Bab 18 : menghilang

58.9K 4.1K 58
                                    

Semenjak pulang dari resepsi pernikahan temannya Satya terus uring-uringan di rumah. Adit yang sedari tadi diam tetap menjadi sasaran kemarahan Satya.

Brukkk

"Siapa yang mindah meja di sini? Pasti kamu iyakan? Selalu ceroboh" ucap Satya sambil memegang jari kakinya yang tersandung meja.

Adit hanya bisa memutar bola matanya jengah.

"Kan dari dulu kita pindah kesini mejanya sudah ditata seperti itu, dan perlu kamu ingat yang menata itu kamu sendiri Satya"

Satya yang sudah berjalan menjauh berhenti dan menoleh "Oh oke"

Adit melongo, hanya seperti itu responnya.

"Kamu kenapa sih"

"Apa?"

"Daritadi marah-marah terus"

"Nggak kenapa-napa"

" pms?"

"Apasih dit"

Adit hanya bisa menghela nafas sebal. Ia bingung Satya kenapa berubah menyebalkan seperti ini.

****
Jam 8.20 Satya dan Adit sudah sampai di depan gedung fakultas ekonomi biasa mereka mengajar. Suasana kampus sudah cukup ramai karena jam kuliah masih dimulai 20 menit lagi. Ini kebiasaan mereka berdua datang 20 menit sebelum mengajar. Waktu 20 menit biasanya mereka habiskan untuk sarapan di kantin, namun akhir-akhir ini semenjak Kayla selalu memberinya sarapan pagi ia jarang pergi ke kantin dan memilih makan di ruang dosen dengan Adit.

Tiba-tiba Satya teringat Kayla yang selalu membawakannya sarapan di meja nya sebelum ia datang. Dan entah mengapa sudah seminggu ini ia tak pernah menemukan makanan yang biasa Kayla berikan di mejanya.

"Ngapain kamu bengong di depan meja sarapan yuk" ucap Adit yang membuat Satya terkejut dari lamunannya.

"Males dit. Kamu sarapan aja dulu" Satya meletakan tas nya di meja kemudian duduk bersandar.

"Kenapa? Kangen makanan dari Kayla? Kayla kemana sih kok nggak pernah ngasih makanan lagi, padahal kan lumayan itung-itung hemat uang gausah beli sarapan hehe"

"Alah mikir gratisan terus kamu dit"

"Iya dong. Yang gratis itu lebih nikmat. Eh kenapa Kayla? Kalian putus?"

Ditanya pertanyaan seperti itu Satya langsung menoleh " aku nggak pernah jadian sama Kayla"

"Tapi kalian sama-sama suka"

"Enggak aku biasa aja"

"Alah biasa aja kok tiap hari uring-uringan semenjak Kayla ngilang"

"Aku nggak uring-uringan dit, dan aku nggak suka Kayla"

"Udahlah Sat kamu itu gausah kebanyakam gengsi, kalau suka ya bilang aja daripada nyesel"

"Apasih dit" Satya menyangga kepala nya.

"Aku serius Sat. Aku tau lo suka sama Kayla, dan itu fakta"

"Gausah sok tau kamu"

"Yayayya aku sok tau oke, yaudah terserah kamu Sat tapi saranku sih kalau suka ya kejar, mungkin sekarang Kayla udah capek deh kayanya berjuang sendirian dan nggak pernah dianggap. Jangan sampek nyesel deh nanti jangan kebanyakan gengsi. Yaudah aku sarapan duluan ya, kalau pengen sarapan berduaan bareng aku nyusul aja di kantin tengah" ucap Adit dengan mengedipkan sebelah matanya kemudian pergi meninggalkan Satya sendiri di ruang dosen.

Apa iya yang diucapkan Adit, mungkinkah Kayla udah capek dan bosan dengan sikapnya yang selalu dingin. Tapi ia dulu memang sebal dengan Kayla yang selalu merecokinya, namun akhir-akhir ini ia sudah terbiasa dengan kehadiran Kayla dan terkadang bisa membuatnya terhibur.

"Kenapa jadi mikirin Kayla sih" Satya mengacak-acak rambutnya sebal.

Satya mengangkat tangannya melihat jam, sudah waktunya ia mengajar. Dengan cepat Satya meraih tas dan buku nya kemudian berjalan keluar ruang dosen.

Tak lama dia sudah sampai di lantai 3 tempat ia mengajar nanti, bergegas Satya berjalan menuju ruang ekonomi 314. Namun belum sampai ruang kelas ia mengajar ia melihat Kayla yang keluar dari toilet. Satu detik mereka saling bertatap mata tapi kemudian Kayla cepat-cepat kembali masuk lagi ketoilet.

"Aneh" batin Satya.

Selama mengajar Satya benar-benar tidak fokus. Fikirannya justru ke sikap Kayla yang berbeda. Biasanya saat bertemu Kayla selalu menyapanya, terus mengajaknya berbicara walau dicuekin, dan selalu mengganggunya. Entahlah Satya merasakan tidak nyaman saat Kayla berubah tak menghiraukannya.

Satya mengusap wajahnya dengan gusar sebenaenya ada apa. Kenapa tingkah Kayla dan ucapan Adit selalu mengganggunya hari ini.

"Pak presentasinya sudah selesai boleh ditutup?"

Satya yang sedang asyik dengan fikirannya terkejut dengan Ardi mahasiswa semester 2 yang kini ia ajar tiba-tiba bertanya.

"Eh iya silahkan ditutup. Setelah ini saya akan jelaskan lebih lanjut"

To be continued ->
______________________________________

☆☆▪▪ Krismunita ▪▪☆☆

Hai jangan lupa vote dan comment ya😙 happy reading❤

My Ice Dosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang