Bab 31 : 💔

53.2K 3.5K 21
                                    

Sepanjang perjalanan sepulang dari kontrakan pak Satya Kayla hanya melamun, rasanya ia tidak mood untuk berbicara sekedar satu katapun. Hatinya hancur melihat kedekatan ibu pak Satya dengan Aisyah dan kebahagiaan di mata pak Satya. Atau mungkin sebenarnya pak Satya sudah menerima perjodohan itu. Huaa Kayla nggak rela. Ia ingin menangis tapi gengsi ada kak Alvin,  pasti nanti diejekin terus.

"Kay ngomong dong jangan diem aja, biasanya lo cerewet. Gue bosen nih di gombalin sama buaya sebelah gue."

Kayla masih tak mau menjawab rasanya malas menanggapi Ella.

Sedang Alvin yang merasa disindir langsung menoleh.

"Hei-hei jangan gitu dong manis, masa kak Alvin yang baik hati, suka menolong dan rajin menabung ini dibilang buaya. Udah deh kita ngobrol aja biarin itu Kayla lagi patah hati. Kasian banget mana Aisyah cantik, baik hati, trus solehah. Gue aja yang kaya gini mau banget sama Aisyah apalagi pak Satya pasti mau lah, tipe-tipe kaya pak Satya itu pasti sukanya cewek kaya Aisyah."

Ucapan Alvin semakin membuat Kayla sedih, ia makin merasa seperti sebutir debu jika dibanding Aisyah.

"Kok lo gitu sih kak, harusnya tu lo dukung Kayla adik lo sendiri." Ucap Ella sebal dengan Alvin, bisa-bisanya dia justru membela Aisyah bukanya Kayla.

"Gue cuman ngomong apa adanya Ell, kan kenyataannya kaya gitu."

"Kenyataan gitu apa??" Tanya Ella semakin emosi.

"Y-ya itu. Kalau pak Satya pasti suka sama Aisyah" jawab Alvin mendadak merasa bersalah karena membuat Ella marah.

"Sok tau banget sih lo. Udah Kay nggak usah dengerin kak Alvin."

Kayla tetap diam, ia lebih memilih melihat jalanan dari kaca.

Sesampainya di kampus Kayla dan Ella langsung turun tanpa menghiraukan Alvin. Ia berjalan menuju gazebo menunggu jam kuliah 15 menit lagi.

"Kay nggak usah dengerin Kak Alvin. Kalau lo emang bener cinta nggak usah mundur, selagi janur kuning belum melengkung sah-sah aja lo deketin pak Satya" ucap Ella menenangkan Kayla.

"Dulu sewaktu gue nggak sengaja nguping pembicaraan pak Satya sama ibunya, gue pernah down dan masih bisa bangkit lagi untuk terus berjuang buat dapetin hati pak Satya. Tapi hari ini, melihat ibu pak Satya yang care banget sama Aisyah dan pak Satya yang suka makanan dari Aisyah bikin gue jadi sadar. Gue nggak ada apa-apanya dibading Aisyah." Ucap Kayla sambil menyandarkan kepalanya di tangan.

"Lo sebanding kok Kay, menurut gue lo lebih cantik dari Aisyah, trus lo juga baik bahkan menurut gue lo baik banget. Mungkin lo sedikit pecicilan dan gue pun sama tapi kan kita bisa menyesuaikan mana waktunya jadi anggun dan waktunya kita have fun bisa pecicilan." Ucap ella sambil mengusap pundak Kayla menenangkan.

"Tapi gue nggak bisa masak dan gue bukan perempuan solehah kaya Aisyah."

Ella hanya bisa diam bingung harus menghibur Kayla dengan cara apalagi. Cukup lama mereka terdiam.

"Kay ke kelas yuk, udah mau masuk nih."

"Lo aja masuk. Gue nggak mood kuliah."

"Yaudah gue temenin ya"

"Nggak usah. Lo harus masuk, ijin lo tinggal 1 jangan di sia-siain demi gue."

"Tapi gue pengen nemenin lo Kay."

"Udah lo masuk aja sana. Gue juga lagi pengen sendiri."

Dengan terpaksa Ella meninggalkan Kayla di gazebo.

Baru 5 menit Ella pergi, tiba-tiba pak Adit lewat dan menyapa Kayla. Pak Adit juga menanyakan keadaan Pak Satya, karena ia belum bisa pulang masih ada jadwal mengajar satu mata kuliah lagi. Pak Adit cukup terkejut dengan kedatangan ibu pak Satya dan juga Aisyah yang ternyata ikut menjenguk. Melihat mata Kayla memerah seperti mau menangis pak Adit menanyakan ada apa dan Kayla menceritakan semuanya.

"Udah tenang aja. Kalau saya sih yakin Pak Satya itu sukanya sama kamu."

Kayla hanya tersenyum. "Pak Adit cuman hibur Kayla aja kan?. Nggak mungkin pak Satya nggak suka sama bu Aisyah yang nyaris sempurna."

"Hati orang siapa yang tau Kay. Udah nggak usah sedih, saya tau banget si pak Satya yang gengsian itu. Saya dukung kamu."

"Kenapa pak Adit yakin banget?"

"Menurut saya nih ya, pak Satya itu sebenarnya suka sama kamu. Dia uring-uringan waktu dulu kamu tiba-tiba menghilang tak pernah memberinya makanan setiap pagi. Trus kemarin dia senyum-senyum sendiri melihat ponsel bikin saya penasaran, tau nggak apa yang dilihat pak Satya?"

Kayla mendadak merasa penasaran. "Apa pak?"

"Chat kamu. Itu yang bikin saya makin yakin kalau sebenarnya pak Satya itu suka sama kamu."

Hati Kayla menghangat mendengar ucapan pak Adit. Tapi mengingat ibu pak Satya mendadak Kayla sedih lagi.

"Kalau seandainya pak Satya memang suka sama saya, saya sangat senang pak. Tapi apalah arti pak Satya suka sama saya kalau ternyata ibunya sudah suka dengan bu Aisyah yang jauh lebih baik dari saya. Bukankan semua hubungan yang berjalan baik harus mendapat restu orang tua?" Ucap Kayla lemah.

Pak Adit menatap Kayla prihatin, sebenarnya ia sangat kasian dengan Kayla. Ia menjadi gemas sendiri dengan Satya yang selalu saja gengsian.

"Kalau anaknya bahagia orang tua juga pasti akan setuju kok. Yang menajalani kan anaknya bukan orang tua, santai aja. Nggak usah terlalu dipikirin. Kalau jodoh nggak akan kemana. Tetep semangat kuliahmya ya. Jangan bolos kuliah cuma demi masalah cinta. Pak Satya nggak suka cewek yang kurang dalam hal kecerdasan." Ucap pak Adit sedikit tertawa melihat muka merah Kayla.

Kayla merasa sedikit tersindir karena sekarang ia bolos kuliah gara-gara patah hati.

"Makasih pak adit sudah nenangin hati Kayla. Yasudah saya permisi dulu mau kuliah."

"Ooo jadi digaan saya tadi benar kamu bolos kuliah?. Jam kuliah udah mulai dari 30 menit yang lalu Kay ya ampuun." Ucap pak Adit gemas sendiri dengan kebiasaan Kayla yang sering bolos. Saat dia mengajar di kelas Kayla semester lalu, Kayla juga kadang sering bolos. Jatah izinnya satu semester sebanyak 3 kali selalu Kayla habiskan tanpa sisa.

"Hehe. Yasudah saya permisi ya pak. Takut nggak boleh absen." pamit Kayla kemudian pergi.

"Ya emang udah nggak boleh absen Kay. Kan waktu absen cuma 15 menit setelah jam kuliah dimulai dan sekarang udah 30 menit." Gerutu pak Adit sambil menggelengkan kepalanya melihat kayla yang sudah pergi masuk ke gedung Fakultas.

To be continued
______________________________________

☆☆▪▪ Krismunita ▪▪☆☆

Hai jangan lupa vote dan comment ya😙 happy reading❤

My Ice Dosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang