Rutenium.

630 37 1
                                    

...
.
.



"Bajingan!" umpat Lucas ketika Joann mengobati wajahnya yang membiru.

Ethan yang mendengarnya hanya berkutat dengan pekerjaannya pada laptop juga memasang wajah datarnya yang membuat Lucas ingin sekali menghancurkan wajahnya yang sok tampan itu.

"Cih... Joann, aku tak mengerti mengapa kau bisa berakhir dengan bajingan seperti kakakmu itu" ujar Lucas jenaka meski masih kesal.

"Oi, Ethan! Bagaimana jika kejadian ini sampai tersebar luas di luaran sana? Kau itu bodoh, ya?"

For real, hanya Lucas yang berani menghina Ethan seperti ini. Joann bahkan menahan tawanya karena sedari tadi kakaknya itu terus dihina dan diejek oleh Lucas.

"Peraturan utama nomor dua Athrax Corporation. Don't ask. Don't tell. Jika kalian melihat sesuatu yang salah, maka jangan bertanya pada orang lain tapi tanyakanlah pada yang bersangkutan. Dan jika ada yang bertanya saat kalian mendapat jawaban, maka jangan beritahu."

Lucas yang mendengarnya hanya geleng-geleng kepala dan menghela napas kesal. "Terserah..."

Untuk informasi, pria yang tadi langsung di bawa ke rumah sakit dan ditangani ketika dokter berkata bahwa beberapa tulang rusuknya patah juga rahangnya bergeser. Joann bahkan bergidik ngeri mendengarnya.

"Aku akan pulang sekarang" ujar Lucas beranjak. Dan dengan tiba-tiba, Joann ikut berdiri dan berkata bahwa ia akan mengantar Lucas sampai bawah.

Lucas awalnya mengerutkan dahi dan akan bertanya, namun ia urungkan niatnya dan mengangkat bahu tak peduli.

"Lucas..." panggil Joann ketika mereka memasuki lift.

"Beritahu aku apapun itu yang tak aku ketahui dari kakakku"

Lucas menatap Joann dan mengerjap singkat.

"Maksudmu?" tanya Lucas tak mengerti.

"Dari mana ia bisa berkelahi dan membabi buta seperti itu? Juga dari mana ia bisa membidik pistol dan menarik pelatuknya seakan hal itu hanyalah mainan anak-anak? Kau tahu? Bahkan ia menyebut Desert Eagle miliknya sebagai mainan besi bodoh yang tak berguna. Lalu mengapa-"

"Ow, ow, ow, ow... Satu-persatu, Joann. Aku tak bisa mengingat semua pertanyaanmu itu"

Joann menyisir rambut panjangnya menggunakan jari dan menyilangkan tangannya pada dada.

"Bela diri. Dari mana ia bisa memiliki teknik-teknik seperti itu? Lalu dari mana ia bisa menembak?"

Lucas menyandarkan punggungnya pada dinding lift dan menjawabnya santai.

"Semasa SMP, aku dan dia belajar bela diri martial arts tanpa melewatkan satu jadwalpun. Namun aku tak kuasa menahan tubuhku yang lelah. Jadi aku keluar dan hanya menunggu dia sampai waktunya pulang. Aku masih ingat saat Paman Arnold bertanya pada kami habis dari mana karena ayahmu itu awalnya berniat untuk menjemput Ethan di sekolah namun tak menemukan kakakmu. Dan ya... Kurasa hal tadi adalah hasil latihannya selama ini. Lalu untuk masalah pistol, seorang tentara pernah mendatangi kami berdua saat kami baru saja pulang latihan basket di sekolah. Kami bahkan ingin tertawa saat dengan tiba-tiba tentara itu menawarkan kami apakah kami mau belajar membidik pistol atau tidak. Dan saat aku menolak, kakakmu menerimanya. Whew~ aku tak menyangka ia masih mengingat tekniknya."

Joann menundukkan kepalanya. Kakaknya ini memang selalu bisa membuat isi kepalanya berputar.

"Apa kakakku pernah membunuh seseorang?" tanya Joann asal. Namun pertanyaan itu membuat Lucas tersenyum yang sulit diartikan.

Puzzle Pieces - Des ÉgratignuresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang