Bab 4 : TOKO BUKU

90.2K 6.3K 40
                                        


Seperti gadis-gadis lainnya Kayla juga mempunyai hobby jalan-jalan dan shopping. Sore ini Kayla ada janji Shopping bersama Ella untuk membeli tas baru.

Sudah delapan toko tas yang mereka datangi namun belum ada yang cocok untuk Ella. Kayla sudah menggerutu kesal ia lapar dan haus diajak keliling-keliling Mall terus, namun Ella masih terus menariknya memasuki toko tas yang lain.

Setelah hampir setengah jam akhirnya Ella sudah mendapat tas keinginannya yang membuat Kayla menghela lega. Akhirnya penderitaannya selesai sudah menahan lapar dan haus.

"Udah kan beli tasnya? Sekarang makan yuk laper gue." Kayla menarik tangan Ella keluar toko setelah membayar di kasir.

Namun langkahnya terhenti saat matanya tak sengaja melihat Satya yang berjalam sendiri tak jauh dari tempatnya berdiri. Dengan segera Kayla berjalan kearah Satya dengan masih menggandeng tangan Ella.

"Eh eh Kay gimana sih lo, kita salah jalan food court ada dikanan ini kenapa kita malah kekiri sih." Ella langsung menghentikan langkahnya yang otomatis membuat Kayla juga berhenti.

"Duuh itu tu ada pak Satya gue mau samperin. Lapar gue langsung ilang nih liat wajah tampannya"

"Ih samperin sendiri ogah gue ikutan. Gue makan aja kalo gitu"

"Yaudah nanti gue susul"

Saat Kayla berbalik dan akan mengikuti Satya ternyata sudah menghilang. Sial gara-gara Ella nih. Dengan langkah cepat ia berjalan kearah terakhir kali ia melihat Satya.

"Mungkin kekiri kali ya"

Tebakan Kayla benar Satya memang kekiri ia terus mengikuti Satya sampai masuk ke toko buku.

Kayla berpura-pura ikut melihat buku yang berjajar rapi di rak. Kemudian mendekat kearah Satya untuk menyapa.

"Sore pak Satya"

Merasa ada yang memanggil Satya langsung menoleh.

"Iya" jawabnya kemudian kembali memilih-milih buku.

"Pak Satya mau beli buku apa?"

"Buku Keuangan"

"Kay bantuin ya pak?"

"Nggak usah ngrepotin"

"Nggak ngrepotin kok pak, saya seneng kok bisa bantu. Apalagi bantu pak Satya hehe" jawab Kayla sambil tersenyum meskipun Satya tak melihatnya.

"Yaudah"

Dengan semangat Kayla berjalan mencari-cari buku yang ingin dibeli Satya. Sampai hampir satu jam tak terasa Kayla berada di toko buku. Ini benar-benar keajaiban padahal biasanya Kayla paling malas kalau harus ke toko buku bahkan hanya untuk lima belas menit saja. Biasanya ia nitip kepada Rana adiknya.

Mata Kayla berbinar saat menemukan buku yang diinginkan Satya. Namun ia mendadak kesal saat tempatnya terlalu tinggi, ia sama sekali tak sampai untuk mengambilnya karena tubuhnya yang lumayan pendek.

Dengan berjinjit-jinjit ia berusaha menggapai buku tersebut, saat sudah tergapai dan hampir separoh buku keluar dari rak justru tangan Kayla tak mampu menahan buku tersebut ditambah ia harus menjijitkan kakinya akhirnya membuat buku tersebut jatuh.

Brukk

"Aw" sial buku tersebut jatuh mengenai keningnya. Demi apa rasanya sakit sekali karena buku tersebut sangat tebal.

"Kamu nggakpapa?" ucap Satya mengambil buku yang jatuh kemudian memeriksa kening Kayla yang tertimpa buku tersebut.

Jantung Kayla berdegup kencang saat Satya tangan Satya memeriksa keningnya. Oh ya ampun rasanya Kayla ingin teriak sekeras-kerasnya. Padahal hanya sedetik tangan Satya menyentuh keningnya kemudian ia pergi begitu saja saat dirasa tidak ada yang terluka.

"Nggak beli?" Satya mengerutkan dahinya bingung melihat Kayla yang berdiri didepan kasir bersamanya tetapi tidak membawa buku sama sekali.

Kayla yang ditanya hanya nyengir "ehm nggak jadi pak hehe gak ada yang cocok"

"Oh"

Setelah selesai membayar buku Satya keluar dengan Kayla yang terus mengikutinya.

"Mau beli apa lagi pak? Kay temenin."

"nggak usah"

"Kenapa? risih ya pak kalau Kay temenin?" Tanya Kayla dengan harap-harap cemas. Bilang nggak pak bilang nggak pak please, batin Kayla.

"Enggak"

"Yes!" Teriak Kayla tanpa sengaja yang membuat Satya menoleh kearahnya dengan tatapan bertanya bahkan orang-orang disekitarnya ikut menoleh.

"Pak Satya mau beli apa lagi?" Tanya Kayla tanpa peduli tatapan orang-orang disekitarnya yang kaget karena teriakannya.

"Pulang"

"Yahh. Padahal masih pengen jalan-jalan sama Pak Satya" ucap Kayla sedikit kecewa "yaudah deh gakpapa lain kali kita jalan-jalam lagi ya pak"

Satya hanya diam dan terus jalan.

"Pak Satya naik apa?"

"Motor"

"Yah tau gini tadi gak udah bawa mobil biar bisa dibonceng Pak Satya. Kapan-kapan boncengin Kayla pakek motor ya pak" pinta Kayla dengan mata berbinar.

Sedangakan Satya hanya menatap aneh gadis disebelahnya yang terus bicara dan mengikutinya seperti anak ayam. Benar-benar sial, tadi ia menolak Adit yang pengen ikut gara-gara males kalau disuruh nraktir tapi kini justru terjebak dengan gadis aneh yang terus mengikutinya.

To be continued
______________________________________

☆▪▪ Krismunita ▪▪☆☆

Hai jangan lupa vote dan comment ya😙 happy reading❤

My Ice Dosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang