoba untuk mendekatinya? Bagian mana ia mengabaikannya?
"Hiks- sa-saat aku menangis karena tulipku layu, kau meninggalkanku begitu saja dengan Nicholas. Hiks- kau bahkan t-tak mengucapkan apapun!" ujarnya yang diikuti tangisannya.
Mendengar tuturan dari yang lebih muda, Ethan kiceup. Bukan itu maksud Ethan pergi begitu saja saat itu. Haishh...
"Joann... Baby... aku bukan bermaksud untuk mengabaikanmu. Sungguh..." ujarnya sembari mengeratkan pelukan dan menghirup aroma shampoo yang menguar dari surai kelam Joann.
Joan memukul dada bidang Ethan manja. Sengaja agak di keraskan supaya Ethan sadar akan kekesalan yang dialami Joann.
Namun bukannya mengaduh kesakitan ataupun meringis, Ethan malah terkekeh dengan tampannnya.
Joann mencebikkan bibirnya lucu. "Pada saat itu aku ingin sekali memelukmu, Joann. Hanya saja aku sadar jika sekarang kau memiliki bahu kokoh lain untuk kau jadikan sandaran"
Joann tak rela. Dan tak akan pernah rela. Karena ia masih ingin mercengkerama dengan yang lebih tua. Ia hanya ingin Ethan. Bukan Nicholas.
Nicholas memang memilikinya sebagai kekasihnya. Tapi Nicholas sama sekali belum mengobrak-abrik isi hatinya. Joann hanya memberikan kepercayaannya padanya. Itu saja.
Dalam dekapan Ethan, Joann berujar lirih. Terdengar begitu sengsara dan frustasi. Terasa asam namun pedas. Begitu lugas meski kecil. Dan tentu saja kata-kata itu terdengar oleh yang lebih tua.
"Aku mau kakak. Hanya kakak saja... Tak mau yang lain..."
...
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Pieces - Des Égratignures
Romansa-Buku pertama dari Puzzle Pieces Trilogy- [21+] !!!Incest Story!!! ... . . . Joann merasakan sepasang tangan kekar memeluk erat tubuh mungilnya dari belakang. Menariknya dari samudera hitam tanpa batas. Juga menghangatkannya dari neraka dingin tak...